-Good or bad?

9.6K 1.1K 29
                                    


Alpha bermata biru dan berparas tampan itu tersenyum simpul sambil melihat omeganya membenarkan dasinya, omeganya yang memilihkan baju untuknya dan warna yang pas untuk setelan jasnya.

"Kenapa tersenyum?." Omega bermata violet menatap suaminya dan ikut tersenyum.

"Hmm, coba tebak kenapa aku tersenyum begini?"

Omega bermata violet itu menggelengkan kepalanya.

"Aku bahagia karena semua orang akan tahu siapa omega-ku." Jungkook menatap kedua mata indah violet omega-nya.

Alpha bermata biru itu menggenggam kedua tangan omeganya dan ia letakkan kedua tangan omeganya di dada-nya-- lalu ia memeluk pinggang omeganya dengan erat dan mengayunkan tubuh omeganya perlahan.

"Kau mengajakku berdansa?." Jimin mengalungkan kedua tangannya dileher Alphanya.

Jungkook mengangguk sambil meletakkan dahinya di-dahi omeganya, membuat omeganya tersenyum namun senyumnya menghilang setelah mengingat kata-kata suaminya, hingga ia melepas perlahan kedua tangannya yang ia kalungkan di leher suaminya.

"Kenapa?." Tentu saja Jungkook menanyainya.

"T-Tidak apa-apa sungguh." Jimin berusaha menyembunyikannya.

"Kau yakin itu?." Jungkook menatap dalam-dalam kedua mata cantik omeganya.

Jimin mengangguk pelan dan ragu.

"Matamu berbohong."

"Eh?." Jimin mendongakkan wajahnya menatap suaminya bingung.

"Kau berbohong, terlihat jelas dari mata indahmu." Jungkook mengusap kantung mata Jimin dan menatapnya penuh kasih sayang.

Omeganya menggenggam pergelangan tangannya.

"Hanya saja--."

"Hanya saja?."

"A-Apa kau tak malu membawaku ke kantormu dan mengenalkanku dengan rekan kerja dan pegawaimu?." Wajah Jimin merunduk, ia memang tak ingin mengingat apa yang telah Jungkook lakukan dulu.

Jungkook menatap omeganya dengan wajah sendu lalu ia menarik nafas panjang dan membuangnya perlahan.

"Kau lihat aku? Aku bahagia sekarang, aku bangga memiliki omega sepertimu." Ucap Jungkook membuat Jimin memeluknya erat, Jungkook tersenyum dan membalas pelukannya.

"Aku sangat mencintaimu Jimin."

"Ehem." Suara berdehem mengejutkan Jungkook dan Jimin hingga mereka melepas pelukan mereka.

"E-Eomma?." Gugup Jungkook sambil mengusap lehernya.

"Jadi?!." Seokjin menepuk tangannya sendiri dan menghampiri mereka.

Jungkook menunduk dan tersenyum sambil mengusap lehernya.

"Eomma senang sayang!." Seokjin memeluk Jimin dan Jungkook dengan eratnya.

"Terima kasih eomma." Lirih Jimin.

"Kita rayakan ini sambil mengundang paman kalian Yoongi dan Hoseok ya! Tenang eomma nanti yang masak." Antusias Seokjin.

"Kita pesan saja, eomma tak perlu repot-repot masak." Protes Jungkook seolah tak ingin eomma-nya repot.

"Ini kan hari spesial!."

"Masakan eomma biasa saja, daripada tidak dimakan mending pesan saja." Enteng Jungkook membuat Seokjin murka dan tas pink favorit-nya melayang di-kepala anak bungsu-nya.

****

Dengan bangganya Jungkook menggandeng Jimin saat ia memasuki perusahaannya, semua karyawan maupun karyawati mengamati mereka dan memberi mereka salam.

Bad Alpha [Kookmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang