/27.01.18/ ○ 08:51

11.4K 1.6K 151
                                    

¦pick up lines¦


"Jangan angkat pantatmu dari kursi. Itu berat. Biar aku saja."

"Aaarggh."

Plak.

Alessia—sekertaris kelas cantik—mencak-mencak. Cuma mau berdiri dari bangku pun ada saja gangguan. Untung tangan nista Riko tidak bermaksud serius untuk menggerayangi bokongnya. Kalau tidak, Alessia sudah pasti mencatat nama pemuda itu ke buku kasus kelas dengan kapitalisasi menyeluruh.

Riko malah cengengesan sinting. Seolah digampar itu ada manis-manisnya.

Riko baru saja menonton film Dilan 19sekian-sekian itu dengan pacarnya kemarin. Dan Riko membenci film itu. Kemudian besok paginya  bangun dengan semangat penuh untuk memparodikan setiap dialog dalam film.

"Ki ... Oki!"

"'Paan."

"Cemburu hanya untuk orang yang punya pacar."

Oki memutuskan untuk go with the flow. Memaksakan aura bunga-bunga dan berkedip-kedip najis, "Jadi?"

"Kamu jomblo."

"Tae."

"Gar. Aku tahu nama lengkapmu. Aku tahu siapa kamu, kapan ulang tahunmu, dan ukuran boksermu."

"O."

"Aku juga tahu kalau kamu suka pake kondom waktu coli, biar lebih rapi."

"Anj—Riko bangsat lo! Penyebar hoax!"

Riko melipir kabur.

"Zef, jangan katakan padaku kalau ada orang yang menyakitimu. Nanti orang itu akan hilang."

No response.

Jangkrik berbunyi.

Riko menoyor kepala Zefan. Muka Zefan tetap stoic. Sialan.

Kesablengan Zefan memang lebih susah dipancing dibanding personil Hexagon lainnya. Apalagi kalau anak itu sedang main Mobile Legend

"Di, kalau mencintaimu adalah sebuah kesalahan,  ya sudah. Aku salah saja terus."

"Udah, pergi sana lo jerohan amuba. Ganggu."

"Fyi, yang lagi gua ganggu itu Didi, Zef."

"Tsk. Pokoknya jangan ganggu Didi. Nanti kami kalah."

Yeah, kedua orang itu memang sedang mabar dengan sekumpulan anak cowok lainnya.

Ah, bahkan Ron juga ada di antara mereka.

Riko segera mendatangi anak itu dengan langkah sing a song. Positif punya niat jahat.

"Roni, kan?"

"Hem."

Sok dingin. Cueh.

Mata Ron tetap menempel ke layar ponsel sementara Riko melanjutkan aksinya.

"Ron, kamu kayak babi. Tapi aku belum kepengan membunuhmu. Nggak tahu kalau lima menit lagi. Tunggu aja."



A/N: Another gaje chapter . . .

Maaf buat update yang lama. Kesibukan kelas tiga mulai menyerang, soalnya *sigh

Btw, no offense buat film Dilan. Itu cuma pendapat personal Yerikho. Saya mention film ini di cerita karena di Januari 2018 Dilan itu memang booming banget. Jadi demi mendukung latar waktu cerita, maka saya cantumkan.

Saya sendiri belum pernah menonton filmnya, jadi harus riset sedikit mengenai gombalan-gombalan jitunya. Mohon maaf kalau ada kesalahan.



SnackingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang