🍦| Lisa dan Kura-kura

28.4K 2.2K 173
                                    

Harap tekan tombol bintang sebelum atau sesudah membaca cerita ini. Jangan lupa untuk berkomentar.

Terima kasih sudah menjadi bagian dalam cerita Abang [Blissfulness], borahae💜

🍦🍦🍦

Jin menempelkan tangannya pada kening sang adik. Mengecek akankah gadis itu masih sakit atau tidak. Ia agak kesal kemarin kala mendengar perkataan y/n yang meminta untuk masuk sekolah saja. Padahal y/n belum sembuh betul dari sakitnya.

"Beneran udah enakan?"

Y/n mengangguk kecil. Ia menatap bawah. Melihat tangan Jin yang menggantung. Di ambilnya dan digenggamnya dengan lembut. Ia kembali menatap Abang yang menatapnya bingung.

"Jangan terlalu khawatir ya. Y/n udah baik-baik aja kok. Y/n kan nggak selemah itu Bang," ucap y/n. Jin yang mendengar ucapan itu melengkungkan senyum manisnya.

"Yaudah, nanti kalo ada rasa sakit yang y/n rasain, langsung bilang ke Lisa atau Jihyo ya?"

Y/n mengangguk. Percakapan selesai. Ia melambaikan tangan pada Jin lalu segera masuk ke dalam sekolah. Ingin cepat-cepat sampai di kelas, menelungkupkan wajah pada lipatan tangan. Kepalanya masih terasa pusing sejak bangun tadi.

"Y/n!"

Gadis itu menoleh kala mendengar panggilan atas namanya. Di sana berdiri Lisa dengan senyum khas yang ia miliki. Y/n hanya menatap Lisa dengan tatapan datar. Seakan biasa saja melihat sahabatnya itu. Padahal biasanya ia selalu bereaksi seperti orang gila, seakan-akan bertemu rindu karena sudah lama tidak berjumpa.

Lisa jalan menghampiri y/n. Gadis itu memeluk lengan y/n dengan sedikit menarik sahabatnya menuju kelas.

Y/n marah sama gue karena gue jadian sama Bang Jek kali ya? ucapnya dalam hati.

Dua gadis cantik itu mendudukkan dirinya di kursi masing-masing. Memilih untuk menatap depan karena bingung ingin memulai pembicaraan tentang apa. Suasana agak canggung sebab y/n yang secara tiba-tiba mendiamkan Lisa tanpa Lisa tahu apa yang telah ia perbuat pada gadis itu.

"Lo marah sama gue?" tanya Lisa. Y/n langsung menoleh. Tidak ada jawaban dari y/n. Jangankan jawaban yang berasal dari mulut, anggukan ataupun gelengan kepala saja tidak ia berikan. Lagi dan lagi hanya tatapan datar yang Lisa dapat dari y/n.

"Kalo emang lo nggak suka gue punya hubungan sama Bang Jek, gue bisa minta pisah kok dari dia. Sahabat segalanya buat gue, y/n."

"Atau mungkin, dengan Bang Jek punya hubungan sama cewek, bisa buat lo takut kalo Abang bakal nggak seperhatian itu sama lo lagi?"

"Y/n, gue nggak sejahat itu untuk hasut Bang Jek supaya perhatian yang dikasih harus sepenuhnya buat gue. Gue sahabat lo. Gue tau lo kaya gimana. Gue tau lo sesayang apa sama semua Abang lo. Gue tau seberapa nggak maunya lo pisah sama Abang."

"Kita udah sahabat lama banget. Masa berantem karena perasaan gue sama Abang lo doang?"

Y/n melembutkan tatapannya. Ia menghela napas pelan. Gadis itu beralih pada tangan Lisa. Menggenggam jari-jari cantik itu dengan erat.

"Maafin gue ya Lis."

"Maaf karena terlalu sering kekanak-kanakan."

"Maaf karena sikap gue yang terlalu annoying."

Abang - Bts (Blissfulness)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang