~~~~
Athariq benar-benar kacau. Dikeluarkannya sebatang rokok dengan pematik dari balik saku jaketnya. Dia butuh pelampiasan.
Yoga yang melihat itu langsung meraih barang itu kemudian menginjaknya dengan sepatu yang dia pakai.
Dia belom tahu masalah apa yang sedang Athariq alami.
"Lo kenapa hah?!" bentak Yoga yang melihat Athariq kalud.
Athariq hanya diam, mendengar perkataan Yoga.
"Jangan jadi cowok pengecut lo. Gue emang gak tau apa masalah lo. Yang gue tau lo sekarang gak baik-baik aja." menghelai nafas kasar.
"Sekarang lo cerita sama gue, apa yang ngebuat lo kayak gini. Lo tadi telfon gue kan? Sekarang gue disini buat lo. Lo itu bukan hanya sekedar temen buat gue. Gue udah nganggep lo itu kakak gue, keluarga gue." ucap Yoga panjang lebar, berharap Athariq menyadarinya."Lo yang selalu ngasih gue motivasi saat gue lagi down. Lo selalu ada buat gue saat gue butuh bantuan. Lo selalu jadi orang pertama yang membuat gue bangkit lagi." ucap Yoga dia bener-benar merasa kesal sekaligus kasihan kepada Athariq.
"Sekarang giliran gue. Biarin gue bantu lo. Gue siap jadi tempat pelampiasan lo. Asal jangan barang sialan itu."
Athariq kemudian tertunduk kelantai kasar atap gedung dan besender disalah satu bangku yang ada disana.
"Gue tau gue bodoh. Gue bahkan sudah menyerah sebelum berjuang." Athariq membuka suara.
Yoga diam memberi kesempatan Athariq untuk mengeluarkan apa isi hatinya.
"Gue liat Rhea jalan sama cowok, mereka mesra banget. Gue yakin mereka pasti punya hubungan istimewa. Dan itu nggak cuma sekali. Gue udah beberapa kali liat mereka pagi tadi dan malam ini."
Athariq berhenti bicara. Kini hanya hening yang tercipta. Yoga yang sudah mendapat titik terang dia hanya terkekeh.
"Lo emang bener-bener bodoh Riq, bahkan tolol."
Athariq hanya mendongak tanpa bicara.
Yoga mendekati Athariq dan ikut duduk disampingnya. "Gue heran deh sama lo. Lo belom tau kan cowok yang sama Rhea itu siapa. Lo sendiri yang berasumsi. Bisa jadi cowok itu kakak atau sepupunya."
"Gue yakin pasti lebih dari itu."
Justru sekarang yang marah adalah Yoga. Dia benar-benar kesal dengan Athariq.
"Pikiran lo dangkal banget sih Riq. Pelajaran lo boleh tapi soal ini lo nol besar."
Hening. Hanya terdengar suara nyaring jangkrik.
"Gue janji bakal bantu lo buat nyari tau siapa cowok itu." ujar Yoga lagi.
Athariq yang mendengar itu kemudian bangun. Dan memeluk Yoga secara jantan.
"Thanks, gue gak tau lagi kalo gak ada lo."
"Sekarang gue baru tau kalau cinta ngebuat lo lemah kayak gini." menepuk pundak Athariq.
"Lo gak boleh nyerah sama keadaan. Lo gak sendiri, ada gue juga ada Aldo." lanjutnya.
Athariq mengulum senyuman. Merasa sangat beruntung memiliki sahabat seperti mereka. Saat ini dia juga sudah lebih tenang. Dan dia akan mencari tau lebih dalam tentang kehidupan Rhea.
~~~~
Seperti yang dikatakan Yoga kemarin malam. Dia akan membantu Athariq mencari info tentang Rhea. Dalam waktu beberapa jam dia sudah menemukan jawabannya.
Sepulang sekolah Yoga menemui Dhara teman dekat Rhea, untuk mengorek informasi tentang Rhea. Tak lupa dia juga menceritakan kejadian kemarin malam soal Athariq yang cemburu buta.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Boyfriend
Подростковая литератураBagaimana jadinya ketika dua orang remaja yang memiliki perbedaan dalam mengartikan sebuah situasi dipertemukan? Apakah mereka bisa bersatu atau justru sebaliknya? "Gue benci sepi, tapi kenapa dia selalu berpihak ke gue?" ~Rheamanda~ "Gue suka sepi...