Paper hearts 19

40 4 0
                                    

KIMMI
.
.
.

"aaah..." aku tersadar dari mimpi buruk ku,ternyata aku tertidur disofa sedari Shane pergi tadi.

Handphone ku pun langsung berbunyi.

Tidak terdapat nama penelpon,itu membuat ku malas untuk mengangkat nya.

Ku biarkan dan aku kembali menggeletakkan tubuh ku.

Tapi handphone ku terus berdering,sepertinya penting.

"Hallo..." ucapku.

"Kim,segera kejembatan!! Sekarang!!"

Tepat seperti suara Luca. Lagi-lagi ia bersikap seperti majikan.
Daripada ia mengira ku takut aku memutuskan untuk langsung menemuinya.

___________

Kulihat dari kejauhan..
Di jembatan sangat ramai sekali,seperti sedang terjadi kecelakaan.

Perasaan ku sangat tidak enak,aku langsung berlari menuju kekeramaian itu,dan kucari Luca.

Ditengah orang-orang yang mengerubungi,kulihat Shane yang penuh darah tergeletak dipangkuan Luca.

Rasanya sakit sekali,aku langsung shock dan berlari kearahnya.

"Apa yang terjadi Luca!! Kenapa Shane bisa sampai seperti ini!!!" ucapku membentak nya.

"ambulan masih menuju kesini,nanti akan ku jelaskan"

_______

Saat ambulan datang Shane langsung dibawa kerumah sakit terdekat.

Aku dan Luca pun ikut kesana,sesampainya dirumah sakit Shane langsung di masukan ke ruang Unit gawat darurat.

Tapi perasaan ku masih sangat emosi dan sedih,aku dan Luca menunggu di kursi tunggu yang tepat didepan ruangan tersebut.

"Apa yang sebenarnya terjadi!!!" ucap ku dengan penuh emosi sambil berdiri dihadapan Luca yang duduk di kursi itu.

"Kim,tenang lah aku akan menjelaskannya"

Aku pun mencoba tenang dan mendengarkan penjelasan nya.

"Jadi,tadi aku mengajak Shane bertemu aku ingin memperbaiki hubungan kami"

Sejenak aku berpikir dan tersadar,ternyata shane tidak bisa menemani ku karena akan bertemu Luca.

"Tapi kim.. Shane malah memutuskan hubungan kami,ia bilang kalau ia hanya mencoba melupakan perasaannya terhadap mu dan mencoba mencintai ku,tapi katanya malah tidak bisa dan ia semakin mencintai mu"

Ucapan Luca semakin membuatku terasa sakit.

"Kim,mungkin seusai dari cafe Shane akan menemui mu dan mengungkapkan perasaannya,tapi aku malah menangis dan berlari tanpa arah"

...

"Aku malah membiarkan Shane terus mengikuti ku,ia terus mengejarku,sampai saat di jembatan tak sengaja sebuah mobil melaju kencang kearah Shane"

"Plakkkkkkk...."

Tangan ku bergerak dengan sendirinya menampar wajah Luca.

Rasanya sangat emosi...

"Kim.. Maafkan aku" ucapnya sambil memegangi pipinya.

"Silahkan pukul aku kim" lanjutnya sambil menangis.

rasanya ingin terus ku tampar wajahnya,namun semakin ku tatap semakin sakit perasaan ku.

Ku ambil tas Shane dari pangkuannya,dan ku tinggalkan ia sendirian di kursi itu.

Aku berlari kedalam ruangan dimana Shane diperiksa,ingin sekali rasanya aku masuk dan mengungkapkan perasaan ku sekarang juga. Tapi,suster-suster itu melarangku dan mendorong ku untuk keluar.

"Ku mohon sus sebentar saja..." ucap ku sambil terus menangis.

aku terus melawan suster itu.

"Maaf dik,teman anda tidak bisa tertolong,ia sudah kehabisan darah terlalu banyak" ucap dokter yang tiba-tiba datang dihadapan ku.

