((Pastikan Untuk Play Mulmed))
"La Tahzan, Innallaha Ma'ana." Janganlah engkau bersedih. Sesungguhnya Allah bersama kita.
(QS At Taubah : 40)
..
Seperti kemarin, pagi ini aku terbangun dan menemukan wajahmu di sisi pembaringan. Sudah berapa lama kamu di sana, Mas? Aku bahkan lupa berapa lama tidak melihat cahaya mentari.
Mas Faraz, kamu adalah orang terbaik yang pernah kumiliki. Bukan berarti aku tidak sayang lagi dengan Ayah, Ibu, Mama, orang tua kita, tapi jauh setelah mereka, ada dirimu yang selalu kusebut dalam doaku. Suami, sahabat, teman hidup yang tidak pernah mengeluh di hadapanku meski aku tahu kamu juga sama lelahnya seperti aku.
Mas, kamu berhak bahagia. Aku tidak boleh mengikatmu, aku tidak boleh menahan kebahagiaan yang seharusnya kamu dapatkan. Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita.
Faraz Dian Siregar, aku telah mencintaimu teramat dalam. Namun lebih dari itu, kecintaanku pada Tuhan masih melebihi kecintaanku ke kamu.
Maafin Ila ya, Mas.
Singapura, 14 September 2019.
------
"Ngidam wedang tahu yang dijual di Semarang."
"Terus? Kamu mau ke Semarang?"
Narendra tertawa saat mendengar cerita ngidamnya sang adik yang kali ini sangat sederhana namun sedikit menyulitkan Ardan. Laki-laki itu tidak enak hati kalau harus mengambil cuti lagi. Ditambah, kehamilan Drupadi yang kian membesar cukup beresiko untuk dibawa ke sana ke mari. Perjalanan lewat jalur darat sekarang memang membutuhkan waktu relatif pendek, namun itu dari Surabaya ke Semarang, belum dihitung dari Situbondonya.
Ardan terlalu takut kalau kejadian dua tahun yang lalu terulang lagi. Kondisi Drupadi yang tiba-tiba drop dan membuat mereka kehilangan bayi yang seharusnya terlahir tiga bulan setelahnya bukan lebih cepat.
"Mbak Ana gak ada rencana pulang Semarang?"
"Gak ada."
"Mbok pulang Semarang, Mas. Biar adekmu bisa tenang."
"Emang sekarang gak tenang?"
"Iya, tiap malam buka youtube kuliner itu terus. Mesakno kalau anakku nanti ngecesan."
Narendra kembali tergelak, memang susah kalau berhadapan dengan ibu hamil. Apa-apa mintanya dituruti, padahal bisa jadi kan modus. "Mbujuk ae, Dan. Beli di pecinan terus ngaku kalau itu beli di Semarang."
"Udah, Mas. Di sini juga ada yang jualan, satu tok. Rasanya menurutku udah enak, tapi Dru tetep ngeyel mau yang dari Semarang. Padahal kata dokter boleh ke luar kota tapi gak boleh capek. Tapi siapa yang mau jamin dia gak capek? Hamil kedua sering bedrest, padahal aktivitasnya deket rumah aja."
"Dru udah gak ngajar nari kan?"
"Masih, gak mau dipenggak areke. Cuman aku gak kuatir nemen, gerakannya gak susah."
![](https://img.wattpad.com/cover/153122427-288-k13303.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mijil [Macapat Series]
Romance[Tamat] 2nd Book of Asmarandana Sifat Mijil adalah welas asih, pengharapan, laku prihatin dan tentang cinta. Tembang macapat Mijil banyak digunakan sebagai media untuk memberi nasihat, cerita cinta, dan ajaran kepada manusia untuk selalu kuat dan ta...