Kelulusan bagi siswa kelas 12 SMA Hoobae telah tiba. Tangis haru dan senyum kebahagian terpancar di raut wajah siswa siswi, tak terkecuali Kim Yerim yang kini berdiri untuk menerima ijasah kelulusan. Namun, sayangnya kedua orang tua Yerim tidak bisa hadir karena pekerjaan, hanya Jieun dan Jongin suami dari kakak nya yang menghadiri acara kelulusannya.
"Aku tidak ingin pisah dengan kalian" Seulgi sahabat Yerim menangis lirih dihadapan para sahabat yang lain. Tak terkecuali Yerim yang terkenal dengan pribadi dingin ikut menangis.
"Makanya kau di Seoul saja, tidak usah ikut kak Jimin ke Amerika" ujar Wendy yang telah selesai menerima surat penghargaan karena bakat menyanyinya.
"Tidak bisa, aku sudah dijodohkan dengan kak Jimin" Seulgi menghapus air matanya lalu menatap Yerim yang duduk didepannya karena melamun.
Wendy hanya mencibir karena jawaban Seulgi. Matanya mengikuti arah pandang Seulgi, dilihatnya Yerim yang tengah melamun.
"Yer.. " Seulgi menepuk bahu Yerim, membuat si empunya terjingkat. Mikirin apa sih!" kini giliran Wendy yang bersuara.
"Bukan apa-apa" ujar Yerim, lalu menghapus sedikit air mata yang menetes.
"Kakak-kakak alumni datang kesini, aaaaa!!!!!"
"Mana-mana!!!!"
"Itu Kak Jungkook, astaga! Dia keren sekali"
"Kak Taehyung dan yang lainya juga sangat keren"
Bisik-bisik para siswa perempuan, membuat Yerim dan kedua sahabatnya menoleh kearah panggung. Tujuh pria tampan tengah berdiri untuk memberi sambutan dan sedikit menunjukkan bakat mereka di acara kelulusan sekolahnya.
Mata Yerim tak bisa berpaling dari pria yang berdiri memakai kemeja putih, tak sengaja mata hitam si pria bertatapan dengan Yerim untuk beberapa menit. Yerim memalingkan tatapannya, lalu menatap Kakaknya yang duduk tepat didepan panggung. Jieun juga tengah menatap Jungkook dengan sangat lama begitu juga dengan Jungkook yang beralih menatap kakaknya, namun tatapannya menyiratkan kekecewaan.
"Aku mau ke toilet sebentar!" ujar Yerim berpamitan pada Wendy dan Seulgi.
Keduanya mengangguk dan diikuti dengan kepergian Yerim.
Yerim menatap dirinya dipantulan cermin besar dalam toilet. Mengamati setiap lekuk wajahnya yang menampilkan raut tak tentu, entah sedih atau bahagia. Ketemu Jungkook membuat dia bingung, apalagi dengan situasi Jieun berada disatu tempat yang sama. Tak dipungkiri ada sedikit rasa bersalah yang hinggap dalan benak Yerim, seperti rasa menghianti Kakaknya tapi tidak juga seperti itu.
"Aku mencarimu!!" Yerim mendongak menatap pria yang masuk kedalam toilet.
Kenapa pria ini nekat kesini, jelas-jelas ini toilet wanita. Pikir Yerim, kemudian berkata"ini toilet wanita Jungkook!" ujar Yerim sembari merapikan anak rambut yang melitas di dahinya.
"Kenapa? Waktu sekolah disini, aku sering masuk toilet wanita" Mata Yerim membulat mendengan kalimat tanpa rasa malu dan dosa keluar dari bibir seorang Jeon Jungkook.
Jungkook terkikik melihat reaksi Yerim."Kau mau tau apa yang aku lakukan saat masuk toilet wanita?" Jungkook menawari Yerim sebuah pertanyaan dengan tatapan dan senyum usil.
Tanpa sadar Yerim mengangguk, masih dengan rasa keterkejutannya.
Senyum Jungkook kian melebar kala melihat Yerim mengangguk polos. Perlahan didoringnya tubuh Yerim dan dibawa masuk salah satu bilik toilet yang sepi, dikuncinya pintu itu dan tubuhnya menghimpit tubuh Yerim dari balik pintu.