"Apa!!!"

"Tidak dok tidakkk!!! Tolong bantu teman saya dokter tolonggggg!!!!

aku terus berteriak kepada mereka.
Dengan penuh tenaga aku terus berlari kearah Shane yang terbaring.

Kulihat Shane sangat lemah...

aku langsung mendekatinya dan memeluk tubuhnya yang masih berlumuran darah.

"Shane!!! Bangunn!!! Aku tau kamu mencintai ku,aku juga sangat mencintai mu Shane!!! Ku mohon bangunnn!!!!"

Aku terus berteriak dihadapan Shane yang tak lagi bernafas.

Walau ku tau shane sudah tiada aku terus berusaha membangunkannya.

"Shaneee!!! Ku mohon!!!" ucapku sambil menarik-narik bajunya.

"aku tidak tau harus berbuat apa!! Aku tidak tau bagaimana hidupku tanpa mu Shane!!" aku terus menangis dan masih menangis sambil memeluk Shane.

______

"Kim.." ku dengar suara memanggil namaku.

"Shane!! iya ini aku kimmi,kamu masih di sini kan" ucapku sambil tersenyum.

"Kim.. disini"

Aku langsung menoleh,ternyata ayah dan ibunya Shane yang baru datang.

Aku langsung berlari kearah ibunya Shane dan memeluk erat tubuhnya "bu maafkan kimmi yang tidak bisa menjaga Shane"

"Tidak nak,bukan salah mu,memang ibu yang tidak pernah menjaganya dengan sungguh-sungguh" ucapnya sambil menangis.

Ia langsung menuju kearah shane dan mencium keningnya. Sambil menangis ia terus memeluk Shane.

Kulihat ayah disebelahku berdiri termenung,ia terlihat sudah berubah.
Dari tampilannya ia sangat rapih.

Karena memang hanya cinta sejati yang mampu merubah seseorang menjadi lebih baik.

________

kami pun langsung membawa shane kerumahnya untuk dikmakamkan didekat sana.

Saat perjalanan kesana aku terus menangis dan tidak berhenti menangis.

_______

Seusai pemakaman,aku meminta untuk ditinggalkan sendirian karena aku masih ingin berbicara dengan Shane sebelum ia benar-benar pergi.

"Ayo nak kimmi" Ucap ibunya Shane.

"Duluan saja bu,yah"

Ayah dan ibu pun pergi meninggalkan ku sendirian.

"Shane,terimakasih untuk waktu mu,kebaikan mu dan senyum yang kamu berikan untukku,kamu memang selalu menepati janji. tadi pagi kamu berjanji akan menemani ku kemakam ibu,sekarang kamu benar-benar menemani ku kemakam,tapi kenapa dengan cara seperti ini" Ucapku sendirian sambil menangis.

Aku mengusap-usap terus air mata ku yang menetes,namun terus mengalir kencang.

"Shane.. Aku sangat mencintai mu,aku yakin kamu pun pasti begitu,dan sampai kapan pun aku tetap mencintaimu Shane.." ucap ku sendu.

"Aku berjanji,cinta ku tulus hanya untukmu,kita akan bertemu di surga"

Aku terus menangis,sambil memeluk tas shane yang masih ku bawa-bawa.

Tiba-tiba Luca datang bersama Kaishan.

"Kim.. Maafkan aku.." ucap luca langsung tertunduk dihadapan ku.

Aku mengarah kan pelan pandangan ku kearahnya.

"Ini bukan salahmu Luca,terimakasih sudah menjadi bagian dari Shane,kau sudah membahagiakan nya beberapa waktu lalu" ucapku sambil tersenyum dan memegang pundak nya.

Ia langsung memelukku,dan kami saling berpelukan.

"Maafkan aku kim" ucapnya sambil menangis.

PAPER HEARTS : Part.1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang