Paper hearts 10

16 3 1
                                    

"Tok.. tok.. tok..."
Aku mengetuk pintu rumah kimmi dengan pelan.

"Heii.. kamu sudah selesai?" Tanya kimmi sambil membuka pintu nya.

"Hehe.. iya,ini aku bawakan es cream untuk mu" ucap ku sambil menyodorkan bingkisan kepadanya.

Kimmi pun mengambil bingkisan itu dengan tersenyum kecil. "terimakasih,masuk lah"

Aku mengikutinya masuk kedalam rumahnya,seperti biasa aku selalu duduk disofa yang sama,tapi kali ini dengan perasaan yang amburadul.

Aku mengeluarkan handphone ku,dan mencoba memainkannya.

Kimmi pun datang sambil membawa semangkuk es cream yang ku belikan.

"Kamu tak perlu repot-repot membawakan ku oleh-oleh,kalau ingin keluar bersama orang lain keluar saja lah,aku tidak mau terus-terus jadi beban dipikiran mu" ucap kimmi sambil duduk dihadapan ku.

Sekejap aku terheran mendengar ucapannya,aku sebenarnya tidak sebegitunya memikirkan dia.

"Tidak,tidak merepotkan tapi...." aku tidak bisa melanjutkan ucapan ku karena gugup yang terlalu dalam.

"Kenapa Shane?" tanya kimmi sambil menyendok es cream dan mengunyahnya.

"Aku benar-benar mencintai mu,dari awal kita bertemu,aku hanya takut salah jatuh cinta dengan wanita seperti mu,mau kah kau menjadi pacar ku?" Ucap ku dengan perasaan gugup sekali.

Kimmi melebarkan pandangan kearah ku,lalu meletakan mangkuk yang ia pegang keatas meja.
"Shane,kau serius?"

Aku memandangnya dengan mengerutkan kedua alisku,tapi seperti akan jatuh air mata dari matanya.

Ia tersenyum lebar "Aku terharu" sambil mengusap air matanya nya yang menetes.

"Lalu apa jawabannya?" Tanya ku penasaran.

"Aku mau" ia terus tersenyum.

Aku juga tersenyum legah "terimakasih kim telah membantu,aku merasa takut akan mencobanya tanpa latihan dulu"

Kimmi menatap ku dengan bengong.

Aku berjalan mendekatinya dan memeluknya "kau memang sahabat terbaikku" ucap ku sambil mengusap kepalanya.

"Aku pulang dulu ya"
Aku langsung bergegas pulang dan ku pastikan malam ini aku akan bertemu dengan Luca.

-------------

Aku merapikan rambut ku didepan cermin "semoga Luca langsung menerima ku seperti Kimmi tadi" ucap ku dalam hati.

19.00

Aku akan membelikan setangkai mawar untuknya,supaya terlihat lebih romantis.

---

Saat ditoko bunga aku mencoba mengirim pesan kepada Luca.

"Luca,kamu dicoffe shop kan?"
19.15

SEND...

"tentu"
19.15

Luca membalas pesan ku dengan singkat sekali,mungkin ia masih marah dengan tingkah ku tadi,tapi kali ini akan ku buat ia merasa sempurna.

Dari toko bunga aku langsung menuju Coffe shop.

Sesampainya disana,keadaan terlihat sunyi,kebetulan Kimmi sedang free.

"Aku sudah dimeja 3"
19.30

SEND....

aku menunggu beberapa menit,lalu Luca datang dengan membawa 2 cup minuman.

"Haii.. sudah lama menunggu?" Ucapnya sambil duduk dihadapan ku.

"Ti.. tidak."

Saat itu aku gugup sekali,apalagi melihat wajahnya yang sangat lucu membuat ku ingin cepat-cepat menikahinya.

"Luca,aku minta maaf soal tadi sore"

Ia malah memandangi ku sambil tersenyum.
"Lupakan saja"

Ternyata Luca sudah melupakan soal itu,jadi sekarang aku lebih legah untuk mengungkapkan perasaan ku terhadapnya.

"Luca,aku ingin mengatakan sesuatu yang serius"

Ia terus memandangi ku dengan senyuman manis itu.

"Katakan lah aku akan mendengar nya dengan serius"

"Aku benar-benar mencintai mu,dari awal kita bertemu,aku menghindari mu hanya karena takut semakin jatuh cinta,aku takut salah jatuh cinta dengan wanita seperti mu"

.......

Aku mengeluarkan setangkai mawar yang kusembunyikan dibalik sweater ku. "Mau kah kau menjadi kekasih ku"

Luca tersenyum haru,sama seperti yang Kimmi lakukan terhadap ku.

Lalu ia mengambil mawar itu "Shane,aku juga mencintai mu,aku mau menjadi kekasih mu"

Dengan perasaan amburadul sekarang perasaan itu berubah menjadi sangat bahagia,aku merasa legah,bangga dan bahagia.

Setelah pulang dari sini aku akan langsung mengabarkan nya kepada Kimmi,supaya Kimmi ikut bahagia.

Kami melanjutkan dengan makan malam bersama.

-----

"Luca,terimakasih untuk malam ini"

Ia hanya tersenyum manja.

"Aku pulang ya"

"Hati-hati diperjalanan,sayang" ucapnya semakin terlihat manja.

Mendengar ia memanggil ku dengan panggilan itu,sangat membuatku ingin melayang-layang diawan.

PAPER HEARTS : Part.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang