part 14

142 19 3
                                    

"Hermm", shena dan imut mendongak melihat siapa yang berdeham barusan.

"Boleh gue gabung sama kalian?,soalnya gak ada meja yang kosong lagi",

Shena menoleh ke imut yang kemudian mengangguk pertanda setuju jika orang itu bergabung dengan mereka.

"Makasih kalian udah izinin gue duduk di sini",

"Biasa aja kali ri, ini kantin masih punya sekolah belum jadi punya bokap gue kok jadi gak perlu minta izin segala", ucap imut santai yang membuat shena dan ari terkekeh.

Yap orang yang ikut gabung dengan shena dan imut adalah ari diranta si wakil ketos.
Shena yang tadinya merasa santai dengan makanannya kini mulai tidak nyaman karena detak jantungnya tidak beraturan karena ari duduk di hadapannya.

Sambil mengunyah makannanya imut merasa heran kepada ari,tidak biasanya ari makan di kantin bahkan sejak ia bersekolah di galaksi baru sekali ini imut melihat ari ke kantin.

"Mut lo udah selesai makannya?", tanya shena membuyarkan keheranan imut pada ari.

"Eh udah kok shen"

"Ya udah yuk kita balik ke kelas bentar lagi bel", ajakan shena yang di angguki oleh imut.

Sebenarnya bel akan berbunyi sepuluh menit lagi. Demi kesehatan jantung dan menjaga image nya agar tak salah tingkah shena memutuskan untuk pergi dari kantin.

"Ari,kita berdua udah selesai nih. Kita berdua duluan ya",pamit shena pada ari.

"Oh oke",jawab ari seadanya.

Setelah itu shena dan imut keluar dari kantin sementara ari tinggal di kantin sambil melihat punggung imut dan shena yang perlahan menjauh meninggalkan kantin. Sebenarnya ia tidak melihat ke arah imut melainkan ke shena.

'Kenapa setelah kejadian pertama kali gue ketemu sama lo gue ngarasa ada yang aneh di hati gue sampai saat tadi lo duduk di hadapan gue. Apa mungkin gue suka sama lo, shena? Gue gak pernah ngerasain ini sebelumnya' Batin ari.

***

Bel pulang sekolah pun berdering,para siswa galaksi sangat senang mendengarnya karena bisa terlepas dari materi pelajaran untuk sejenak.

Semua warga sekolah sudah bergegas untuk pulang namun sepertinya tidak untuk shena. Kebiasaan shena yang sangat lambat dalam mencatat membuat teman sebangkunya itu mengeluh bosan karena harus menunggui shena selesai mencatat.

"Duh shen lo tuh ya nulisnya lama banget sih,gue bosen plus capek tau nungguin lo",

"Sorry mut bentar lagi kelar kok",

"Shena... dari sepuluh menit yang lalu juga lo bilangnya tunggu ya mut bentar lagi kelar kok. Tapi sampe sekarang gak kelar-kelar", imut sudah mulai kesal karena shena yang belum juga selesai menulis.

"Mutiara,kalau lo mau pulang lo duluan aja biar shena gue yang tungguin." Saran nichol yang nyatanya masih di kelas dan sedang mencatat juga.
Bukan karena nichol juga lambat dalam menulis hanya saja nichol tadi telat masuk ke kelasnya di karenakan ia di panggil oleh buk surya pembina osis alhasil nichol baru masuk ke kelas saat 15 menit terakhir jam pelajaran.

"Nah tuh dia yang gue tunggu-tunggu. Gue pulang duluan ya shen lo di temanin sama nichol aja dia juga belun selesai nyatat tuh." Kalimat terakhir imut sebelum ia ngacir lari ke luar kelas padahal shena belum menyetujui ucapannya.

"Si imut malah pergi gitu aja tuh anak." Shena bermonolog

"shena lo udah selesai nulisnya?." tanya nichol yang sudah selesai menulis dan memasukan bukunya ke dalam tas.

"Dikit lagi kok."

"Lo tuh ya gak pernah berubah sejak dulu nulisnya lama banget",
U

cap nichol sambil terkekeh.

"Mana siniin buku lo biar gue catatin." Sambung nichol sambil menarik buku catatan shena,nichol mendengus kesal melihat catatan shena yang katanya sedikit lagi selesai padahal yang harus ia catat dua setengah paragraf lagi.

"Ini mah bukan sedikit lagi namanya shen,yang belum lo tulis tuh dua setengah paragraf lagi."

"Nah karna itu lo gak usah bantuin catatnya biar gue aja."dengan cengiran kudanya sambil menarik buku catatannya dari tangan nichol namun bukunya di tahan oleh nichol.

"Nichol siniin bukunya,biar gue aja yang nulis."

"Enggak biar gue aja kalau lo yang nulis yang ada kita pulang tengah malam."

Shena hanya mencebikan bibirnya sementara nichol sudah berkutat dengan buku catatan shena. Kejadian ini mengingatkannya pada masa SD nya dulu.

Flashback on

"Huuu lambat huu kayak siput kamu nulis aja lambat."

"Diam deh kamu,ganggu aku nulis aja tau."

Nichol yang sangat jahil menghalang-halangi pandangan shena pada papan tulis.

"Jengkol kamu awas aku mau nulis gak kelihatan jengkol."

"Apa banana?,suara kamu gak kedengaran." Nichol pura-pura tidak mendengar. Shena kesal dengan kelakuan temannya itu pun menangis karenanya.

"Yaelah pake nangis lagi,gitu aja kok kamu nangis sih,ya udah aku minta maaf jangan nagis lagi."
Bukannya berhenti menangis shena malah mengencangkan tangisannya karena jika nichol tidak mengganggunya pasti dia sudah selesai menulis dan shena tidak terima itu.

"Lah kok makin keras sih nangisnya kan aku udah minta maaf."

"Karena kamu gangguin aku. Coba kamu gak gangguin aku pasti aku udah selesai nulisnya."

"Ya udah sini bukunya biar aku yang tulisin." Nichol menarik buku shena dan benar saja tulisan shena tinggal sedikit lagi selesai.

"Nih udah selesai,jangan nangis lagi nana."

Flashback off

"Nih udah selesai shen." Shena yang sedang bernostalgia dengan pikirannya terkejut oleh ucapan nichol.

"Makasih ya nichol,lo juga masih sama kayak dulu."

"Emm gimana kalau sekarang kita pulang udah sore banget soalnya." Nichol mengalihkan pembicaraan karena ia tak ingin membahas masa lalunya saat ini karena ini sudah sangat sore waktunya untuk pulang ke rumah.

"Iya udah ayok."

***

Jumpa lagi...

Tinggalkan jejaknya yaa...

Comment boleh kok gak di larang

Info cerita cek instagram aku

Salam
Kharisnichol❤

love cinnamon (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang