"Mata yang begitu meneduhkan. Yang mampu membuatku tenggelam dalam panahnya."
~Rheamanda Anandya~
~~~~
"Rhe, pulang sekolah jalan yuk mumpung gak ada orang nih dirumah gue." ajak Dhara sambil memakan baksonya.
"Ikut dong." timpal Gio cepat mendahului Rhea.
"Gak. Boleh. Ganti kelamin lo dulu baru boleh ikut. Ini khusus buat cewek." jawab Dhara dengan garang.
Gio yang mendengar itu mendengus sebal. "Segitunya banget sih lo sama gue. Gue kan juga pengen."
"Bodo amat. Sono maen tuh sama Leo ajak dia. Dia kan pacar lo." disertai kekehan kecil dari Dhara.
Leo yang merasa terpanggil kini dia mendongakkan kepala dan menatap tajam Dhara. "Gak sudi gue. Lo kira gue homo apa, pacaran sama orang modal madul kayak Engsel."
Setelah mengatakan itu Leo mendapat jitakan dari Gio. "Sakit peak." katanya sambil mengelus-elus kepalanya.
"Mamam tuh sakit, salah sendiri ganti nama orang seenak jidat lo." sergah Gio tidak terima yang namanya diplesetkan.
Rhea yang sedari tadi melihat perdebatan itu hanya bisa tertawa melihat tingkah konyol teman-temannya. Dia sangat beruntung memiliki teman seperti mereka, walaupun otaknya sedikit geser.
"Stop! Gak usah pake ribut kenapa? Kalian gak liat apa kalau jadi tontonan kayak gini?" lerai Rhea sambil menengok kanan kiri.
Dan benar saja banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Namun tak ambil pusing kemudian mereka melanjutkan makan yang sempat tertunda.
~~~~
Saatnya yang ditunggu-tunggu berbunyi, yaitu bel pulang sekolah. Dimana suatu hal yang paling disukai oleh semua murid diseluruh Bumi Pertiwi. Bagaikan terbebas dari amukan massa.
Pertama kalinya untuk Rhea merasa senang sewaktu mendengar bel pulang sekolah berbunyi. Karena hari ini dia akan pergi jalan bersama Dhara.
"Dhara, ini jadi jalan kan?" tanya Rhea yang tak sabaran. Dhara hanya menanggapi dengan gumanan dan senyuman.
"Hai girls, yakin nih gak mau ajak kita?" sapa Gio yang tiba-tiba sudah ada di depan Rhea dan Dhara.
Dhara mendelik sebal. "Yakin seratus persen Engsel Giovano."
Sontak membuat semua orang yang mendengar tertawa. Namun tidak dengan Gio, dia terlihat begitu kesal.
"Jangan panggil gue Engsel. Nama gue Exel Giovano." dengan tangan yang dilipat didadanya. "Dan satu lagi kenapa kalian semua tertawa?" sambungnya dengan menatap tajam semua orang yang masih ada didalam kelas.
Di sela-sela tawa Rhea dia berkata."Udah gak usah ngambek gitu kayak cewek. Atau emang lo udah ganti kelamin ya?"
"Bwahahaha. Sumpah demi apa lo yo?" ucap Leo yang sudah tidak tahan lagi menahan tawanya.
"Kok kalian kayak tai ya." balas Gio yang emosinya sudah sampai ubun-ubun.
Dhara yang sudah malas dengan perdebatan ini akhirnya menarik tangan Rhea agar segera keluar dari kelas. Setelah sampai didepan pintu dia berteriak. "Dadah Gio, dadah Leo. Jangan berantem dikelas, selesain masalah rumah tangga kalian dirumah yah." teriaknya sambil tertawa bersama dengan Rhea.
Mendengar teriakan itu Leo dan Gio bergidik jijik. Kemudian keluar menyusul mereka ke parkiran.
~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Boyfriend
Teen FictionBagaimana jadinya ketika dua orang remaja yang memiliki perbedaan dalam mengartikan sebuah situasi dipertemukan? Apakah mereka bisa bersatu atau justru sebaliknya? "Gue benci sepi, tapi kenapa dia selalu berpihak ke gue?" ~Rheamanda~ "Gue suka sepi...