Potongan Kesebelas

2K 334 8
                                    

Yoongi menghela napas panjang begitu melihat pintu bercat putih itu terbuka, di belakangnya Hanna dan Junghyun saling berangkulan. 

Sosok asing yang dia ingat sebagai sosok merangkul adiknya -dalam foto- keluar dengan wajah kacaunya, Yoongi tahu apa yang terjadi, Jungkook menarik suaranya terlalu keras begitupun dengan sosok asing -yang Jimin bilang bernama Taehyung- tersebut, membuatnya sedikit banyak tahu apa yang terjadi.

"Siapa mereka, ayah?"  Suara Taehyung membuat Yoongi mengepalkan tangannya diam-diam. 

Dia tidak suka dengan Taehyung yang sudah menahan adiknya satu bulan lamanya, Yoongi bahkan akan sangat tahu kalau Taehyung adalah sosok egois. Sehingga tanpa menunggu rencana selanjutnya berjalan, Yoongi lebih memilih menerobos masuk telinganya sensitif mendengar tangisan Jungkook. 

Yoongi langsung menghampiri Jungkook yang duduk meringkuk dengan menyembunyikan wajah diantara lututnya, bahunya naik turun karena isakannya, membuat Yoongi juga ingin menangis. 

Yoongi menyentuh puncak kepala Jungkook, membelainya begitu lembut dan pelan membuat Jungkook kemudian mengangkat kepalanya, matanya yang memerah karena tangisnya menatap tepat ke arah netra Yoongi membuat Yoongi ingin sekali bergegas memeluk Jungkook erat-erat, hal yang sangat ingin dilakukannya saat melihat Jungkook untuk pertama kalinya tadi.

 Namun Yoongi tidak melakukan itu, Jungkook akan takut dan akan mendorongnya jauh-jauh. Yoongi mengeluarkan liontin dari balik bajunya, liontin yang sama dengan yang ada di leher Jungkook.

"JJk untuk Jeon Jungkook, KY untuk Kak Yoongi ...." Yoongi membuka liontinnya pelan-pelan, memperlihatkan potret Junghyun dan Hanna. "Dan mereka adalah ayah dan ibu."

"Kakak ...." Yoongi membalas dekapan erat Jungkook, membawa Jungkook dalam kehangatan miliknya, Yoongi memang sangat ingin memeluk Jungkook begitu erat tadi namun Yoongi memilih jalan lain. 

Membiarkan Jungkook memeluknya lebih dulu untuk kemudian dia akan memeluk Jungkook lebih erat lagi. Bahkan mereka sama sekali tidak terganggu dengan jeritan Taehyung yang mencoba memisahkan mereka. 

Taehyung mengamuk, dia marah, itu pasti.

"Jangan percaya! Dia bukan kakakmu! Aku kakakmu! Orang itu berbohong! Aku kakakmu!" 

Taehyung mengerang dan memberontak dalam pelukan Taejoo, dia tidak terima Jungkook bertemu dengan keluarganya. 

Mendengar teriakan histeris Taehyung membuat Jungkook semakin menenggelamkan wajahnya di dada Yoongi, meremas kemeja Yoongi erat-erat. 

"Pulang ...." Yoongi hanya mengangguk tanpa Jungkook meminta pun Yoongi akan membawa Jungkook pulang. 

"Kita akan pulang dan tidur nyenyak di rumah." Yoongi kemudian memberi isyarat kepada Junghyun, membiarkan Junghyun yang menggendong Jungkook ke mobil, sedangkan Yoongi merangkul Hanna yang tidak bisa menahan perasaan harunya, wanita itu tidak menyangka bisa menyentuh dan membelai Jungkook lagi. 

Kim Taejoo membungkukkan badannya di depan Junghyun, mengucapkan maaf berulang kali melambaikan tangan hingga mobil itu tidak lagi terlihat tertelan kegelapan. 

Taejoo kemudian memegang kedua bahu putra Bungsunya yang menegang, mencoba memberi sebuah pengertian. 

Bahkan meskipun Taejoo sangat yakin bahwa Taehyung pasti akan menolaknya keras-keras.

"Tae, tidak semua hal bisa kau paksakan, apalagi jika itu bukan milikmu."

Remembrance [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang