dua sisi

5 2 0
                                    

DUA TIGA KETUK PINTU
INI SEMUA BISA JADI RANCU
————————————

'Linggar sayang sama Zee' begitulah kata Linggar yang menusuk pikiran Ayana. Sehingga harus dibuat bingung karenanya. Apakah bagus untuk kembali bersama Linggar? Ayana berpikir tentang Bunda. Mengingat bahwa orang tua Linggar... Pernah ikut mencampuri urusan Bunda. Ayana tidak ingin itu terjadi lagi.

Kalau saja Ayana tidak hidup di dalam rumah yang patah, pasti tidak ada Linggar yang pergi ke Belanda. Tapi tidak akan ada Zaenal yang sempat membuat suasana hati berbunga.

-•-

'Sayang? Gue udah bilang, kalo kita udah selesai Gar. Hmm, mungkin sebentar lagi.. Gue bakal jatuh cinta sama Zaenal. Sorry' melakukan kejahatan untuk melindungi keinginan hati kecilnya.

'Aku tau, dengan aku pergi ke Belanda aku salah. Tapi aku buktiin ke kamu kalo aku pulang Zee. Ok sorry, Ayana. Aku pulang Aya' kesekian kali Linggar meyakinkan Ayana dengan jawaban lugas nya.

'Gak penting bahas itu sekarang Gar, aku mau pergi. Aku pamit' kata Ayana seraya membalikan tubuhnya dan menunggu Zaenal dengan motor nya untuk segera sampai ke hadapan Ayana. Segeralah naik Ayana ke motor Zaenal, lalu pergi.

Sekarang apa?
Linggar ditinggal sendiri oleh Ayana.
Mungkin Linggar akan menyerah, apalagi ia balik dari Belanda ke Indonesia hanya untuk Ayana yang ternyata sedang melalui masa pendekatannya dengan laki-laki lain.

Untuk apa Linggar berdiri sendiri di depan gerbang sekolah? Maka dari itu, ia segera memesan ojek online dan pulang ke rumah. Kebetulan belum membawa kendaraan pribadi, karena hari pertama sekolah mungkin?

SESAMPAINYA LINGGAR DIRUMAH

'Kenapa cemberut? Gak ketemu sama cinta monyet kamu itu? Haduuuuuh Linggar, buat apa kamu balik lagi kalau ujung nya seperti ini.. Mami bilang juga apa!' sahut Rosa, Ibu dari Linggar. Wanita itu memicu konflik diantara hubungan Linggar dan Ayana.

'Mami apaansih, aku cemberut karna hari ini gak ketemu dia. Gatau dia dimana' jawab Linggar yang sedikit kesal, hampir marah.

'Halah bohong aja kamu! Mana mungkin gak ketemu, memangnya sekolahan dia sebesar apa sih? paling cuma setengah nya sekolah kamu yang ada di Belanda kemarin kan?' Rosa menyela jawaban putra nya.

'Mami! Mami ga ada urusan sama Ayana dan aku. Biarin aja aku selesain ini semua sendiri. Setidaknya, sampai aku bener-bener udah nggak tinggal disini lagi. Udah ah, mami berisik! Linggar capek mau tidur' Linggar berusaha sabar, namun kalah dengan amarahnya.

'Belain sana Ayana kampung si broken home itu. Mami sudah peringatkan kamu Linggar! Setelah lulus SMA, kamu tinggal di luar negeri. Mami akan pilihkan sekolah terbaik untuk kamu dan biar gak berhubungan lagi dengan anak broken home itu'
jawab Rosa tegas dan balik memarahi Linggar.

'Mami keterlaluan! Apa yang salah dari broken home? Ayana baik, pinter, rajin, sopan, lucu, penyayang. Bahkan dia broken home sekalipun, dia lebih memiliki perhatian banyak dari Bunda nya ketimbang Mami kasih perhatian ke Linggar!' Linggar pun berjalan cepat menuju kamar nya dan membanting pintu kamar tersebut setelah menentang perkataan Rosa, Ibunya.

Rosa, biasa dipanggil Mami oleh Linggar. Ia sangat tidak menyetujui hubungan Linggar dan Ayana, bukan karena mereka masih SMP sejak itu. Tapi karena Ayana adalah anak broken home. Menurut Rosa, broken home adalah salah. Sebab itu ia tidak ingin anaknya memiliki hubungan dengan anak broken home lainnya. Belum tahu pasti apa alasannya, intinya ia sangat membenci itu dan dimatanya adalah salah.

PERJALANAN MENUJU BIOSKOP..
Ayana dan Zaenal

Ayana menepuk bahu Zaenal, lalu memperlihatkan isyarat berhenti atau menepikan motor dengan tangan yang menunjuk bahu jalan. Zaenal menepikan motor dan membuka helm nya.

