'Kelanjutan benih-benih cinta yang tercipta'
~~~~
Pagi ini Rhea terlihat sangat bersemangat. Karena diantar ke sekolah oleh abangnya yang kemarin pulang dari Bandung. Ditambah lagi suasana hatinya yang berbunga-bunga membuatnya semakin bahagia.
"Pagi Dhara." sapa kepada teman sebangkunya dengan senyum mengembang.
"Pagi. Tumben semangat banget lo." balas Dhara.
Senyumnya masih menghiasi bibirnya. Seakan-akan tak bisa luntur. "Harus dong, gue kan emang selalu semangat."
"Iywhh." buang muka merasa jijik pada apa yang dikatakan Rhea.
Rhea tertawa. "Eh lo tau Athariq gak anak sini." tanyanya antusias.
Dhara yang tahu langsung menyahutinya. "Kenapa lo suka ya. Cie ciee." godanya.
Rhea salah tingkah."Apaan sih lo. Gue cuma nanya doang."
"Tumben banget lo nanyain cowok. Biasanya mah cuek kecuali sama dua curut itu. Semenjak lo putus sama dia." dua curut yang Dhara maksud adalah Leo dan Gio.
"Emm, kepo aja sih. Kemarin gue ditolong sama dia." tanpa menatap lawan bicara.
Dhara yang tidak ada dalam kejadian kemarin kini dia benar-benar terkejut. "Hah, ditolong gimana maksud lo?" tanyanya serius.
Rhea yang akan menceritakan semua ke Dhara. Tiba-tiba seorang murid laki-laki yang bebadan gempal itu berteriak bahwa guru yang mengajar dikelasnya sudah datang.
Baru beberapa detik guru itu sudah memasuki kelas mereka. Rhea mengendikkan bahunya, sedangkan Dhara kecewa. "Lo utang penjelasan sama gue."
"Pagi anak-anak." ucap guru yang baru duduk disinggasananya.
"Pagi pakk." jawab murid serempak.
"Baik kita lanjutkan lagi, pelajaran yang kemarin." membenarkan letak kaca matanya. "Mari kita koreksi bersama soal-soal minggu lalu saya akan ambil nilainya." sambungnya lagi.
Semua murid yang ada dikelas bersorak gaduh, sebab tak ada yang mengerti dengan soal-soal yang giru itu bicarakan.
"Loh, soal mana yang bapak maksud?" tanya salah seorang siswi.
"Memangnya saya gak ngasih soal kemarin sama kalian?" guru itu malah tanya balik.
Semua murid sudah hafal dengan guru yang saat ini sedang mengajar dikelasnya. Pak Roto namanya, dia mengampu mapel seni yang terkenal sudah tua dan sering lupa namun juga lucu.
"Yah bapak gimana sih, gitu aja lupa. Untung sama anak istrinya gak lupa." canda Gio dan detik kemudian seisi kelas tertawa dibuatnya.
Pak Roto hanya diam tak marah karena sudah sering dirinya jadi guyonan murid-muridnya. Dia juga tipe guru yang santai tapi juga tegas.
"Yah jelas gak lupa lah kalo soal itu dia kan udah ngasih segalanya buat saya." curhatnya.
"Yasudah, sekarang baca buku kalian dulu, nanti saya terangkan." ucapnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Boyfriend
Teen FictionBagaimana jadinya ketika dua orang remaja yang memiliki perbedaan dalam mengartikan sebuah situasi dipertemukan? Apakah mereka bisa bersatu atau justru sebaliknya? "Gue benci sepi, tapi kenapa dia selalu berpihak ke gue?" ~Rheamanda~ "Gue suka sepi...