Paper hearts 06

49 3 0
                                    

"Universitas Citra smart" aku membaca plang universitas tersebut dengan suara pelan.

Kami sudah sampai didepan perkampusan tersebut dan saatnya mendaftar,Universitas Citra Smart adalah universitas terfavorit diSma ku sejak dulu,yang letaknya didaerah perkotaan,tempat nya bagus sejuk dan gedungnya tinggi.

"Ayo kita masuk" Ajak shane.

Aku menatapnya dan menganggukan kepala sambil tersenyum.

Kami langsung berlari kecil masuk kedalamnya.

~~~~~~~~~~~~~

Hingga beberapa waktu kami selesai melakukan pendaftaran,Shane mengajakku untuk berjalan kaki menyusuri jalan.

Aku mengikutinya melangkah dengan santai,tetapi arah yang kami tuju bukan lah arah pulang,aku mulai bingung,ku coba bertanya kepadanya. "Shane,kita mau kemana lagi?"

"kan sudah ku bilang nanti akan ku ceritakan" jawab Shane datar.

Aku langsung mengerutkan wajah,dan ikut melanjutkan perjalanan dengannya.

Kami berhenti sejenak untuk menyebrangi jalan,saat akan menyebrang Shane langsung menggandeng tangan ku dan menarikku mengikutinya berlari kecil,aku hanya sedikit terkejut dengan tingkahnya yang tidak pernah berubah sedari kecil.

Saat ku lihat kedepan Shane mengarahkan langkah kami menuju kecoffee shop.

"Shane sebentar" aku menarik tanganku dari geandengannya dan membuat langkah kami terhenti.

"Iya kenapa?" Tanya Shane.

"Untuk apa kita kesini? Kalau kamu lapar kita bisa makan dipinggir jalan,kalau kamu haus kita bisa beli diwarung" ujar ku serius.

"Siapa yang mau makan? Aku juga tidak sedang haus" jawab Shane sambil nyengir.

"Udah ayo" lanjut Shane menarik tangan ku masuk kedalamnya.

Sesampainya didalam seseorang langsung mendatangi kami,seolah sudah tau akan kedatangan kami.

"Shane,kalian sudah sampai? Ayo duduk" ujar orang tersebut.

"Iya om terimakasih" jawab Shane.

Kami mengkutinya berjalan kearah kursi dimana kami akan duduk.

Saat kami duduk ia langsung memanggil pelayan dan memesankan kami minuman.

Aku melihatnya dengan heran,ia mengenakan kemeja biru muda,dasi dan celana panjang berwarna hitam,sepatunya juga seperti dari kulit hewan yang mahal.

"Oh iya om,kenalin ini Kimmi teman saya" ucap Shane kepadanya dan ia langsung mengarahkan tangan nya kehadapan ku,aku juga membalas jabatan tangannya dan kami saling bersalaman.

"Panggil saja Om Refkry" ucap nya sambil tersenyum.

Seketika seusai berjabat tangan,aku seperti pernah mendengar nama itu.
Tapi aku lupa,mungkin nanti setelah keluar dari sini aku bisa bertanya lebih jelas kepada Shane.

Tak lama kemudian minuman yang dipesan sudah datang,pelayan itu meletakannya satu per-satu.

"Ayo silahkan diminum" ucap om Refkry.

Kami pun bersamaan mengangkat gelas dan meminumnya seteguk,minuman itu sangat terasa asing dimulutku,mungkin aku yang terlalu norak atau memang tidak pernah ketempat seperti ini.

"Jadi kamu Kimmi yang sedang mencari pekerjaan? Kebetulan om juga butuh karyawan" ucapnya mengarah kepadaku.

Aku sedikit terkejut,dan agak tersedak lalu kuleletakan gelas itu kembali.

PAPER HEARTS : Part.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang