Langkah Senja

2

Awal mei tahun pertama.

Kudengar ringtone hpku yg berbunyi bertulis namamu, aku seakan bahagia layaknya permadani surga sedang kudapatkan.

Pada sebuah rasa yang akan tetap konstan untuk menyayangi seseorang yang kuyakini sebagai dirimu. Pada kalimat indah yang mengucap namamu seraya tersenyum manis.

Pada sebuah hati yang sedang dilanda kisah hingga menggoreskan sebuah nama layaknya lukisan pahatan paling indah.

Pada kurun waktu yang tetap berjalan meski aku berusaha menghentikannya.

Beberapa kali aku berusaha mencari tau bagaimana cara menghentikan waktu agar aku bisa diam tanpa memikirkan dirimu.

Atau mungkin aku akan berusaha mempercepat waktu agar aku mampu dengan cepat melupakanmu.

Memang terdengar konyol kesannya, namun siapa sangka jika aku sudah begini aku akan tetap berusaha.

Satu hal yang ku bangun sejak dahulu, jika aku yang memulai, maka aku pula yang harus mengakhiri nya, tapi untuk kali ini prinsip itu tak berarti lagi.

Aku yang memulai, dan aku akan berhenti jika itu keinginan mu.