'Kenapa Ay?' tanya Zaenal dengan wajah datarnya.

'Hah? Ay?' Ayana yang justru salah fokus degan panggilan baru nya dari Zaenal.

'Cuma biar gampang aja manggil Ay, biasa juga panggil Ayana kan? Hmm.. Ada apa minta berhenti?' tanya Zaenal yang mulai penasaran.

'Kita nggak jadi nonton ya Nal... Maafin gue..'

'Maksutnya?'

'Iya kita enggak jadi nonton ya Nal, gue  harus bantuin Bunda'

'Bantuin apa emangnya?'

'Udah, intinya gue mau bantuin Bunda. Gue turun sini ya Nal?'

'Eh jangan, gue antar lo pulang aja Ayana. Gak masalah kalo emang kita gak jadi nonton, tapi lo harus balik ke rumah dengan selamat. Gue antar ya' jelas Zaenal si badboy berhati lembut.

'Hmm, yaudah iya Nal' jawab Ayana yang sudah lelah pada hari itu.

'Oke Ayana cantik, pegangan ya. Pangeran berkuda akan anter kamu pulang, hehehe' gombalan Zaenal walau hati lagi di PHP-in.

Selama perjalanan pulang, Ayana berpikir bahwa jenaka nya Zaenal. Ia benar-benar tak pernah lelah membuat Ayana tersenyum, kalau dipikir-pikir bisa sekitar dua bulan ia melakukan ini pada Ayana. Mungkin Ayana mulai membuka hati nya untuk Zaenal. Tapi tunggu?
Yakin kah Ayana membuka hatinya untuk Zaenal karena keinginan dan keluluhan hati nya atau hanya karena ingin dijadikan pelarian dari datangnya Linggar? Kita lihat saja nanti.

SAMPAI DIRUMAH

'Salamin buat Bunda ajadeh, pengin banget ketemu Bunda tapi sepertinya kakanda belum bisa nih. Daritadi gak diajak masuk perasaan' ujar Zaenal tiba-tiba setelah Ayana turun dari motornya.

'Hahaha apa itu kakanda? Tau tauan aja lo Nal!' apakah itu suara tertawa Ayana karena kelucuan yang dibuat Zaenal?

'Eh adinda tertawa. Hahaha. Walaupun hari ini kaga jadi nonton, tapi bisa ngeliat rumah lo itu udah bsa but gue seneng. Besok-besok bisa jemput atau anter pulang lagi soalnya' goda Zaenal lagi.

'Dih, enggak juga kali!'

'Dih, bisa juga kali!'

'Ahahaha apaansih Nal'

'Duh ketawa lagi, udah kaya es batu didiemin di suhu panas dah gue. Meleleh'

'Zaenal! Ih, udah sana pulang. Nongkrong!'

'Gausah disuruh, gue bakal nongkrong kok Ayana. Tapi kali kayaknya nong—'

CUP~

TIBA-TIBA AYANA MENCIUM PIPI ZAENAL.
(?!)

Apa maksutnya?
Jangan bilang, Ayana benar-benar berpaling?
Kalau bukan berpaling dan malah hanya menjadikan pelarian, bagaimana?
Halah, bagi Zaenal itu tidak penting sekarang.
Yang terpenting adalah,
Kemana pergi nya Ayana?
Oh, ternyata setelah mencium pipi kanannya Zaenal, Ayana kabur masuk ke dalam dan menutup pintunya.

You received a new message
from Ayana shafi

"Zaenal! Ditunggu temen-temen lo! udah sana pergi! Jangan senyum-senyum terus. Gue liat tau! Macam orang gila aja".

Zaenal mati.

——————

seperti pergantian siang dan malam,
begitu pula pergantian sang kehidupan,
selalu memiliki sifat terang dan gelap.

ada juga perputaran roda,
ada saat nya di atas dan saat nya dibawah,
secara bergantian dan rutin terus menerus.

mungkin,
ini waktu si pagi yang indah berseri akan menjadi malam yang sepi
mungkin juga,
ini waktu nya si roda sisi bawah untuk berada di atas dan merasakan kebahagiaannya.

-dedikasi untuk Zaenal, selamat!-


Hwaduuuu daku pusing grgr story nya kehapus:( intinya part ini emang rada ngga jelas sih. Maklumin ya:))) Maaf kalo garing, wkwkwk kalo baper ya Alhamdulillah.
Vomment kalian akan selalu ku tunggu.
XOXO!!!✨
(maaf terlalu cepet ada ppoppo nya ehehe)

TO BE CONTINUED!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

rumah yang patah, dan kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang