Tigapuluh

6.3K 361 31
                                    

1 Tahun Kemudian

Jungkook berputar-putar mengelilingi meja ruang tamu—lebih tepatnya berlari-lari kecil. Peluh sudah membanjiri kaos putih yang dia kenakan, membuat bentuk perut yang menjadi favorit Yerim terlihat jelas. Suara tawa mengejek memenuhi ruang tamu yang sekarang berhawa panas—padahal AC sudah di stel optimum. Nafas yang tersenggal-senggal menjadi bunyi yang terdengar selain tawa Hyunkie yang melihat ayah nya seperti itu. Yerim dengan santainya menikmati suaminya yang sekarang terlihat berlipat-lipat tampannya, tak lupa mangga muda yang membuat siapa saja meneteskan air liur karena sangat masam.

Sepuluh putaran Jungkook telah lalui, dan sekarang tinggal putaran kesebelas. Nafasnya sudah hampir habis, Yerim yang melihat itu segera mengambilkan air putih di dapur dan memberikannya pada Jungkook.

"Mau tambah lari nya, tuan Jeon" Yerim menyodorkan segelas air putih kearah suaminya. Jungkook menerima sekali teguk langsung kosong.

"Sudah cukup!!!" tubuhnya berusaha naik turun guna membantu menetralkan pernapasan. Matanya beralih menatap perut sang istri yang kini sudah memasuki usia 8 bulan—sangat besar. Mengeluskan dengan gerakan lembut.

"Kenapa kau menghukumku, Yerim. Aku sangat lelah, kau jahat sekali dengan suamimu!!" keluh Jungkook. Kemudian beralih duduk disamping Hyunkie yang tengah mengemut lolipop nya.

Yerim berkacak pinggang kearah Jungkook, mendelik dengan tatapan super tajam. Astaga—kenapa istrinya jadi super galak begini. Apa karena hormon ibu hamil?

"Aku tidak menghukummu, Jungkook. Itu kemauan  baby Jeon" Jungkook melongo karena jawaban istrinya. Dengan polosnya Yerim pergi kedapur tanpa rasa bersalah.

Jungkook mendenggus kesal. Lalu matanya beralih pada sang anak yang masih asik dengan lolipopnya, mulutnya sudah dipenuhi gula-gula lengket berwarna pelangi ini.
"hyunkie, kemarin ayah bilang apa? Jangan makan permen lagi, kau tidak ingat waktu gigimu sakit dan membuat ayah tidak tidur semalaman untuk memberimu obat, huh!!!" Jungkook berkacak pinggang kearah Hyunkie, sedangkan Hyunkie terkekeh lucu melihat sang ayah yang marah-marah.

"Ini bukan permen ayah, ini lolipop. Nanti Hyunkie akan gosok gigi dengan ibu" balas Hyunkie yang masih terus membolak-balikkan lolipop nya kedalam mulut.

Jungkook menggeram mendapat jawaban dari putrinya. Membuat Hyunkie berlari meninggalkan sang ayah yang tersulut emosi.

"Ibuuuuu, ayah menyeramkan!!!!"

°°°

Jungkook terpaksa pergi ke kantor siang hari—lengkap dengan seragam polisi kebanggaannya. Banyak dari polisi maupun polwan junior yang menunduk tatkala atasan mereka datang. Karena kegigihan dalam pekerjaanya, akhirnya Jungkook diangkat sebagai panglima Jenderal—pangkat yang setara dengan Kim Namjoon. Membuat Jungkook harus super bertanggung jawab dengan pekerjaannya, karena bukan orang lain lagi yang mengawasi kerjanya, justru dia yan harus memberi contoh kepada bawahannya.

"Hei! Jeon Jungkook!!!!" Jungkook tersentak kaget ketika pundak nya ditepuk keras oleh seseorang—siapa lagi kalau bukan Jung Chanwoo. Tangannya hendak membalas pukulan Chanwoo, namun dia urungkan saat melihat orang yang berdiri dibelakang punggung tegap sepupunya itu.

Mood sianganya hilang sudah—senyum yang mengembang beberapa menit lalu lenyap tak berbekas. Chanwoo mengerti tentang perubahan raut wajah Jungkook, segera berdehem keras.

"Begini, aku kesini mau memberitahumu kalau aku dan dia akan segera menikah" ujar Chanwoo yang sukses membuat Jungkook tak percaya dengan perkataan sepupunya.

"Kurasa kau sudah gila dengan keputusanmu, Chanwoo-ah"

Chanwoo menghembuskan napas pendek, sudah dapat diprediksi jika Jungkook akan berekasi seperti ini. Tangannya menarik wanita yang sedari tadi hanya menunduk tanpa mau melihat kearah depan.

Be Trapped with Mr.Jeon(✔) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang