Junghyun baru saja turun untuk membuka pintu gerbang saat kemudian melihat Jimin bersama Tuan Park berdiri di depan gerbang seolah memang sedang menunggunya pulang.
Dahi Junghyun mengkerut, begitupun dengan Hanna hingga kemudian keduanya memilih turun dan mencari tahu apa yang mereka inginkan.
Yoongi yang sedari tadi tidur dengan Jungkook di pelukannya mulai terjaga, matanya menyipit demi melihat siapa yang berbicara dengan kedua orang tuanya.
Mereka terlibat perdebatan sengit, Yoongi kemudian menunduk demi melihat wajah adiknya yang masih betah terlelap, tangannya membelai wajah Jungkook lembut, perasaannya tidak enak saat melihat keberadaan Jimin sehingga Yoongi semakin merengkuh Jungkook begitu erat.
Junghyun dan Hanna kembali ke mobil, Hanna mengotak-atik ponselnya menelfon staff di hotel miliknya. Junghyun kembali menekan pedal gasnya, urung untuk kembali ke rumah.
Mengabaikan Jimin yang memohon sembari mengetuk kaca, Yoongi tidak mengerti namun ini pasti tidak akan jauh-jauh dari Jungkook.
"Yoongi, ayah akan memastikan bahwa Jungkook hanyalah adikmu dan kau adalah kakaknya."
Yoongi membawa Jungkook semakin erat dalam dekapannya, dia menyayangi Jungkook dan selamanya akan begitu.
Yoongi tidak akan membiarkan Jungkook pergi lagi dari kehidupannya, tidak akan pernah.
Jika Taejoo memutuskan untuk menjadi egois demi putranya maka Junghyun juga melakukan hal yang sama.
Junghyun juga menjadi egois demi putranya.
Itulah manusia.
Yang selalu berpikir tentang kehidupannya sendiri, selalu takut kehilangan apa yang sudah dia miliki.
Lupa, bahwa semua yang mereka miliki hanyalah titipan yang kelak akan diambil kembali.
Itulah manusia yang memiliki sisi egois demi mempertahankan kehidupan bahagianya, manusia yang hanya memikirkan bagaimana agar hidup tenang tanpa ikut campur dengan urusan orang lain, manusia yang enggan memandang sisi lain selain dari kaca matanya.
Namun karena hidup adalah pilihan maka menjadi egois adalah pilihan.
Kondisi Taehyung memburuk, anak itu kehilangan kesadarannya sehingga mau tidak mau harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit, Taejoo lega karena setidaknya selama mendapat perawatan yang tepat Taehyung akan baik-baik saja.
Meskipun bibir pucat Taehyung masih menyebutkan kalimat yang sama.
Taejoo memijat pelipisnya yang berdenyut saat mendapat kabar dari Jimin.
Kabar yang membuatnya marah dan mengundang ego naik ke permukaan.
Jika menjadi egois saja tidak cukup maka Taejoo ingin menjadi kejam demi putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remembrance [COMPLETE]
FanfictionKehilangan yang paling menyakitkan adalah saat orang yang kau sayangi berada tepat di depanmu dan melupakan semua tentangmu. Remembrance.