10. One Lovely Date

677 131 2
                                    

Sekarang hari Minggu, hari-H kencan Vernon dan Umji. Mereka memutuskan untuk melakukan kencan yang classic saja; pergi ke bioskop dan melakukan roadtrip.

"Jiwon Eonnie!! Bantu aku!!" Kata Umji sambil mencari-cari kakak perempuannya.

Jiwon tiba-tiba muncul dihadapannya, "Ada apa sayang? Kenapa ribut-ribut sekali? Butuh bantuan apa?" Umji tersenyum memperlihatkan deretan gigi rapinya.

"Eonnie, bisa kah kau bantu aku memilih baju? Hari ini aku akan pergi dengan Vernon."

"Apa-apaan kau ini? Kau selalu pergi bersamanya setiap saat, kenapa hanya hari ini kau minta dipilihkan baju?"

Umji bingung menjawab. Dia malu jika harus bilang bahwa hari ini hari kencannya dengan Vernon karena mereka belum meresmikan hubungan mereka dan Umji juga belum mengakui jika dia sudah menaruh hati untuk Vernon karena dia sendiri juga masih bingung dengan perasaannya sendiri. Tetapi tidak dipungkiri juga hatinya mulai berbunga-bunga dan jantungnya selalu berdetak lebih cepat saat bertemu dengannya.

"Apakah iya, Eonnie? Tak taulah pokoknya aku minta tolong bantuanmu untuk memilihkan baju untuk kupakai hari ini," Umji berusaha mengalihkan pembicaraan.

***

Vernon dengan tidak sabar menunggu Umjinya di bioskop. Umji sengaja menyuruhnya untuk langsung bertemu di bioskop saja tanpa harus menjemputnya dulu.

Setelah kejadian yang hectic tadi pagi, Vernon akhirnya bisa menjalankan mobilnya dengan selamat sampai tujuan. Pagi tadi, aki mobilnya bermasalah dan bensinnya hampir habis, tapi dia beruntung mobilnya masih bisa jalan sampai tempat pengisian bensin terdekat dan mengisi penuh bensinnya. Dia juga kesulitan memilih baju. Beruntung ada adik cantiknya, Sofia, yang setia membantu sang kakak bersiap untuk kencannya.

"Vernon-ah!" Ada yang menepuk bahu Vernon pelan dari belakang.

Vernon berbalik, "You're so pretty!"

Umji bersemu merah. Dulu, jika ada seseorang yang memujinya cantik dia akan berusaha mengelak dan akan marah karena menganggap orang yang memujinya sedang menghina bukan memuji. Dia merasa tidak cantik. Tapi beda dengan Vernon, Vernon membuatnya merasa cantik dan merasa dicintai.

"Terimakasih, Vernon-ah. Jadi kita mau nonton apa hari ini?"

"Ayo kita nonton Mamma Mia 2, bukankah kau pernah bilang kau sangat ingin nonton film itu?"

"Vernon-ah, jangan semuanya tentangku. Aku bebas dengan semua film dan aku mau kau ikut memilih film. Kau selalu memenuhi apa yang aku mau tanpa memikirkan dirimu sendiri. Kapan aku bisa memenuhi keinginanmu kalau kau seperti ini terus?"

"Baiklah kalau begitu. Ayo kita nonton Mission Impossible!"

***

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore. Mereka memutuskan untuk belanja makanan dan melakukan roadtrip ke dataran tinggi untuk melihat-lihat city lights.

Karena sedang musim panas, siang pun jadi lebih panjang dan suasana kota Seoul masih sangat terang. Mereka langsung pergi ke tempat tujuan. Dengan diiringi lagu-lagu dari band Tame Impala, Rex Orange County, The Neighbourhood, The 1975, dan musik-musik ber-genre indie lainnya mereka akhirnya sampai tujuan.

Mereka sampai di waktu yang tepat karena saat itu matahari mulai terbenam dan mengeluarkan semburat-semburat warna yang indah.

"Langitnya indah sekaliii!" Umji turun dari mobil sambil memekik kencang, senang tentunya.

Umji duduk memeluk lutut diatas tebing yang menghadap langsung ke kota dan ke arah matahari terbenam, mengagumi ciptaan Sang Kuasa.

Vernon disebelahnya ikut duduk dan merangkul bahu Umji pelan supaya menyender di dada bidangnya. Umji menurut, pandangannya tetap mengarah ke lampu-lampu kota yang sudah mulai terlihat.

"Umji-ya!"

"Hm?"

"Aku mencintaimu."

Umji menengok ke arah Vernon. Matanya menatap lurus ke arah Vernon, mencari-cari kebohongan dan hasilnya nihil.

"How can you fall in love with such a dying thing like me?" Umji berkaca-kaca, terharu dan tidak percaya bahwa ada seseorang yang benar-benar sayang kepadanya selain keluarganya dan teman dekatnya.

"Don't say things like that. You're alive and you're here. I'm so proud of you because of that,"

"I'm so fucking in love with you, Kim Yewon."

Umji menangis dipelukan Vernon. Mungkin ini jalannya, mungkin dia harus mencintai lelaki di sampingnya untuk belajar mencintai dirinya sendiri. Hatinya juga sudah tetap kepada Vernon setelah melihat ketulusan di mata indah lelaki itu.

"I love you too, Vernon-ah. Terimakasih sudah mencintaiku dengan tulus."

***

your vote and comment will be very much appreciated <3

to be loved & to be in love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang