Putra Bungsu keluarga Kim sudah menggila.
Hanya itu yang ada dalam pikiran Park Jimin saat berkunjung untuk memberitahu sahabatnya -Kim Taehyung- yang merupakan putra Bungsu keluarga Kim tentang jadwal kemoterapi.
Park Jimin bahkan melihat jelas bagaimana seorang Kim Taehyung mendadak menjadi begitu posesif dengan seseorang.
Awalnya, Jimin tidak ingin peduli dengan apa yang dilakukan Taehyung kepada adik dari kakak tingkatnya yang baru wisuda, Jimin mengira Taehyung akan mengembalikan anak itu kepada keluarganya.
Namun dugaan itu salah besar, Jimin bahkan merutuki dirinya sendiri yang terlalu sibuk satu bulan belakangan.
"Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan, Jim."
Itu keluhan Kim Taejoo –ayah Kim Taehyung- saat menelfon Jimin dan mengatakan tentang kegilaan Taehyung.
Kim Taejoo sudah sangat frustrasi dengan obsesi tidak masuk akal anaknya, bahkan dia tahu betul bahwa anak yang dibawa Taehyung memiliki keluarga yang pasti sedang khawatir dan takut.
"Dia rutin meminum obatnya, tapi menolak pergi ke Seoul untuk melanjutkan kemoterapi yang sudah dijadwalkan Kakakmu, Jim."
Jimin menghela napas panjang mendengarnya, dia bisa melihat jelas wajah frustasi Taejoo saat dia menginjakkan kaki di depan teras rumah besar itu.
"Seoul?"
Sebuah suara menginterupsi diskusi mereka, Jungkook berada di sana menatap Jimin dan Taejoo dengan tatapan menyenangkannya.
"Bolehkan aku pergi ke Seoul? Aku rindu kakakku."
"Tidak‼" itu suara Taehyung yang lantang datang dan langsung menarik Jungkook dan membawa tubuh itu di belakang tubuhnya. "Dengarkan aku Kim Jungkook!"
"Tidak! JJK untuk Jeon Jungkook."
"Tidak ada Jeon Jungkook! hanya ada Kim Jungkook, kau adikku dan dia adalah ayahmu. Dan itu adalah sahabatku, namanya Park Jimin. Tidak boleh ada yang pergi ke Seoul."
"Kau bukan kakakku!" Jungkook menghempaskan tangan Taehyung begitu saja, kemudian memilih berlari menuju kamarnya.
"Kau gila Tae!" itu sentakan Jimin yang tidak percaya dengan sikap Taehyung sekarang.
"Tenang saja, sebentar lagi setelah bangun tidur dia akan melupakan semuanya dan akan mengingatku sebagai kakaknya."
Jimin tidak mengerti bahkan setelah Taehyung memilih pergi dari hadapannya.
"Jungkook sepertinya penderita Alzheimer, Jim."
Kalimat berikutnya membuat Jimin mengusap wajahnya kasar.
"Taehyung menolak mengobatinya, ini hanya dugaanku kebenarannya hanya dokter yang bisa menjelaskan."
Ini tidak wajar, dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Jimin kemudian menatap Taejoo, mencoba meyakinkan Taejoo bahwa Taehyung akan segera sadar dari perbuatannya.
"Paman, kalau Taehyung tidak mau ke Seoul maka aku yang akan membawa keluarganya ke Busan."
"Kau mengenal keluarganya?"
"Aku mengenal kakaknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Remembrance [COMPLETE]
FanficKehilangan yang paling menyakitkan adalah saat orang yang kau sayangi berada tepat di depanmu dan melupakan semua tentangmu. Remembrance.