Taehyung👻 51

1.1K 141 15
                                    

Sesampainya di kelas, Taehyung memeluk erat paper bag pemberian Ji Eun. Matanya mengawasi setiap gerak-gerik Ji Eun, takut jikalau dia tiba-tiba merebut hadiahnya yang sangat berharga itu.

"Itu kamu boleh memilikinya, Tae. Kalo kamu suka kue buatanku kamu boleh memilikinya. Semalam aku cuma tidur dua jam, jadi sekarang aku mau tidur," ucap Ji Eun pelan sembari melipat kedua tangannya dia atas meja dan menjadikannya sebagai bantal.

"Nuna, ngantuk?" bisik Taehyung yang sudah barang jelas tak Ji Eun hiraukan. Kemudian sebagai langkah antisipasi Taehyung mengambil inisiatif untuk mengimbau semua orang yang berada di dalam kelas agar tidak berisik. "JANGAN BERISIK! HEY, KAMU YANG DI DEPAN SANA TIDAK DENGAR NUNA MAU TIDUR? KAMU JUGA YANG LAGI PAKE HEADSET, JANGAN NYANYI! KAU MAU MATI? JANGAN MAIN BOLA DI DALAM KELAS, MAIN DI LAPANGAN! AWAS KALAU SAMPAI KENA JI EUN NUN--"

"Tae, justru kamu yang berisik," ringis Ji Eun masih dalam posisinya.

"Aku? Ah, mianhae, nuna."

"Iya, Taehyung. Aku jadi gak bisa tidur kalo kamu berisik."

"Arraseo. Taehyung akan diam."

"Jalhaesseo. Tetap diem, ya, Taetae."

Taehyung berjalan berjinjit menuju bangku Jin. Tangannya masih memegang erat kue pemberian Ji Eun. "Ssst! Jin jangan berisik," bisik Taehyung begitu membenamkan diri di kursi samping Jin.

Jin memutar bola matanya malas. Taehyung memperingatinya agar tak berisik, padahal dia sedang tidak melakukan apa pun. "Ngomong-ngomong, itu hadiah dari Ji Eun?" Jin menunjuk paper bag di genggaman Taehyung menggunakan dagunya.

"Ah, ini? Iya, dari nuna." Taehyung mengeluarkan kue cokelat itu, dan memamerkannya pada Jin.

"Benar juga, sekarang valentine, ya?"

Taehyung mengangguk. "Lihat Jin, ini hadiah pertama nuna untukku. Kue coklat. Kata nuna dia sampe nyaris gak tidur tadi malem demi buat ini. Aku sampe terharu nuna eman-- HYA, KENAPA DIMAKAN?! MUNTAHIN!"

Taehyung mencoba membuka paksa mulut Jin untuk mengealurkan potongan kue yang baru saja Jin curi darinya.

"AKU BILANG LIAT, BUKAN MALAH DIMAKAN! MUNTAHIN! MUNTAHIN! POKOKNYA MUNTAHIN!"

Jin menghindar dari amukan Taehyung dengan senyuman puas di wajahnya.

"JIN, MUNTAHIINNN!!!"

"AHHH, SIKKEUREO!!!" teriak Ji Eun akhirnya. Taehyung pun seketika membisu, dan senyuman di wajah Jin semakin melebar karenanya.

🚨🚨🚨

"Udah jangan nangis, nanti aku buatkan lagi," ucap Ji Eun berusaha menenangkan.

"Iya, aku, kan, sudah meminta maaf," tambah Jin dengan sekuat tenaga menahan tawanya agar tak menggelegar.

Taehyung menatap Jin dengan tajam, dan berubah melembut saat menatap Ji Eun. "Gak mau. Ini, kan, beda spesial valentine. Rasanya pasti tak akan sama," lirihnya sambil meratapi kue buatan Ji Eun yang kini hilang bagian puncaknya akibat ulah Jin. Padahal dia sudah rencana akan menaruhnya di dalam kulkas dan memakannya sedikit demi sedikit saat sampai di rumah.

"Kenapa begitu ramai di gerbang?"

"Entahlah, mereka bilang ada malaikat."

"Malaikat? Hya, lo bercanda?"

"Gue serius. Mereka bilang dia sangat tampan sampai-sampai lo mengira ada malaikat yang turun ke bumi."

"Lo berlebihan."

"Mau buktikan? Kajja."

Perbincangan murid perempuan yang kini berlarian ke arah gerbang utama itu sukses membuat Ji Eun, Taehyung, dan Jin memusatkan perhatian pada satu titik. Tak jauh di depan sana, tepatnya di sekitar gerbang, ada semacam keributan. Para kaum Hawa berlomba-lomba mencuri pandang pada seorang pemuda yang terlihat sedang berdiri bersandar pada motor hitam besarnya, bahkan ada yang berjalan mondar-mandir hanya untuk memandanginya lebih lama.

Tanpa disangka pemuda yang tengah dikagumi diam-diam itu tiba-tiba memalingkan wajah, dan tersenyum cerah saat melihat orang yang tengah ia tunggu datang.

"Annyeong, Ji Eun-ssi!"




Bersambung...

[2 Agustus 2018]


My Perfect Happy VirusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang