Seluruh anggota keluarga Vernon dan Umji memutuskan untuk menyewa beberapa kamar di hotel yang mereka tempati sebagai acara pernikahan tadi.
Pasutri baru itu sendiri sudah berada di kamar hotel mereka. Umji yang sedang mandi dan Vernon yang sedang tiduran santai di atas kasur memainkan handphonenya.
Mereka sangat lelah tentunya. Apalagi Umji yang berdiri lama menggunakan high heels.
Umji keluar kamar mandi sudah menggunakan pakaian nyamannya, wajahnya sudah bebas dari riasan, dan rambutnya basah. Wajahnya terlihat sangat lelah dan dia mengantuk luar biasa.
Dia berjalan lunglai ke arah kasur dan menjatuhkan badannya kasar dan terpejam. Vernon menatap istrinya penuh kasih sayang, "Sayang, rambutmu masih basah, sini aku bantu keringkan. Kalau tidak kau akan masuk angin."
Vernon mengambil hair dryer dan mencolokannya ke stop kontak dipinggir kasur. Vernon membantu Umji untuk duduk dan mengeringkan rambutnya.
Vernon dengan sabar mengeringkan rambut istrinya yang sedang terpejam menahan kantuk karena lelah. Vernon tersenyum melihatnya.
Setelahnya, dia membantu membaringkan badan istrinya dan mengecup dahi istrinya sambil mengucapkan selamat malam kepada Umji yang sudah tidur, kemudian dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Dia terlihat lebih segar setelah mandi, tidak dipungkiri juga wajahnya terlihat sangat lelah. Umji terbangun dan tersenyum saat mendengar pintu kamar mandi yang terbuka, "Kemari, sayang," Umji dengan suara serak karena ngantuknya mengisyaratkan suaminya untuk tidur dilengannya.
Vernon menurut, dia naik ke atas kasur dan kepalanya masuk ke perpotongan leher Umji dan memeluk istrinya erat.
Satu tangan Umji mengusap-usap rambut suaminya dan satu tangannya lagi menepuk-nepuk punggungnya. Seperti bayi, memang. Tapi mereka nyaman seperti itu.
"Selamat malam, sayang. Mimpi indah ya. Maaf belum bisa memenuhi kebutuhanmu malam ini," Kata Umji pelan merasa bersalah karena tidak melakukan apa yang seharusnya suami istri lakukan setelah menikah.
"Tidak apa-apa, baby. Seperti ini juga sudah cukup kok. Aku akan menunggumu sampai kau siap dan sampai kita tidak lelah seperti sekarang,"
"Goodnight baby girl, have a nice dream. Aku menyayangimu," Kata Vernon berbicara diantara telinga dan leher Umji dengan suara yang serak karena kelelahan membuat sang pemilik telinga merasa geli bukan main.
***
Cahaya sinar matahari telah masuk lewat sela-sela tirai kamar hotel, Umji menggeliat dan membuka mata, melihat lelaki yang tidur pulas di lengannya dan tersenyum. Umji perlahan memindahkan kepala Vernon keatas bantal supaya tidak membangunkannya. Dia beranjak dari kasur pelan-pelan setelahnya.
Dia memutuskan untuk merapihkan kamar hotel yang mereka tempati. Menaruh barangnya dan barang suaminya ke koper. Mereka akan pergi ke rumah barunya setelah ini.
Gawainya terasa bergetar di atas meja dan nama Nyonya Chwe tertera disana, "Halo, eommonim."
"Umji-ya, bangunkan suamimu dan ajak dia untuk sarapan. Kita akan membantu menata rumah barumu. Lebih cepat lebih baik."
"Baiklah, eommonim."
"Terimakasih sayang. Kami tunggu dibawah ya. Aku tutup~"
Umji langsung naik ke atas kasur dan duduk disebelah suaminya yang masih tidur. Tangannya perlahan mengusap rambutnya, "Vernon-ah bangun~"
Vernon malah mengubah posisinya dan menaruh kepalanya di atas paha Umji, tangannya memeluk pinggang istrinya.
Umji tersenyum, tangannya masih mengusap-usap rambut Vernon, "Sayang, ayo bangun, sarapan dan pergi ke rumah baru kita!"
Vernon malah mengeratkan pelukannya di pinggang Umji, "Cium dulu sini."
Umji mendekatkan wajahnya ke arah Vernon dan menciumnya perlahan. Tidak ada pergerakan, hanya kecupan singkat saja.
Vernon menahan istrinya. Sekarang, posisi Umji berada dibawah Vernon, "Selamat pagi, sweetheart." Vernon mengecup puncak hidung istrinya pelan.
Umji tersenyum sedetik kemudian tertawa kencang, dia bahagia. Dia memeluk suaminya gemas.
"Aku sangat bahagia bersamamu," Katanya-masih tertawa kencang.
"Menyingkirlah dari atasku, ayo kita sarapan!" Kata Umji mendorong Vernon dan menariknya untuk turun dari atas kasur.
***
Mereka sedang bersantai sambil menonton televisi di ruang tamu setelah kelelahan memindahkan dan menata barang tadi siang. Keluarga mereka sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Vernon-ah, aku mau mandi dulu, bisa kah kau tunggu dikamar kita? Aku ingin memberikanmu sesuatu." Kata Umji sambil menggigit bibirnya terlihat ragu dan menatap Vernon yang sedang berbaring di pahanya.
"Okay, Kau duluan saja keatas. Aku mau menonton acara ini sampai selesai. Aku akan menyusulmu setelahnya."
"Aku mandi dulu ya." Umji mengambil bantal untuk mengganjal kepala Vernon yang tadi terletak di atas pahanya. Mengecup bibir Vernon singkat setelahnya sebelum berlari ke atas. Vernon hanya tertawa melihat istrinya.
***
your vote will be very much appreciated x
KAMU SEDANG MEMBACA
to be loved & to be in love.
Hayran Kurgujust a classic story about a boy who fell in love with a girl who can't love herself.