Chanyeol tersenyum geli manakala ia lihat senyum sumringah Kyungsoo saat mobil yang dikendarainya memasuki area perumahan orangtua isterinya itu.
Tampaknya Kyungsoo begitu excited bertemu keluarganya. Padahal baru dua minggu Chanyeol membawa perempuan itu pergi.
"Bisa tidak berhenti senyum?"
Kyungsoo yang awalnya antusias menatap lurus jalan menoleh ke arah Chanyeol. Senyumnya menghilang digantikan dengan kerutan didahi.
Apa yang dikatakan suaminya itu tadi?
Memintanya berhenti senyum?
Ada yang salah dengan senyumnya?
Apa wajah Kyungsoo tadi terlihat seperti orang idiot sampai suaminya itu merasa ilfeel melihatnya.
Atau apa ada sesuatu yang bersarang digiginya saat ini?
Baru ia mengangkat tangannya ke udara hendak mengarahkan spion ke wajah namun urung saat suaminya kembali bicara.
"Senyumnya jangan manis-manis, aku jadi kurang fokus."
Blush
Langsung saja tanpa komando pipi Kyungsoo memerah. Ada-ada saja Chanyeol memecah kebisuan yang terjadi di antara mereka, padahal belum ada lima menit.
"Apa sih, cheesy."
"Tapi suka. Buktinya blushing. " Timpal Chanyeol terkekeh.
Plak
Tamparan cukup pedas mendarat di paha Chanyeol otomatis membuat pria itu berteriak mengaduh. Padahal sebenarnya sakitnya tak seberapa.
"Haishhhh kenapa mukul." Lelaki itu mengelus-elus pahanya. Kyungsoo memandang Chanyeol datar tak terkecoh wajah sok memelas suaminya itu.
"Kalau aku elus takut nabrak." Balas perempuan itu kalem.
Hening. Tapi tak lama tawa Chanyeol seketika pecah. Rupanya isterinya ini mulai pandai membalas godaannya.
"Paling yang terjadi nanti ada yang curiga lihat mobil kita goyang-goyang."
Dan rasanya Kyungsoo menyesal telah membalas godaan Chanyeol. Dengan muka kian memanas ia mencibir suaminya itu kesal.
"Your mouth Mr. Park."
"Wae.... siapa dulu yang mulai?"
"Kamu," ketus perempuan itu lagi.
Meski Kyungsoo akui wajah suaminya itu sangat tampan tapi saat melihat mukanya menahan tawa itu benar-benar jadi hal yang menyebalkan. Buru-buru ia palingkan pandangannya ke jendela mobil. Kalau tidak, ia tak yakin bisa menahan tangannya yang sudah gatal ingin sekali mencubitnya.
"Ya ya aku yang mulai. Jangan marah~." Sekilas menoleh Chanyeol mengusak-usak lembut rambut Kyungsoo lalu menarik kepalanya supaya bersandar dibahunya. Pria tinggi itu tersenyum saat Kyungsoo menurut, justru seringainya kian melebar. Senang bukan kepalang saat perutnya dipeluk. Kyungsoonya yang manja seperti ini adalah favoritenya.
Masih mengendalikan mobil dengan kecepatan pelan. Chanyeol mengelus-elus lengan isterinya itu mesra. Kepalanya merunduk mencari bibir Kyungsoo tetapi isterinya itu menahan bibirnya dengan telapak tangannya. "Fokus."
Chanyeol mendesah kecewa tapi pada akhirnya terkekeh melihat tingkah menggemaskan Kyungsoo. Uhh rasanya tak sabar ingin cepat-cepat sampai rumah.
"Memangnya tadi apa yang kamu pikirkan." Pria itu kemali bicara.
Meski tau resiko yang akan Chanyeol dapat dengan terus menggoda isterinya. Jika bukan badannya yang dipukuli paling tidak rambutnya yang kena jambak.