Prolog

6.9K 661 140
                                    


Kutuk perawan tua.

Suhitta Gayatri sudah mendengar kisah kutukan turun temurun dalam keluarga ibunya itu sejak dia kecil.
Dulu, dia menganggap apa yang didengarnya itu tak ubahnya kisah dongeng belaka, tak pernah menjadi beban pikiran.

Namun, kini di saat usianya sebentar lagi memasuki seperempat abad, sekelebat was-was mulai merasuki hatinya.

Bagaimana tidak, di saat teman-teman seumurannya satu per satu mulai mengakhiri masa lajang, dia bahkan belum pernah menjalin hubungan asmara dengan laki-laki manapun

Padahal, secara fisik dia termasuk gadis yang menarik.
Cantik, iya.
Tubuh indah, jangan ditanya.
Cerdas, boleh ditest.
Karakternya pun menarik, dia ramah dan supel.

Nah....apa masalahnya coba ?
Mengapa, cowok-cowok yang mencoba pedekate selalu mundur beberapa waktu setelah mereka mulai dekat.

Awalnya, dia masih berpikir....mungkin belum jodoh.
Tapi ketika hal yang sama terus terjadi berulang-ulang, nalarnya mulai menyimpulkan jika ini sedikit aneh.

Hanya saja, sebagai manusia modern yang beragama, pikiran warasnya menolak untuk masuk dalam pusaran mistis, menganggap jika ada 'sesuatu' yang menyebabkan hal itu terjadi.

Tapi....ada kalanya, pikirannya goyah, apalagi kalau lagi nonton acara mistis yang dipandu Roy di salah satu televisi swasta nasional itu, mulai deh pikirannya berkelana ngalor ngidul nggak jelas.

Lalu mulai mengamati dan  memikirkan segala kemungkinan, apakah kisahnya mirip dengan salah satu kisah mistis partisipan di acara tersebut.

Apa iya dirinya juga mengalami apa yang dialami para partisipan itu, diikuti oleh mahluk tak kasat mata, yang menjadi bagian dari kutuk turun temurun itu ?

Entahlah, jika dipikir dengan akal sehat jelas nggak masuk akal.
Tapi, jika melihat perjalanan cintanya yang selalu layu sebelum berkembang, hatinya pun meragu.
Ibarat kapal, belum lagi sempat berlayar, kapalnya keburu karam dan nahkodanya kabur menolak bertanggung jawab.

Jadi antara percaya nggak percaya kan ?
Sampai kapan dia harus mengalami semua ketidakmujuran ini ?

Waktu itu tak terasa jalannya.
Seperti kata Mama, begitu tiba di angka 20, tanpa disadari tahu-tahu saja sudah di awal 30.
Memang sih dia belum genap 25, tapi kan kalau cuma pasrah menunggui takdir, apa iya jodohnya bisa datang sendiri ?

Tapi, kalau harus "mengejar", siapa yang harus dia kejar dan bagaimana caranya ?
Begini-begini dia masih terkungkung pola pikir perempuan timur yang berprinsip "perempuan itu dikejar, bukannya mengejar".
Cuma, gimana kalau tidak ada yang berniat mengejarnya ?

Mumet ih, iki piye toh.
Sampai kapan gelisah galau tak menentu arah begini.
Apa cuma pasrah menunggu jodoh dijatuhkan dari langit ?
Nunggu sampai kapan dong ?

Sampai akhirnya...

🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝🐝

Holaaaaaaaaa 😘😘😘😘😘

Hai manteman sekalian, eike mau coba peruntungan, bikin cerita yang panjang.
Abisnya ada yang protes, kok bikinnya cerpen sih, nggak puas bacanya.
FitriaAnik eike jawab deh tantangannya 😅

Hehehehehe....kan eike udah bilang, belum pede 😅
Tapi, bolehlah dicoba, dipede-pedein deh 😂

Cerita ini terinspirasi kisah almarhumah Mami mertua eike, yah nggak semua, kalau semua sama eike bikin biografi dong 😉
Cuma di bagian kutukan tentang perawan tua itu aja, kata Mami mertuaku, di keluarganya ada cerita semacam itu, entah benar entah tidak tapi memang ada yang tidak menikah di keluarganya.

Well....semoga ceritanya lancar, ide nggak macet kayak jalanan ibukota.
Doain yah...🙏

Dan satu lagi, boleh dong ngarep vomen dari manteman sekalian, yaaaah buat pemicu biar eike semangat gitu 💪💪💪 😊😊😊

Ttd

Mamaknya Celyne 💋💋💋

Suhitta, Memeluk Takdir Dalam Kutukan?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang