Belum usai keresahan Kamila akan keberangkatan Faraz ke perbatasan Turki demi misi kemanusiaan, kini ia hanya menunduk terdiam sembari memainkan ujung baju berwarna biru muda yang dipakai pasien lain saat akan memasuki ruang operasi.
Resikonya lebih besar jika tidak diangkat. Ini memang sulit, La tapi kesehatanmu lebih penting.
Kamila mendapatkan vonis tumor jinak delapan bulan yang lalu setelah ia merasakan puncaknya rasa sakit saat menstruasi. Selama ini ia bertahan melawan rasa sakit setiap masa itu datang, dan kini diagnosa tersebut membuat dirinya menjadi ciut.
Bagaimana bisa ia menjelaskan pada calon masa depannya kelak? Menjelaskan bahwa kemungkinan mendapatkan keturunan hanya lima puluh persen, itupun jika indung telur sebelah kiri berfungsi dengan baik. Tumor yang mulanya jinak berubah menjadi ganas, perlahan menggerogoti indung telur sebelah kanan gadis itu dua bulan terakhir.
Ayah dan Ibu memberi dukungan moril yang sudah seharusnya dilakukan, namun begitu, Kamila tetap merasa insecure. Insomnia menghinggapi setiap malam, bahkan mengganggu konsentrasi saat bekerja. Dia telah kehilangan banyak berat badan.
"Ila."
Kamila mendongak, dilihatnya Ibu dan perawat masuk dengan peralatan yang mendukung proses operasi.
"Suntik antibiotik dulu ya. Kemarin yang dites suntikan tidak terjadi alergi. Prosedurnya bisa dilanjutkan."
Kamila tidak bisa berkata-kata, yang dilakukan menahan sakitnya cairan yang memasuki aliran darahnya melalui selang infus yang menancap di tangan kanannya.
Astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah hal adzim...
Kamila tidak berhenti memohon maaf pada Allah, batinnya menjerit saat perawat mulai membuka pintu rawat inap. Dia tahu saat itu akan tiba.
"Bismillah, nduk. Doa jangan putus sampai ruang operasi." Ibu mengusap pipi Kamila, gadis itu mengangguk.
Ketika mereka telah keluar dari kamar rawat inap, Kamila sempat melihat dua orangtuanya tersenyum memberi semangat.
Ya Allah, sembuhkan Ila. Semoga sakit ini menghapus dosa Ila. Bismillah.
-------
Ardan baru saja selesai ditelepon Rio. Tadi pagi ia mendapat kabar dari Narendra jika Faraz telah bertolak ke Turki satu minggu yang lalu.
Suaminya Drupadi tidak percaya awalnya, namun kenyataanya memang demikian. Faraz mengirim kabar lewat email kondisi dirinya terakhir kepada Rio. Laki-laki itu bercerita betapa mengenaskan kehidupan di sana. Suara bom sewaktu-waktu terdengar, dentumannya membuat shock, bahkan banyak anak menjadi yatim piatu. Pengungsi yang kebanyakan wanita dan anak-anak membuat perasaan Faraz terkoyak. Rio mampu menangkap kesedihan itu lewat foto yang dikirim.
Baru enam hari di sana, Faraz bercerita betapa berartinya bantuan yang ia bawa beserta rombongan. Bahkan hebatnya lagi, pengungsi itu dengan tangan terbuka menyambut kedatangannya. Mereka setegar itu di tengah gempuran bom yang sewaktu-waktu bisa melenyapkan nyawa.
Mereka butuh dukungan besar dari negara lain, butuh dukungan diplomatik, bukan sekedar rasa iba dan kasihan.
Ardan kepikiran, sangat. Dia tidak pernah membayangkan Faraz benar-benar mewujudkan misi kemanusiaan seperti yang pernah ia utarakan suatu hari di bulan puasa tahun 2015 yang lalu. Ada rasa bangga sekaligus kuatir pada diri Ardan. Namun Rio, Narendra dan dirinya sepakat untuk mendoakan yang terbaik, perlindungan, serta kesehatan bagi sahabat mereka.
Mas, udah makan? Jaga kesehatan ya. Dru lagi nungguin Mbak Ila operasi. Doain semua lancar, diangkat sakitnya sama Allah. Amiin.
Nanti kalau pulang Surabaya kita besuk lagi ya. Banyak yang pengen Dru ceritain, rasanya pengen nangis.
Ardan mengerjap pelan. Dilihatnya ponsel, ada foto lampu ruang operasi yang Drupadi ambil. Mengetahui dua teman yang dikenalnya sangat baik berjuang melawan takdir membuat dirinya trenyuh.
Ardan akan menyebut dua nama mereka pada akhir shalatnya.
Lagi apa sekarang, Raz? Harusnya kamu bisa dampingi Ila operasi. Dia butuh kamu.
![](https://img.wattpad.com/cover/153122427-288-k13303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mijil [Macapat Series]
Romantik[Tamat] 2nd Book of Asmarandana Sifat Mijil adalah welas asih, pengharapan, laku prihatin dan tentang cinta. Tembang macapat Mijil banyak digunakan sebagai media untuk memberi nasihat, cerita cinta, dan ajaran kepada manusia untuk selalu kuat dan ta...