"kASIH YANG HILANG"

Pada akhir sya'ban,
tentang seseorang yang pernah singgah, awal pertemuan kita takpernah terbayangkan sebelum nya. Berawal dari pertemanan yang menjerumuskan kedalam perasaan. "Bukan seberapa jauh jarak yang memisah, tapi seberapa dekat perasaan yang sanggup menyatukan"
Sampai dia kembali dari penjara sucinya, menjadi seseorang yang asing, yang tak pernah aku kenal sebelum nya. Semua berbalik arah menjadi dia yang cuek, tak mau tau, dan bersikap dingin.

"Sekali saja aku memikirkan tentang dia makan apa? Tidur dimana? Rindu aku atau tidak?
Dan apakah dia sudah nyaman dengan kekasih barunya?"

Tak ada yang salah dengan cinta, hanya mungkin aku salah memilih dia. Tentang perasaan yang kembali berbunga melihat senyum manisnya. Membuatku ingin memperjuangkan nya, sampai dia menghilang dari bumi.
Tetapi dia memilih menghilang, tampa ada alasan yang jelas. Merubah semua alur cerita cinta. Tak pernah menghargai semua perjuangan yang telah dikorbankan.
"Mungkin suatuhari nanti dia akan benar - benar hilang dalam ingatan. Suatuhari nanti, dia hanya akan menjadi yang sekedar pernah datang dan pergi dengan begitusaja, dan dia bukan lagi alasan aku untuk tetap bertahan dalam kesendirian."

"Tapi tau apa dia soal berjuang, minum kopi panas saja masih dia tiup."
Tetapi hati selalu menunggunya pulang. Tapi mungkin sulit bagiku untuk bisa mengenangnya, Menatap wajahnya, bahkan bercakap omong kosong dengan nya, Mustahil lagi.

"Aku butuh dia, untuk segera pergi, dari angan - angan dan ingatan yang begitu menyesatkan".
Aku mencintainya melebihi diriku sendiri. Begitu dan akan terus begitu meski keadaan berbalik arah aku selalu mencintai keberadaan nya.