Paper hearts 16

25 3 0
                                    

Aku tak sanggup lagi menahan rasa sakit dihatiku karena ucapannya,ingin sekali rasanya mata ini meneteskan air mata.

"Kau keterlaluan! Maksud mu wanita seperti ku? Memangnya aku seperti apa!" aku membentaknya sambil bangkit dari kursi ku.

Ia menatap ku dengan mengerutkan kedua alisnya "heii.. Santai lah" ucap nya sambil tersenyum.

"Kau tau! Perlakuan mu sungguh membuat ku sakit" lanjut ku sambil mengambil tas dan langsung pergi meninggalkannya.

-----------

Dengan jalan terburu-buru keluar pintu cafe aku tak sengaja bertabrakan dengan Shane yang malah menuju masuk kedalam cafe.

"Braaaakkk..."

Aku langsung menundukkan wajah ku yang penuh dengan air mata dan ingin pergi melewatkannya.

"Heii.." ia menghentikan langkah ku dengan menarik erat tepat dipergelangan tangan ku.

Aku berusaha melepaskan nya,namun ia menggenggam sangat kuat.

"Ada apa.. ? Kenapa kau menangis?"
Lanjutnya bertanya.

Aku tidak menjawab dan terus berusaha melepaskan genggaman itu.

"Siapa yang membuat mu menangis?" lanjutnya terus bertanya.

Dengan perasaan sangat kesal aku berusaha berkata jujur dan terus terbuka dengannya.

"Apa kau sangat ingin tau!" ucap ku dengan nada sedikit keras.

"Tentu"

Aku memutuskan untuk mengajaknya menemui Luca kedalam cafe,ku tarik genggaman itu,dan berjalan sampai terhenti tepat dihadapan Luca yang masih duduk di kursi cafe.

Luca menatap kami terkejut dan langsung bangkit dari duduknya.

"Shane.." ia memanggil Shane dengan lembut.

Shane langsung melepas tangannya yang sedari tadi menggenggam pergelangan tangan ku.

dengan perasaan sangat emosi aku mencoba mengakui semua nya.

"Dia yang membuat ku menangis"

Luca menatapku dengan pandangan penuh dendam.

"Tidak.. Tidak begitu Shane" ucapnya membela diri.

"Kalian ini kenapa!" Shane menatap tajam kearahku lalu kearah Luca.

"Shane,aku sama sekali tidak bermaksud menyakitinya" ucap Luca seolah menjelaskan yang terjadi.

Shane kembali menggenggam pergelangan tangan ku,lalu menatap Luca dengan wajah emosi.

"Mungkin aku butuh waktu untuk sendiri" ucap Shane dan langsung menarikku keluar cafe.

Luca tidak menjawab apapun,ia hanya terdiam dengan lesuh,dan membiarkan Shane pergi bersama ku.

------

ia terus menarik tangan ku,membawa ku berjalan menuju kesuatu taman yang tak jauh dari cafe itu.

"Shane,cukup.." aku menghentikannya dengan menarik kuat tangan ku dari genggamannya.

"Kenapa!" ucap shane dengan membentak.

lalu ia duduk dikursi taman yang dekat dengan kami berhenti.

Ia memegangi kepala dengan kedua tangannya,seperti orang yang sedang sangat kecewa.

Perlahan aku mencoba mendekat dan duduk disebelahnya.

"Apa yang ia ucapkan kepadamu" Shane langsung melontarkan pertanyaan yang membuatku bingung.

Rasanya aku menyesal karena telah memberitahu kalau Luca yang membuatku menangis. Mungkin lebih baik kalau tadi aku berpura-pura menangis karena hal lain,namun semua sudah terlambat. Luca pasti sangat marah padaku dan aku akan membuat hubungan mereka hancur.

PAPER HEARTS : Part.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang