Author's POV :
Setelah berganti baju, (name) pergi ke teras belakang sekolah untuk beli minuman. (Name) mendekati vending machine dan...
Brak!
Sebuah tangan memukul vending machine di depan (name).
"Aru.." (name) menghela nafas pelan.
"(Last name)." Sebuah suara laki-laki yang sangat familiar terdengar di telinga (name).
"Je-Jean?" (Name) berbalik menghadap laki-laki yang mengurungnya itu.
"Stop avoiding me!!" Jean berteriak.
"What?! You kissed me! Isn't it enough!?" (Name) balas berteriak.
"No! It's not enough! Not for me.." Jean melepas kurungannya.
"What the hell?" (Name) mengambil minuman yang dia beli.
"I'ts not enough for you too, right?" Jean memelankan suaranya.
"I'm protecting you Jean. Why? Why won't you protect yourself? Why must someone like me?" (Name) mulai berjalan.
Jean memegang bahu (name)
"You're strong, I know. So let me love you. Let me be the one you protect." Jean kembali berbicara.
Mata (name) berbinar. Tidak pernah ada orang yang meminta seperti itu darinya.
(Name) berbalik untuk kesekian kalinya.
"Yes. I will protect you. With all my heart. Forever." (Name) menatap mata Jean.
"That'll do." Jean memeluk (name).
\('-')/
Jean dan (name) berjalan menuju parkiran sepeda."Btw," Jean berkata menghilangkan keheningan.
"Hn?" (Name) menjawab singkat.
"Marco ngajak kita jalan di kokas." Jean melanjutkan kalimatnya.
(Name) menaiki sepedanya. Diikuti Jean yang naik dan duduk di belakang.
(Name) mulai menjalankan sepedanya menuju gerbang kompleks Highfield International.
Kesiur angin sore menyertai keheningan sesaat itu.
"Kau ikut?" (Name) bergumam pelan.
"Iya." Jean bergumam juga."Baiklah, jam berapa?" (Name) bertanya lagi.
"Sekitaran jam 6 sore." Jean menjawab antusias.
"Oh." (Name) menjawab lagi.
--《>~<》--
Little did Jean know, jawaban datar (name) tidak menunjukkan kelakuan aslinya saat bersiap-siap pergi.
"Bang Leo, bagus gak?" Tanya (name), berusaha menutupi nada antusiasnya.
"lo mau ke anime con, pake begituan?" Leo mengernyit bingung.
"hee, gak lah. emang napa?" (name) kehilangan antusiasmenya.
"apa coba pake pake beginian." Leo memegang overall kotak-kotak yang dipakai (name).
"jangan sentuh aku mz, aku jijiq sama mz!" (name) memberi ekspresi gajelas dan menepis tangan leo.
"Apa sih, gaje." leo kembali bermain video game nya.
Tok, tok, tok
Terdengar suara ketokan yang berasal dari pintu depan.
"iyak!" (name) mengambil string bag asian games-nya dan berlari ke pintu.
"pamit kek!" Leo teriak ke arah (name).
"DADAH KAKAKKU TER-KAMVRED!" (name) balas teriak diiringi bantingan pintu depan.
=*-*=
(name), Jean, Marco, Sasha, dan Connie berjalan menyeberangi jembatan penyebrangan menuju salah satu mall paling terkenal di Jakarta, Kota Kasablanka.
hae hae, its bin so long yak? sorry lama bet.
nikmatilah cerita gajul ini sebisa anda.
bai.
-Av
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Get Enough [Jean x reader]
FanfictionSelamat datang di suatu cerita :v Warning : bad words I don't own the chara. I don't own the pict.