Waiting

3.1K 324 15
                                    

Menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih selama lima tahun tentu bukan hal yang mudah. Dibutuhkan kesetiaan, kesabaran, rasa saling menerima, juga yang terutama adalah kepercayaan. Bukan hanya tentang kebahagian dari hubungan yang dijalaninya selama ini. Perdebatan, pertengkaran, salah paham, menjaga ego, juga rasa gengsi kiranya hal-hal seperti itulah yang Chanyeol alami.

Seberat apapun masalah yang Chanyeol hadapi dengan kekasihnya, rasa sayang menjadi peredam hubungan mereka. Mengedepankan kedewasaan juga keterbukaan itulah yang mereka pelajari.

Cinta memang bisa membunuh emosi. Jika tidak bisa bertahan untuk menerima satu sama lain mungkin hubungan mereka sudah berakhir. Chanyeol sudah beberapakali mengalami yang namanya putus nyambung dengan kekasihnya yang satu ini. Faktanya hal ini tidak pernah terjadi pada hubungan yang ia jalin sebelum-sebelumnya. Chanyeol merupakan pemuda yang hanya melihat ke masa depan, tanpa mau repot-repot menoleh ke masa lalu.

Bagi Chanyeol untuk apa mempertahankan sebuah hubungan jika sudah tidak ada rasa cinta dari sang pasangan. Memilih bertahan lalu kemudian sakit? Chanyeol tidak mau merasakan hal itu, walaupun kenyataannya ia sempat mengalami untuk sesaat. Tentu saja itu adalah konsekuensi dari Cinta bukan? Cinta tidak hanya tentang kebahagiaan, tapi juga tentang kepahitan. Untung saja pada akhirnya ia menemukan penawarnya.

Katakan lima tahun menjadi rekor tersendiri bagi Chanyeol, itu Kurun waktu yang cukup lama untuk hubungan yang dia jalani kali ini. Chanyeol pernah memiliki tiga mantan kekasih, tentu saja hubungan itu sudah berakhir lama. Ketidak setiaan, bosan dan jarak. Bahkan Chanyeol masih ingat penyebab kandasnya hubungan dengan mantan-mantan kekasihnya dulu. Bukan Chanyeol yang memulai, akan tetapi mereka.

"Kau pemuda yang baik, ibu yakin kau akan mendapat gadis yang baik pula."

Perkataan ibunya dirasa Chanyeol benar. Setelah putus dengan mantan-mantannya kini Chanyeol mendapatkan yang jauh lebih baik. Gadis yang cukup pendiam tetapi juga ekspressif dan hangat saat bersamanya. Hal tersendiri yang membuat Chanyeol merasa nyaman. Kepribadiannya mampu mengimbanginya. Wajahnya tak kalah cantik dengan mantan-mantannya bahkan kekasihnya ini juga manis dan cute. Chanyeol seperti mendapat bonus.

Lalu sekarang timbul rasa dimana dia ingin mengikat gadis ini ke ikatan yang lebih serius. Kadang Chanyeol menemukan dirinya berpikir dalam kesendirian. Kenapa ia tidak memantapkan hatinya dari dulu untuk menikahinya?

Alasannya tentang waktu. Waktu yang belum tepat. Do Kyungsoo kekasihnya, lima tahun lebih muda dari Chanyeol. Baru sekitar dua tahun lebih lamanya menikmati pekerjaan sebagai wedding organizer setelah mengenyam kuliah yang selalu dikeluhkannya. Chanyeol seolah memberi gadisnya itu kesempatan untuk menikmati masa-masa lajangnya sebelum menghabiskan hari-harinya sebagai isteri sekaligus calon ibu dari anak-anaknya nanti.

Kyungsoo terlalu baik, naif dan lugu. Chanyeol takut para lelaki diluar sana merebut gadisnya itu. Terlebih lagi pekerjaan Kyungsoo mengharuskannya terjun langsung kelapangan dan berinteraksi dengan orang banyak. Wajar jika dirinya menjadi posessif sekarang.

"Usia mu sudah cukup untuk menikah nak. Lamar dia, apa kau tidak takut jika lelaki lain diluar sana lebih dulu melamarnya? hubungan kalian pun sudah lama."

Kali ini perkataan ayahnya yang terngiang. Sekali lagi Chanyeol rasa perkataan ayahnya benar. Usia Chanyeol sudah menginjak kepala tiga. Usia yang bisa dibilang cukup matang untuk menikah, ia juga pemuda yang cukup mapan dibanding kebanyakan pemuda seusianya.

Chanyeol harus menikahi Kyungsoo. Secepatnya.

~oOo~

Udara panas khas dibulan Juni, sinar matahari terik terasa menyengat kulit. Siang itu Kyungsoo tengah menikmati semangkuk ice cream juga roll cake di Joy Café yang letaknya hanya beberapa blok dari kantor tempatnya bekerja. Umumnya hari Minggu menjadi hari bersantai untuk beberapa pekerja atau sebagian pasangan pergi kencan. Tapi tidak dengan gadis bermata bulat ini, pekerjaan sebagai wedding organizer justru mengharuskannya bekerja diakhir pekan. Mengingat para kliennya pasti hanya memiliki waktu dihari libur seperti sekarang ini.

Ball n UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang