Taehyung👻 57

1.1K 140 20
                                    

Sebuah mobil silver menghentikan lajunya hanya dalam satu hentakan, membuat decit ban terdengar sangat nyaring memekakkan telinga. Namun, tampaknya kedua pemuda yang berada di dalam mobil itu tak peduli, sebab di pikiran mereka hanya dipenuhi kekhawatiran akan nasib Ji Eun.

Benar, kedua pemuda itu tak lain tak bukan adalah Jin dan Taehyung.

"Tae, lo masuk duluan! Gue mau panggil polisi dulu," ucap Jin setengah memerintah. Dia yang masih duduk di balik kemudi segera mengambil benda pipih itu dari dalam sakunya.

Sementara Jin sedang menunggu panggilan teleponnya terjawab, Taehyung segera berlari sejadi-jadinya menuju rumah Ji Eun. Keadaan pagar dan pintu utama tidak terkunci, membuat firasat buruk Taehyung kian menguat saja. Pasti terjadi sesuatu pada Ji Eun. Setahu Taehyung, Ji Eun bukan orang yang ceroboh hingga membiarkan pintu tak terkunci. Pasti terjadi sesuatu.

"Nuna?! Ji Eun nuna?!!!" teriak Taehyung selagi jelajahi lantai satu rumah Ji Eun.

Tidak ada tanda-tanda kehadiran Ji Eun di lantai satu. Kemudia dengan langkah seribu, Taehyung berlari menuju lantai dua. Dalam hati ia merapal doa, berharap kekasihnya itu akan baik-baik saja. Namun, harapannya itu seakan pupus begitu saja saat melihat keadaan kamar Ji Eun yang kacau. Keadaannya benar-benar seperti baru diterjang angin topan. Pakaian dalam berserakan tak menentu, isi lemari berhamburan, lampu tidur yang keadaannya sudah tak utuh lagi tergeletak di atas meja, dan ... tetes-tetes darah di permukaan lantai.

Gawat.

Sebenarnya apa yang telah terjadi?

Ke mana perginya Ji Eun?

Jika benar darah itu adalah darah Ji Eun. Taehyung tak akan mengampuninya. Sekalipun si pelaku harus ... meregang nyawa.

Taehyung mengikuti tetes darah di permukaan lantai itu yang pada akhirnya membawanya ke beranda lantai dua di mana tempat menjemur pakaian berada. Dari balik pintu kaca dia dapat melihat seorang pria yang diduga berumur tiga puluhan sedang mengambil gambar menggunakan kamera analog. Dia sesekali merapikan rambut Ji Eun yang sudah ia kepang rapi. Dia menegakkan kepala Ji Eun yang terkulai lemas agar menghadap kamera. Meski Ji Eun telah tak sadarkan diri, dia tetap berseri-seri saat kamera mengabadikan momen itu.

Seketika rahang Taehyung mengeras. Tangannya terkepal kuat hingga buku-buku tangannya memutih. Dia membuka pintu kaca itu namun tak bisa. Pintu itu dikunci. Dia memutar knop pintu beberapa kali, tapi tetap saja gagal. Alhasil, dengan satu tinju keras, dia pun menghancurkan pintu kaca itu hingga hancur berkeping-keping.

Sontak si pria yang tengah asyik berfoto ria dengan Ji Eun pun terlonjak kaget. Matanya yang menonjol seakan mau keluar kala membulat sempurna. Dia tak menyangka jika pintunya akan dipecahkan. Ini di luar dugaannya. Dia bangkit berdiri, meraih sebuah seprai yang tergantung pada tali jemuran, dan seprai itu ia gunakan untuk membungkus tubuh Ji Eun hingga menutupi seluruh tubuhnya. Setelah tubuh Ji Eun terbalut sempurna, dia pun mencoba untuk kabur melalui tangga besi yang berada di sudut kanan beranda. Tangga besi yang telah dimakan usia itu menuju halaman belakang rumah.

Melihat itu, jelas Taehyung tak akan tinggal diam begitu saja. Bagai kedipan mata Taehyung menghajar pria itu sekuat tenaga tepat sebelum ia berhasil melarikan diri. Taehyung melancarkan serangan bertubi-tubi namun dengan sekali balasan tepat di bagian kepala, Taehyung dapat dirobohkan. Kepalanya terasa sakit hingga pandangannya berputar, tapi ternyata kemarahan mampu mengalahkan rasa sakit itu.

Taehyung telah dibutakan amarah.

Kilatan matanya menunjukkan kemarahan yang luar biasa...

...dan sebentar lagi siap meledak.

Taehyung menendang pria itu tepat di bagian ulu hati menggunakan lututnya. Selagi si pria mengerang kesakitan, Taehyung menggunakan kesempatan untuk melepas kain seprai yang membalut tubuh Ji Eun, yang semula pria brengs*k itu berencana untuk menyeret bagian ujung seprainya. Dia membuka balutan kain yang bahkan menutupi wajah Ji Eun itu dengan napas memburu. Kondisi Ji Eun sangat mengkhawatirkan. Luka gores dan lebam tampak di hampir seluruh bagian tubuh mungilnya.

"Jangan sentuh dia!" teriak pria itu tak suka jika Taehyung menyentuh 'mangsanya'.

"Jauhkan tanganmu darinya!"

"Dia milikku!"

"JANGAN SENTUH!"

Taehyung berhasil membungkam pria itu hanya dengan tatapan bengis yang ia hujamkan. Tiada maaf. Jangan berharap masih bisa selamat setelah mencelakai Ji Eun!

Taehyung mengambil sembilu kaca yang berada di dekatnya, dan berjalan satu demi satu langkah mendekati si pria yang kini beringsut mundur ketakutan. Aura yang Taehyung pancarkan terlewat mengerikan hingga membuatnya tanpa sadar terus berjalan mundur hingga menabrak tembok pembatas setinggi dada di belakangnya. Taehyung semakin mendekatinya, tangannya mengacungkan gagah sembilu kaca berujung runcing.

Bahaya!

Sifat bengisnya yang diturunkan dari sang ayah muncul!

Kilatan matanya seakan-akan siap menghabisi pria itu!



Bersambung...

[19 September 2018]

My Perfect Happy VirusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang