"Sebisa mungkin buat gue nutupin sisi buruk gue. Gue nggak mau terlihat lemah dihadapan banyak orang."
~Rheamanda Anandya~
~~~~
Tak henti-henti Rhea melontarkan sumpah serapahnya disepanjang koridor sekolah, berlari dengan sisa tenaga yang dia miliki.Sesekali melihat arloji yang melekat di pergelangan tangannya. Seketika langkahnya terhenti ketika mendengar teriakan yang memekakan pendengaran.
"Rheamanda, berhenti disitu!" teriak salah seorang guru BK yang terkenal sadisnya yaitu Ibu Endang.
Sontak membuat Rhea gelagapan sendiri. Kini hidup Rhea benar-benar diujung tanduk.
"Hehehe ibu. Ada apa ya bu?" tanyanya dengan sebuah senyum andalannya.
"Ada apa-ada apa katamu? Kamu tahu ini jam berapa? Ini sudah memasuki jam pelajaran kedua Rhea." ucap sang guru yang siap dengan sebuah penggaris kayu panjang.
Rhea yang enggan meladeni guru BK satu ini. Dia hanya tertunduk lesu. Sejurus kemudian kepalanya terangkat setelah mendengar ucapan laknat guru itu.
"Oke Rhea karena kamu sudah terlambat masuk sekolah, maka kamu harus saya hukum." berhenti sejenak, sebelum melanjutkannya. "Bersihkan semua toilet cewek yang ada di sekolah ini sampai bel istirahat. Mengerti?!" sambil menghentakkan penggaris kayu yang dibawanya ke lantai.
Mulut Rhea terbuka lebar. Seumur-umur dia baru pertama kali ini disuruh untuk membersihkan toilet.
"Apa bu? Yang benar saja. Saya nggak pernah membersihkan toilet." Sanggahnya tidak terima.
"Hukuman tetap hukuman Rhea." jawabnya. Sambil menepuk bahu Rhea beberapa kali sebelum pergi meninggalkan Rhea.
Mau tidak mau, suka tidak suka Rhea tetap harus melaksanakan perintah mutlak dari guru itu. Agar tidak mendapat hukuman lainnya.
~~~~
"Gilak tuh guru, ngasih hukuman nggak kira-kira. Capek gue tuh."
Gumannya sendiri, setelah selesai dengan hukumannya."Woy, kenapa sih dari tadi ngedumel mulu?" tanya Gio yang baru datang dengan suara yang nggak bisa dibilang pelan.
Rhea sedikit tersentak, karena ulah Gio. Dan Gio langsung mendapatkan plototan gratis dari Rhea.
"Eh buset dah. Sori-sori sengaja gue hehe." balas Gio dengan jenakanya.
Tak urung, justru malah membuat Rhea naik pitam. "Bisa diem gak lo? Gue lagi nggak mood, capek habis kena hukum." ungkap Rhea karena sudah tidak tahan dengan tingkah temannya itu.
Tak kalah kagetnya Gio, teman-temannya lain yang baru datang juga kaget mendengar ucapan gadis itu.
"Sumpah lo, seorang Rhea kena hukum, gara-gara terlambat masuk sekolah?" ucap Dhara dengan suara cemprengnya sambil menggerak-gerakkan tangannya.
Rhea memutar bola matanya jengah. Dia hanya bisa diam karena mendapat ledekan dari teman-temanya.
"Jadi ini yang ngebuat lo nggak ikut pelajaran?" kini giliran Leo yang angkat suara memastikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Savior Boyfriend
TienerfictieBagaimana jadinya ketika dua orang remaja yang memiliki perbedaan dalam mengartikan sebuah situasi dipertemukan? Apakah mereka bisa bersatu atau justru sebaliknya? "Gue benci sepi, tapi kenapa dia selalu berpihak ke gue?" ~Rheamanda~ "Gue suka sepi...