"SEBATAS KHAYALAN"

29 1 0
                                    

Ada namun tiada...
Hanya mampu mengasihi,
Tampa pernah memikirkan lukaku.
Hanya mampu merasakan,
tampa pernah menikmati rinduku.
Hanya mampu menghayal,
Tampa pernah mewujudkan mimpiku.
Kadang hidup perlu d tawarkan.

Sungguh serakah diriku yang hina ini.
Menafsirkan cinta begitu dalam.
Hanya untukmu seorang.
Untuk diriku saja....
Tampa melihat siapa sebenarnya d hatimu.
Sampai-sampai Mereka bilang aku sendiri.
Mereka bilang aku kesepian.
Mereka tidak cukup paham bahwa dikepalaku terdapat taman bermain dimana sajak-sajak manusia menjadi ayunan.
Sementara ingatan tentangmu menjadi sepasang tali temali yang d gerakkan oleh lentik tarian angin kenangan.

Bilasaja kau adalah bintang
Aku hanya sekedar memandang
Namun kau adalah mentari pagi
Aku tak sanggup menatapmu lagi.

Walau untuk sepenggal waktu
Demi melukis seraut wajahmu
Hanyalah serangkaian mimpi
Yang tergambar d halaman sepi.

Memang benar kita pujangga
Kawanan yang tertulis d halaman buku
Bilasaja engkau adalah rembulan
Aku adalah makhluk yang merindu.
Mengejarmu berlari d pelataran fatamorgana
Semakin jauh ku kejar semakin tak kutemui
Karena hanya setangkai bunga asa yang hilang terbawa gelombang ilusi.

Bicara denganmu hanyalah khayalan yang takpernah berwujud nyata kau terlalu indah untuk kulukiskan meski kutuang d atas sejuta warna.
Kau terselip d pucuk keindahan yang terlalu tinggi untuk kugapai kau tersimpan d balik kemegahan yang terlalu jauh untuk ku capai.

Kau adalah pijaran lampu lilin yang kecil
Sebatas terangi jiwaku yang kering
Bagai selimut memeluk tubuh
Menggigil daun hati yang hijau kini menguning.

Hingga akhirnya akupun menyadari bahwa
Waktu tak berpihak kepadaku lagi
Mungkin memang sudah suratan takdir dan aku biarkan kisah ini berakhir.

Aku berhenti pada satu titik lamunan tersadar akan jalan menujumu bukanlah hal yang mudah, lelah; bosan serta kebingungan sudah menjadi hal yang lumrah ku temui dalam setiap langkah yang ku jejakan.

Menujumu perlu mempunyai pemahaman luas agar tak tersesat pada kecemasan yang menghilangkan rencana pada belantara kekecewaan.

Kan ku teruskan langkah mencoba memberanikah diri akan hal-hal yang menakutkan dalam perjalanan menujumu; sebisa ku, semampu ku semoga kau masih berdiri dalam kesendirianmu diujung sana ketika langkah ku berhenti pada titik yang ku tuju, dengan harapan aku dapat berhenti dikamu atau mungkin semesta memintaku berhenti dari kamu.

Kecewa juga tidak selalu datang tiba-tiba, ia juga bisa saja mengendap diam-diam, kemudian menyusup kedalam urat nadimu, ber kecamuk d tanganmu, lalu menobatkan kedua kakimu untuk berlari sejauh-jauhnya pada orang yang menyia-nyiakanmu.

Maafkan diri ini yang tak sempurna, tak sempurna melengkapi kesempurnaan pada dirimu. Bahkan aku terlalu kelabu yang tak bisa mewarnai dirimu layaknya pelangi, satuhal saja yang patut kau hargai. Hal itu adalah HATI. Hati ini masih sempurna. Setelah kau cacatkan semua.nya.

Sampai-sampai Kenanganmu lebih puisi... sebab itulah aku dapat menggadaikan lukaku, sebagai secarik kertas d masa lalu.
Meski tak pernah kau baca... kelak, aksaraku akan menjelma; seperti tanah menjamah jasad d liang lahat.

Dalam pandanganku kau masih sangat baik, masih sama seperti dulu; hanya saja didalam kepalaku menjadi sangat abstrak untuk dapat disimpulkan oleh rasa yang dulu tumbuh subur didalam dada. Maaf sekarang aku tak seberani dulu untuk menyapamu; terlebih diriku belum lebih kuat meniadakan air mata, ketika kini kau menjelma menjadi sebuah luka didalam otakku.

Namun yang kerap menjadi sebuah tanya, kita yang dulu terlibat dalam kata saling menyayangi dengan mudahnya saling menghianati diri sendiri. Biarkan rasa yang pernah tumbuh hilang; hilang, kita yang pergi; pergi, kenangan yang tercipta terkenang, biarkan cinta yang pernah ada runtuh dengan kita yang tak lagi utuh

_ SQA_

Lamongan, Jum'at 07, 06, 2019. 00:56

"kASIH YANG HILANG"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang