Flashback
Bruuukk
Suara tubuh Yerim yang menimpa seseorang. Namun bukannya segera berdiri, Yerim malah meraba setiap inci tubuh yang diyakini milik seorang pria. Masih dengan cahay yang redup sehingga membuat Yerim tak mengetahui siapa sosok yang kini berada dibawahnya.
Hingga
"Aaaaaaaaa" teriak Yerim histeris, lalu menjauhkan tubuhnya dari seorang yang kini entah bagaimana keadaannya.
Laap
Lampu menyala dan kini pandangan keduanya bertemu untuk beberapa detik sampai suara teriakan menggema dalam ruangan tersebut. Untungnya kamar Jungkook kedap suara jadi orang diluar sana tidak akan mendengar suara apapun
"Aaaaaaa" teriak Yerim untuk keduak kalinya
"Aaaaaaa" reflek Jungkook pun ikut teriak.
"J--Ju---Jung Ch---Chal" ujar Yerim yang kini tak percaya menatap pria yang tak seharusnya ada disini
"Aaaaaa"
"Yak! Kenapa kau teriak bodoh!" ujar Jungkook, yang kini berhasil mengendalikan keterkejutannya.
"I--itu ka---kau tak pakai baju" ujar Yerim yang kini menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Jungkook yang menyadari bahwa dia memang sedang bertelanjang dada dengan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya sebatas pinggang.
"Sudah, buka mata mu Yerim" ucap Jungkook, setelah mengambil kaos putih dan mengenakannya.
Perlahan Yerim membuka matanya dengan menurunkan kedua telapak tangannya dari wajah cantiknya.
"Kenapa kau bisa ada disini Jung chal?" tanya Yerim masih dengan posisi berdekatan dengan pintu.
"Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau ada disini" kata Jungkook yang kini berjalan mendekati Yerim
"Kenapa kau bertanya?"
"Karena ini rumahku" ujar Jungkook dengan raut wajah yang kelewat santai.
"Apaaa? i--ini ru--mah mu?"
Jungkook mengangguk depan posisi tangan melipat didepan dada.
"Ah! Aku kesini dengan kakak ku, mungkin dia sudah menungguku jadi maaf sudah salah masuk ke kamarmu" setelah mengatakan itu, Yerim hendak memegang gagang pintu. Namun tangannya dicekal oleh Jungkook
"Kakak?siapa kakakmu?" tanya Jungkook yang kini telah memasang raut wajah serius.
"Untung apa kau tau tentang kakakku" ujar Yerim yang kini mulai dengan suara sinisnya.
"Hany----
"Tidak mungkin! Apa kau kekasih kakakku Kim Jieun" Yerim seakan mulai memikirkan kemungkinan-kemungkinan sehingga dengan cepat dia memotong ucapan Jungkook.
"Jadi kau adiknya Jieun? Aku sungguh tidak percaya"
"Kenapa kau tidak percaya" Yerim heran dengan kalimat Jungkook.
"Jieun Noona sangat anggum, cantik, baik, dewasa, bahkan sangat kelihatan sisi perempuannya dan jangan lupakan dia lumayan tinggi. Sedangkan kau kasar, brandalan, sangat kekanak-kanakan, dan--" Jungkook, menggatungkan kalimatnya
"Pendek" satu kata yang diucapkan tepat didepan wajah Yerim, bahkan sekian detik keduanya dapat merasakan hembusan napas masing-masing.
BUUGGHHH