'Kebahagiaan sementara yang berlanjut kepedihan selama-lamanya'
~~~~
Satu fakta yang belom Rhea ketauhi akan segera terungkap. Fakta yang cukup akan membuatnya merasa bimbang. Dan tak pernah terpikirkan olehnya hal itu akan terjadi.
Situasi pelik yang menjebak dirinya akan membuat pikirannya semakin berkecamuk. Hal yang seharusnya tidak terjadi justru terjadi tanpa diminta.
Rhea yang awalnya sangat membenci sepi dan akan melakukan cara apapun agar keluar dari sepi. Nyatanya sekarang dia tidak bisa berbuat apa-apa, dia pasrah dengan keadaan. Sepi seakan-akan telah membelit dirinya.
Dia sekarang sering menyendiri dan tidak banyak bicara. Bahkan dia juga berusaha menghindari Athariq. Seperti saat ini saat istirahat dia lebih memilih ke perpustakaan dari pada ke kantin bersama teman-temannya.
Ketika sedang sibuk dengan pikirannya dia dikagetkan dengan kedatangan seseorang yaitu Leo.
Leo yang akhir-akhir ini menurutnya membatasi percakapan dengannya. Dalam hati Rhea merasa senang ketika Leo menghampirinya.
"Gak ke kantin?" tanya Leo memulai obrolan.
Rhea menatap Leo sebentar lalu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Leo menggut-manggut dengan jawaban Rhea. "Gak laper?" tanyanya lagi.
"Enggak." jawab Rhea singkat.
Keduanya sama-sama diam. Larut dalam pikirannya masing-masing. Sebenarnya ada banyak pertanyaan dan pernyataan yang terus menghiasi pikirannya.
Namun apalah daya keduanya sama-sama tak berani mengatakannya dan sama-sama bingung dari mana memulai pembicaraan. Terutama Leo dari awal dia memang orang yang cuek dan datar.
Merasa awkward akhirnya tanpa aba-aba mereka membuka mulut.
"Gue mau bicara sama lo." katanya secara bersamaan.
Mereka terkikik geli. Kata-kata yang keluar dari mulutnya bisa bersamaan dan sama persis seperti sudah direncanakan sebelumnya.
"Lady first." putus Leo.
Rhea mengangguk. Sebenarnya dia agak ragu untuk menanyakan ini. Namun dia mengesampingkan egonya.
"Gue ngerasa lo sekarang jadi irit bicara sama gue. Kenapa?"
Leo meneguk ludahnya ketika mendengar pertanyaan Rhea. Apakah ini sudah waktunya untuk mengungakapkan segalanya pada Rhea apa yang selama ini dia rasakan.
Leo bingung tidak tau harus bagaimana. Otaknya terus berputar menyusun kata-kata yang tepat untuk dia ucapakan kepada Rhea.
"Emm, gu..gue. Gue."
Rhea mendengar jawaban Leo putus-putus itu pun merasa ada sesuatu yang telah terjadi. Lantas dia bertanya lagi ke Leo.
"Kenapa Yo? Bilang sama gue ada apa?"
Sebelum berbicara lagi Leo menarik napas panjang. Dia sudah bertekad untuk jujur kepada Rhea mengenai perasaannya.
"Gue sayang lo Rhe." katanya dalam dalam satu tarikan napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Boyfriend
Teen FictionBagaimana jadinya ketika dua orang remaja yang memiliki perbedaan dalam mengartikan sebuah situasi dipertemukan? Apakah mereka bisa bersatu atau justru sebaliknya? "Gue benci sepi, tapi kenapa dia selalu berpihak ke gue?" ~Rheamanda~ "Gue suka sepi...