Author's POV
(Name) turun dari angkot, melambai pada teman-temannya yang lain dan berjalan pulang bersama Jean.
Sesampainya di depan jalan menuju kosan Jean dan rumah (name) tiba-tiba rintik-rintik hujan terasa menitik di kepala kedua orang itu. (Name) dan Jean melihat satu sama lain mengodekan "lo bawa payung?" karena keduanya tidak bersiap untuk keadaan itu. Setelah mereka sadar tidak satupun dari mereka yang membawa payung. Akhirnya mereka berdua menutupi kepala dengan tas mereka masing-masing dan berlari ke kosan Jean.
Mereka sampai ke dalam kosan dalam keadaan basah kuyup. Jean mencari kartu kamarnya dan membuka pintunya. Ia bersyukur akhirnya (name) tidak bisa sembarang masuk ke kosannnya karena baru-baru ini pengurus kosannya mengganti kunci biasa setiap ruangan dengan kartu seperti kartu hotel.
Kosan Jean yang sebenarnya apartemen yang (name) panggil kosan cukup besar tapi tidak memiliki ruang makan, hanya dapur kecil di belakang apartemen. Jean memiliki satu lemari yang didedikasikan untuk piala-pialanya. Dari kejuaraan olahraga sampai memasak. Selain itu ia juga memiliki 6 album CD Play Station overload dari PS2 sampai PS4 padahal consolenya hanya PS4 saja. Sebenarnya kamar Jean sangat minimalis. Namun setelah kedatangan (name) yang terlalu kreatif, kamarnya pun berhasil di make over oleh (name). Namun usaha (name) pun sia-sia karena belum 3 hari saja pasti sudah berantakan lagi. "Kuda emang gak boleh tinggal di luar peternakan" omel (name) tiap kali melihat kamar Jean.
(Name) menelpon kakak nya tercinta dan berkata Ia akan menunggu hujan reda di rumah Jean dulu dan kakak nya menyutujui.
"Oi, gue gak bawa baju!" (name) berteriak pada Jean yang sedang mengambil handuk di jemuran.
Jean kembali ke dalam, dan melihat bahwa (name) yang basah kuyup sedang berdiri dekat PS4 nya yang berharga. Ia cepat-cepat berlari dan menggeser (name).
"Mandi dulu sono, baru ganti baju." katanya sambil melemparkan handuk (name) yang ditinggalkan di rumahnya.
"Iya Equus caballus " jawab (name).
"Paan tuh." Jean melihat (name) dengan bingung.
"Kuda." Name tersenyum dan berjalan ke kamar Jean.
"Eh lo mau ngapain?" Jean menarik kerah baju (name).
"Ngapain lagi? Nyolong baju lo lah." (name) mencengkram tangan Jean, membuatnya kesakitan dan melepaskan tarikan pada kerah baju (name).
(Name) keluar dari kamar jean dengan celana pendek Jean pas masih kecil dan kaos tim bola sekolah milik Jean saat kelas tujuh.
Sambil menunggu (name) Jean mengeringkan bajunya dan menaruh pakaian basahnya di mesin cuci sehingga Ia hanya memakai handuknya saja sambil memainkan RE di PS nya~~~~
(Apa ini author.)(Name) keluar dari kamar mandi dan melihat pemandangan tersebut lalu berjalan ke kamar Jean sambil pura-pura tidak melihat untuk menyisir rambutnya.
Setelah makan malam dan bermain game bersama, hujan pun berhenti pada 07.30. Jean menawarkan untuk mengantarnya pulang dengan berjalan ke taman terlebih dahulu. (Name) menelpon kakaknya untuk meminta ijin, kakaknya membolehkan dengan batas waktu sampai jam 8. Mereka berdua berhenti di sebuah mini market dan membeli Pocky. Mereka melanjutkan perjalanan ke taman dan sesampainya disana mereka menemukan bahwa ayunan kayu sedang kosong, mereka segera menyerbu permainan anak-anak itu.
"Jean" name berkata datar.
"Hm?"
"Kayaknya gue tidak akan bisa masuk ITB." (name) berkata sambil berayun pelan.
"Kenapa? Masalah nilai?" Tanya Jean.
"Yep." Jawab (name).
"Lah, Gimana gue? Heheh" Jean tertawa kecil.
"Emang lo rencana lanjut kemana?" tanya (name)
"Mama gue nyuruh gue balik ke Prancis. Lagian gue masih disini kan karena gue belum mau ninggalin SMA." Jawab Jean.
"Berarti satu bulan lagi kita pisah dong. Kayaknya sih gue bakal lanjutin di Highfield lagi. Ortu gue juga masih mampu ngebayar." (name) tersenyum lirih pada Jean.
Jean pun mengajak (name) melanjutkan perjalanan pulang.
"Dadah" (name) melambaikan tangannya saat masuk ke rumah.
"Bye" Jean membalas. Ia berbalik dan pulang.
Ia memikirkan kata-kata (name) dalam perjalanan pulang.
Berarti satu bulan lagi kita pisah dong.
Ia mencoba melupakannya dan membuka pintu apartemennya. Jean membuka tasnya dan membereskan bukunya lalu belajar untuk tryout pada hari senin.
Hai teman-teman. Maafkan daku yang udah setengah tahun gak apdet :'v semoga tidak mengecewakan ya apdet yang ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Get Enough [Jean x reader]
FanfictionSelamat datang di suatu cerita :v Warning : bad words I don't own the chara. I don't own the pict.