Author's POV :
Selama 3 hari kedepan, kamu terus melatih fisik dan teknikmu untuk Death Battle nanti. Kamu bertekad untuk mengalahkan Leonhardt, juara bertahan dari Greenfield High.
Di sisi lain, Jean dan timnya berlatih keras setiap hari. Jean juga selalu mengingatkanmu untuk istirahat dan makan cukup.
Tujuan kalian sama, menang.
\('-')/
3 hari berlalu, inilah saatnya pertandingan! Kamu menyiapkan diri di ruang ganti bersama teman-teman setimmu. Tanpa kamu sadari ternyata masih ada satu slot kosong di timmu. Slot itu kemudian di isi oleh Sasha Braus, sahabatmu.
Kalian pun memasuki lapangan. Lawan kalian adalah Reichenbach High.
"UNTUK PARA PENONTON, SELAMAT DATANG DI PERTANDINGAN PERTAMA HARI INI, DODGEBALL DEATH BATTLE."
"YAK, INI ADALAH MATCH PERTAMA, HIGHFIELD INTERNATIONAL VS REICHENBACH HIGH."
Kedua komentator ngegas yaitu Connie Springer dan alumni kalian sekalian pacar kakakmu, Hanji Zoe.
"POSITION SET, 1, 2, 3, DODGEBALL!"
Wasit meniupkan peluitnya dan pertandingan dimulai."YAK, (LAST NAME) DARI HIGHFIELD MENGAMBIL BOLA PERTAMA."
"TUNGGU, TUNGGU, APA YANG KULIHAT? BRAUS MENGAMBIL SESUATU DARI KANTONGNYA! ITU ADALAH, SEBUAH ROTI!"
"TAK DISANGKA, BRAUS MAKAN TANPA TERKENA SATU PUN BOLA LAWAN!"
"DISISI LAIN, SEORANG PEMAIN LAWAN BERHASIL MENARGET KAPTEN KITA, REINER BRAUN!"
"SAVE OLEH (LAST NAME) DARI SAYAP KIRI."
Pertandingan terus berlanjut dan anggota tim lawan terkena 1 orang di beberapa menit setelahnya.
Jean's POV :
Gw dapet jadwal tanding setelah (name) tanding. Gw bawa semua perlengkapan yang udah gw siapin. P3K, Pokari Sweg, Dll buat si (name). Udah kayak official aja ye?
Pemain cewek tim kita pake croptop kayak seragam voli pantai tapi celananya agak panjangan dikit.
Untuk pertama kalinya gw ngeliat badan atletisnya (name). Kenapa? Dia itu selalu pake baju tertutup dan kelonggaran. Absnya gak kalah ama Mikasa. Kakinya berotot semua. Ini cewek macam apa sih?
//merasa gagal jadi cowok ye? °^°"Jean,! Hidung lo darah! Mau ke UKS?" Tiba-tiba gw denger suara Marco dan gw nyadar kalo gw mimisan.
//kuda pervert *^*"Eh, ANJAY ANJAY!" Tiba-tiba gw freak out. Gw langsung ngambil tisu dan ngelap hidung gw.
(Name) terus-terusan ngesave teman-teman timnya. Sasha main sambil makan tapi gak satupun bola kena badannya.
Anggota tim lawan K.O 2 orang gara-gara lemparan Reiner sama (name). Tuh orang berdua sparta dari mana sih?Reader's POV
Game selesai dan kita menang. Aku bukan anak yang suka heboh saat menang, jadi aku hanya tersenyum saja melihat teman-teman timku.
Yang lain? Ymir lari lalu memeluk Christa di tribun dan mengajaknya kencan setelah pertandingan, Reiner lompat-lompat di tengah lapangan, Bertholt ngobatin lukanya sendiri di sudutan, dan Sasha makan ramen instan di player bench.
Saat melihat teman-temanku , tiba-tiba aku merasakan sebuah tangan hangat dikepalaku.
"Good Game, (name)." Itu adalah adalah Jean.
"Heh? Jean? Bukannya kau harus bersiap-siap untuk pertandinganmu sendiri?" Aku berkata pada Jean dengan nada khawatir.
"Heh, udah kok. Tinggal pergi ke lapangan nanti." Jean memberiku smirk legendarisnya.
"Tch." aku berjalan kearah player bench, memakai jaketku dan berjalan pergi.
"Oi, kau mau kemana?" Jean berlari kearahku.
"Bantuin tim medis." Aku masih berjalan.
"Yaudah. Gw ke lapangan yak." Ia berlari menuju lapangan bola sekolah.
"Jean no baka." Aku bergumam dan berjalan kearah pos kesehatan.
Sorry lama tak apdet chapternya pendek pula, author soalnya agak kurang ide pfft.
Btw France-kun menang madafaka.
-av, kebanyakan nonton anime shoujo
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Get Enough [Jean x reader]
Fiksi PenggemarSelamat datang di suatu cerita :v Warning : bad words I don't own the chara. I don't own the pict.