Sejak hari itu, dimana aku memergokimu yang tengah bercanda tawa dengan dia, aku memutuskan untuk diam dan seolah tak tau apa-apa.
Ya hari ini tepat seminggu setelah musibah itu terjadi.
Ambigu memang dengan kata musibah disini, tapi pada kenyataannya semua itu musibah bagi hatiku.
Musibah dimana hatiku terasa retak dan nyeri tanpa darah.
Apa sedalam ini aku mencintaimu? Apa sejauh ini hatiku berlabuh? Apa sesakit ini rasanya dikecewakan?
Tapi aku tak sanggup untuk marah dengan alasan itu, sebab aku tau jika kau tak punya rasa yang sama denganku, terlebih kau hanya mengenalku tanpa tau siapa aku.
Bodoh! Aku tak pernah memperkirakan sejauh ini, aku terlalu asik dengan cinta sendiri tanpa sadar ada jurang kematian di depan ku
God, aku ingin mengadu semua ini padamu, tapi aku tak mampu mengatakan semua nya, dan aku tau kau mengerti tentang seluruh kejadian ini.
"Seberapa besar rasa kecewa yang kau torehkan padaku, aku akan tetap mencintaimu disini"
Entah bayangan apa, tapi sepertinya aku pernah mengatakan hal ini dulu.
Baiklah, aku bangkit sendiri dengan perasaan yang semakin dalam, karna aku yakin kau tak akan peduli dengan keterpurukan ku.
Entah bagaimana cara kerja hatiku, karna sejak melihatmu bersamanya aku semakin tertarik dengan pesona mu, bahkan mungkin kini kau adalah candu tersendiri bagiku.
Ekspektasi orang mungkin akan berusaha melupakan, tapi entahlah ada apa dengan diriku yang justru semakin terikat.
Kuharap aku tak menemukan kekecewaan yang kedua kalinya.
Meski sikap bodohku, yang akan terus melabuhkan hatiku padamu akan terulang lagi dan lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langkah Senja
RomanceSedikit experience, sekedar curahan dan quotes-quotes pengalaman. Perjalanan kenangan luka lara