Fourteen

54 9 1
                                        

Lelaki itu buru-buru berdiri begitu lonceng berbunyi. Tidak peduli sedari tadi ada gadis yang memanggil-manggil dirinya hingga berdiri pasrah di ambang pintu kelas. Ningning sudah frustasi gak ada yang mau piket karena hari ini isinya anak pemalas eh malah anak yang rajin juga ikut-ikutan gak piket.

Jeno berlari dengan cepat menuju ruang UKS pikirannya kalut saat ini, gak kebayang bagaimana keadaan Nita sekarang.

BUGH

"Aduh!"

"Eh eh sorry, gak sengaja. Lo gak papa kan?"

Lelaki itu hanya terpaku membulatkan matanya pada kerajinan yang jatuh berserakan di lantai. Cewek di hadapannya pun kaget melihat hasil karyanya hancur berantakan di depan matanya.

"Yaampun,tugas lo jadi rusak. Aduhh maaf maaf gara-gara gue" Jeno mengacak rambutnya kasar sambil berusaha mengumpulkan kepingan yang hancur itu.

Gadis itu mengulum bibirnya kedalam, menahan amarah. Baru saja ia ingin mengamuk pada sang pelaku tiba-tiba gadis itu terdiam, pandangannya terfokus pada makhluk di depannya saat ini. Jeno, cowok yang selama ini dia kagumi dari jauh. Gadis itu menganga, iya saking kagetnya.

"Ini dikumpul kapan?" tanya Jeno.

Gadis itu sedikit tersentak, dan mulai mengumpulkan kesadarannya kembali. "Ah-oh ,lusa sih batasnya tapi gue udah selesai makanya mau kumpulin. "

"Yaudah kalo gitu, gue bantuin lo bikin ulang kerajinannya. Sebagai tanggung jawab gue udah buat tugas lo rusak" lanjut Jeno.

Gadis itu membelakkan matanya.

"Hah? Ah gak usah gak usah. Gue bisa sendiri kok" katanya menolak sambil menggoyangkan kedua tangannya tanda tak ingin.

"Udah, ntar pulang tunggu aja di parkiran kita beli bahan-bahannya. Udah dulu ya,ehm siapa nama lo?"

"Hng,n-nama gue Siyeon"

"Oh,oke yeon ntar pulang tunggu aja oke? Gue duluan,dan maaf udah rusakin tugas lo"

"I-iya ntar gue tunggu"

Jeno berlalu sambil tersenyum tipis meninggalkan gadis manis yang kini sudah seperti kehilangan jiwanya. Kakinya melemas begitu saja. Mungkin sudah terjatuh kalau saja ia tidak berpegangan pada pilar di koridor.






🌙🌙🌙






Yeri sudah siuman juga dari pingsannya dan kini sedang makan nasi goreng yang dibelikan Jaemin di kantin sambil disuapin Herin. Jihoon kembali ke kelas, dengan alasan sudah kelas 12 dan dia gak mau ada izin banyak-banyak yang akan mempengaruhi nilainya. Jadinya ia pamit pada Nita, minta maaf gak bisa jagain sampe pulang.

Jaemin mah dengan senang hati mengusir kepergian Jihoon, mengganggu kalau kata Jaemin. Jihoon hanya melongos pelan melihat kelakuan sahabat Nita itu. Dan berlalu begitu saja.

Dan kini di UKS hanya tersisa 4 sekawan, Yeri, Herin, Nita, dan Jaemin. Iya Jaemin bagian dari mereka. Heran juga kan kenapa dia bisa berkomplot sama cewek-cewek rempong macam Herin dan Yeri. Yah karena mereka bertiga itu trio sejak SD dan orang tua mereka udah akrab banget, oleh karena itu mereka disekolahkan juga di sekolah yang sama dari SD sampai SMA.

Soal Nita? Nita mah baru ketemu dengan mereka di SMA ini, kalau kata Jaemin mereka perlu penengah yang kalem. Jadilah Nita di rekrut dalam komplotan mereka. Sungguh sial nasibnya. Padahal mah aslinya sama aja kaya Herin dan Yeri, kalau Nita ngamuk kelar udah. Cuman emang keseharian Nita gak neko-neko, anaknya kalem dan ramah ke semua orang.

[Run to You - Lee Jeno ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang