Taehyung👻 04

2.1K 225 12
                                    

Gelora api kemarahan seketika membara hebat di dasar hati Ji Eun. Belum lagi Taehyung yang dengan polosnya tertawa cekikan di belakang sana, dia seakan menambah minyak ke dalam api. Tangan Ji Eun terkepal erat di atas meja, namun ia berusaha menepis rasa kesalnya yang sudah di ubun-ubun dan lebih memilih untuk memutar otaknya. Dia mengingat-ingat kembali setiap untaian kata yang semalam ia pelajari.

"Emm... sentriol, sentrosom, lisosom?" jawab Ji Eun sedikit ragu.

"Tepat sekali. Satu poin untuk Lee Ji Eun," ucap Jung ssaem. "Jadi, pada sel hewan terdapat organel sentriol, sentrosom, dan lisosom. Pertama, lisosom adalah organel berbentuk lonjong yang mempunyai empat fungsi..."

Ji Eun menghela nafas lega, nyaris saja dia telak dipermalukan oleh Taehyung. Dia bersyukur ternyata kebiasaannya mempelajari pelajaran yang bahkan belum diajarkan di sekolah bisa membantunya di saat seperti ini. Ji Eun sudah memiliki kebiasaan ini sejak kecil. Kedua orang tuanya yang bekerja sebagai kru film mengharuskan mereka bekerja siang dan malam, kadang juga mereka harus ke luar kota sehingga Ji Eun lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk melupakan kesendiriannya. Sedih memang rasanya saat pulang keadaan rumah kosong, hanya kegelapanlah yang menyambutnya. Meski begitu satu yang perlu diingat, Ji Eun tak pernah membiarkan otaknya kosong. Hati mungkin boleh kosong, tapi jangan sampai otak kosong.

🚬🚬🚬

Brak!

Suara pintu terbuka terdengar cukup keras kala Ji Eun menendangnya. Ji Eun mengedarkan pandangannya menyapu bersih seluruh sudut atap sekolah tempatnya berpijak ini. Setelah ia memastikan tak ada siapa pun selain dirinya, Ji Eun langsung mengumpat dan menumpahkan segala kekesalannya.

"Sialan! Dia pasti sengaja!"

"Dia benar-benar menguji kesabaran gue. Kesabaran gue juga ada batasnya!!!"

"Sebenernya apa sih yang dia mau?!"

"Kenapa harus gue?!!!"

"Kenapa harus jailin gue dan bukan yang lain?!"

"Dasar aneh! Siluman! Jadi-jadian!"

"GUE BENCI LO, TAEHYUNGGG!!!!!"

Ji Eun mengambil lintingan tembakau yang dia sembunyikan di balik baju seragamnya dengan napas yang kini bergemuruh. Ji Eun memang bertekad menjadi anak baik, tapi jika suasana hatinya sedang buruk seperti sekarang ini, mungkin merokok bisa menyingkirkan sedikit rasa menganjal di hatinya. Entahlah.

Dengan batang rokok yang sudah berada di ujung bibirnya dia mencari pemantik yang biasanya berada di saku yang sama dengan rokoknya, namun tak ada. Sial! Sepertinya dia lupa tak membawanya. Ji Eun hendak melempar batang rokoknya geram ke atas tanah ketika tiba-tiba ada sebuah tangan yang muncul dari balik bahunya.

"Kkamjakiya," gumam Ji Eun sambil menolehkan kepalanya.

"Mian. Gue gak bermaksud ngagetin," ucap seseorang itu.

Hening. Wajahnya... terasa tak asing, tapi Ji Eun tak ingat dia siapa.

"Gue Kim Seok Jin, kita sekelas," tambah seseorang itu seolah menjawab pertanyaan di kepala Ji Eun.

Ji Eun tersenyum tipis. Benar juga! Jika Ji Eun tak salah ingat, orang ini yang suka bersama Taehyung. Bagaimana ini? Apa dia mendengar makiannya barusan?

"Emm... barusan... denger?" tanya Ji Eun sedikit waswas. Bisa bahaya kalau dia tahu Ji Eun memaki Taehyung yang dihormati seisi sekolah. Bisa-bisa dia.... Ah! Ji Eun tak mau membayangkannya, semoga saja dia tak dengar.

Jin menanggapi ucapan gadis bertubuh mungil itu hanya dengan senyuman. Entahlah Ji Eun tidak yakin apa arti dari senyumannya itu. "Lo masih punya ga?" tanya Jin.

"Ne?" Ji Eun menaikkan sebelah alisnya.

"Rokok."

Ji Eun membulatkan bibir tipisnya hingga membentuk huruf O, lalu mengambil lintingan tembakau lain di dalam sakunya dan memberikannya kepada Jin.

"Gomawo," ucap Jin. Dia mengambil sebuah pemantik dari sakunya lalu setelah menyalakan rokoknya, dia melemparkan korek api elektrik itu pada Ji Eun.

"Lo butuh itu, kan?" ucap Jin.

"Ani," jawab Ji Eun.

"Wae?"

Keunyang." Entahlah tiba-tiba Ji Eun jadi malas merokok, ia malah membuang batang rokok yang tadi sudah berada di mulutnya itu ke tong sampah.

Hening sejenak, diam sesaat. Mereka berdiri bersebelahan dan bersandar pada tembok pembatas sambil memandang orang yang berlalu-lalang di bawah sana tanpa sepatah kata pun. Mereka sibuk menikmati belaian lembut angin yang menerpa wajah mereka.

"Jangan sakit hati sama sikap Taehyung," ucap Jin dengan kepulan asap yang keluar dari mulutnya.

Ji Eun langsung menatap Jin horor saat itu juga. "Lo denger?"

"Lo harus hati-hati, untung cuma gue yang denger. Gue ngerti lo pasti kesel sama tingkah dia, tapi lo harus tau, dia gitu demi deket sama lo."

"Ne?"

"Gue udah temenan sama Taehyung dari lama. Dia selalu begitu pada orang yang membuatnya tertarik."

Alis Ji Eun berkerut. Dia semakin tak mengerti dengan ucapan Jin. Orang yang membuatnya tertarik? Jangan bercanda, seperti anak kecil saja menjaili orang yang disukanya.

"Hubungan Taehyung dengan appa-nya gak lebih dari kepala keluarga dan ahli warisnya, jadi dia sering kesepian. Gue harap lo maklum, cuma di sekolah tempat dia melupakan rasa kesepiannya."

Kesepian? Ji Eun tersenyum miris, sama seperti dirinya. Dia juga merasa kesepian. Ji Eun melupakan rasa kesepian dengan berkumpul dengan teman segengnya, meski kadang dia tetap merasa kesepian di tengah keramaian. Mungkin cara Taehyung untuk melupakan rasa kesepiannya dengan menjaili orang. Mungkin.

"Ngomong-ngomong lo pinter milih tempat. Ngerokok di sini emang paling aman," ucap Jin.

👽👽👽

Ji Eun dan Jin berjalan menyusuri koridor menuju kelas yang berada di lantai dua. Sepanjang koridor sudah mulai sepi karena bel tanda berakhirnya istirahat sudah berdering sejak tadi. Dari kejauhan dapat terlihat Taehyung yang sedang sibuk berbicara sendiri.

"Hey cewe! Kemarilah."

"Kenapa?"

"Kemarilah!"

"Apa yang kaulakukan?"

"Aku menyukaimu."

"Hyung, aku bosan mendengarnya."

Taehyung seperti sedang bermain drama antara cewek-cowok dan terus membacakan dialog seperti di atas secara bergantian. Entahlah, apa yang sedang Taehyung lakukan.

Bersambung...

------------------------------------------

1. Keunyang = Hanya (artinya bisa fleksibel misal kita ditanya sesuatu tapi masih belum tau mau jawab apa)

Budayakan vote dan komen~

[9 November 2017]

My Perfect Happy VirusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang