Awal juli tahun kedua.
Deru angin menembus hatiku, namun tatapan tajam mu menghunus relung hatiku.
Aku merasa dibodohi oleh cinta, karna dengan jelas, kau sudah memperlihatkan perasaanmu itu padaku, sedang aku? Masih selalu melabuhkan hatiku agar tetap ada untukmu.
Terlebih tentang perihal melupakan, aku bisa saja melupakan semua dengan mudah, tapi keputusanku adalah menetap pada singgasana hatimu.
Tentang prinsip yang ku buat, masih berjalan, dan nyatanya kau hanya menunjukan perasaanmu yang bertolak belakang denganku, bukan meminta aku untuk berhenti.
Aku tidak salah kan?
Perihal mencintai, memang sulit rasanya, tapi apa kau tau? Jika semua ini adalah tentang kau dan aku bukan tentang dia dan mereka.
Terserah, bagaimana kau memperlihatkan perasaanmu padaku, yang jelas aku selalu melihat itu dengan skema tertentu.
Katakan aku labil yang terus menimang arti dari raut wajahmu itu.
Aku tau kau akan dengan tegas mengalihkan pembicaraan kita, tapi aku tak mengerti dengan arti semua ini.
Disatu sisi ketika wajahmu menggunakan ekspresi tidak suka yaitu saat aku memandangmu.
Namun disisi lain, ketika aku bersikap acuh tak acuh, kau justru seolah mencari raut wajah yang biasa kau benci.
Entah aku harus seperti apa ketika berada di samping mu, aku mungkin hanya akan diam tanpa kata dengan beribu kecanggungan atau mungkin beranjak pergi seolah acuh terhadapmu.
Oh god, semua pemikiran ini menguras tenaga dan otakku.
Jika masih tentang perihal menanyakan keberadaan mu, aku akan dengan mudah mengetahui keberadaan dirimu.
Namun berbicara tentang hatimu, entahlah aku fikir ada orang lain yang mengisinya.
Terbukti saat aku melacak keberadaanmu, aku lihat kau berada di sebuah starb*ck.
Yang aku harapkan saat itu adalah kau sendirian disana memandangi langit dengan beribu bintang.
Tapi angan hanyalah angan, buktinya kau berada disana dengan seorang wanita yang mampu membuatmu tertawa lepas.
Fashion stylish, tas branded, perhiasan mahal, high heels, dan rambut tertata rapih ala salon ternama, itulah yang wanita itu kenakan.
Berbeda jauh denganku yang hanya mengenakan sweater putih polos kebesaran yang dipadu dengan celana jeans navy, sepatu snikers dan rambut yang terurai tanpa hiasan apapun.
Cemburu? Entahlah, tapi aku seperti merasa terbakar oleh api yang tak nampak.
Panas? Yah, meski diluar cuaca dingin tapi hatiku terasa panas.
Dirgahayu RI ke 73 Readers💕

KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Senja
RomanceSedikit experience, sekedar curahan dan quotes-quotes pengalaman. Perjalanan kenangan luka lara