22. Awal Baru 2

1.9K 211 20
                                    

'apa! tidak-' ucap Woojin terpotong oleh suara Sungwoon

'ya Hwi-ya maafkan hyung, tapi hyung sudah buat janji untuk pergi dengan Minhyun' ucap Sungwoon

tap..tap...tap...

hanya ada keheningan yang melanda mereka di jalan, saat tadi Sungwoon berusaha menghindar dari Daehwi

tepat saat persimpangan jalan Sungwoon berhenti begitu juga dengan Minhyun

'terima kasih untuk tadi, tapi sekarang aku harus pergi-' ucap Sungwoon

'pemakaman?' potong Minhyun

'ya?'

'kau ingin mengunjungi adikmu kan? aku ingin ikut'

🍁🍁🍁

'Seungha apa kabar?' ucap Sungwoon

'kau tau, hari ini hyung membawakanmu bunga yang sangat cantik'

'selamat untuk ulang tahunmu yang ke-17'

Minhyun sedari tadi hanya diam mendengarkan Sungwoon berbicara. Tak lama Sungwoon mulai berjalan melihat foto-foto Seungha di pojok kiri

Kini Minhyun melengkah ke tempat Sungwoon tadi berdiri. Ia melihat foto adik Sungwoon, wajahnya cantik dan lucu. Mata dan bibirnya sama persis dengan Sungwoon

'hallo Seungha, perkenalkan aku Minhyun. Maaf karena sudah menghinamu waktu itu' ucap Minhyun

Sungwoon yang sedari tadi hanya diam mendengarkan Minhyun berbicara. Ada sedikit rasa keterkejutan mendengar perkataan Minhyun

'maaf' ucap Minhyun lagi

'tak apa, terima kasih sudah menemaniku kesini. Ayo pulang' ucap Sungwoon

'Sungwoon-ah'

Sungwoon melihat kearah Minhyun seolah bertanya ada apa

'apa kita bisa menjadi teman?' tanya Minhyun

Sungwoon tersenyum lalu mengangguk

🍁🍁🍁

'jadi kita harus bagaimana sekarang?' tanya Minhyun

hari ini kesebelas pria itu berkumpul untuk membahas konsep mereka yaitu Wanna One

Jisung hanya menggeleng pertanda dia tidak punya usul untuk konsep itu

Daniel menghela nafas, dia bingung jika seperti ini

'wooaahhh Daehwi lihat ini' ucap Baejin penuh semangat

seketika semua orang mengalihkan atensinya pada Baejin, lalu Daehwi melihat kearah baejin

'wahh pasar malam sudah buka' ucap Daehwi dengan mata berbinar sambil melihat Baejin

'berangkat' teriak mereka berdua bersama

baru saja beberapa langkah, telinga mereka sudah merasa sakit karena di tarik oleh orang

'aaahhh sakit Sungwoon hyung' ucap Daehwi

'bagus ya, kami mencari ide dan kalian mau pergi begitu saja gitu?' ucap Sungwoon

'iya, iya hyung maafkan kami' ucap Baejin

Woojin hanya terkekeh kecil melihat itu, dia sudah biasa melihat Daehwi dan Baejin seperti itu

'hei ayo kita bermain saja' ucap Daniel

'hah?' bingung Jisung

'iya kita bermain dulu saja lagi pula kita belum dapat idekan' ucap Daniel lagi

'baiklah aku setuju tapi kita buat ini semakin seru' ucap Jisung

'maksudnya?' tanya Jaehwan

Jisung menjelaskan bahwa mereka akan dipecah menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 4,4 dan 3 orang. Tapi pemilihannya dilakukan secara acak dan jadilah seperti sekarang

dikelompok 1
Daniel, Guanlin, Jisung dan Daehwi
dikelompok 2
Jihoon, Woojin, Jaehwan, Jinyoung
dikelompok 3
Ong, Minhyun, Sungwoon

Daniel merutuki nasibnya yang tidak bisa sekelompok dengan Jihoon, dia tidak begitu dekat dengan Jisung apalagi dengan Guanlin mantan korban bully nya, dan Daehwi entahlah dia baru mengenal pria baru berbicara dengan pria itu beberapa kali. Jadilah dia seperti sekarang hanya berjalan dibelakang mengikuti Jisung, Guanlin dan Daehwi yang berada di depannya

prangg..

Guanlin menahan nafasnya sejenak, ia merutuki kebodohannya karena ia dan Daehwi sangat hyper aktif. Jadilah dia seperti sekarang kejar-kejaran sampai tak sengaja menabrak seorang pria dan menjatuhkan makanannya

'heiii' ucap pria itu dengan marah

'maaf Tuan, aku tidak sengaja' ucap Guanlin sambil menundukan badannya

'kau fikir dengan kata maaf semua akan selesai?' ucap pria itu dengan remeh

Jisung mencoba berbicara menengahi karena seperti pria ini sangat tempramental, sementara Daehwi ia cukup takut melihat tatapan lelaki itu jadi dia hanya menunduk sambil mendekat kebelakang Jisung

Daniel berdiri cukup jauh dari mereka dia hanya duduk disalah satu tempat penjual minuman sambil tangannya sangat fokus memainkan Hpnya, tapi saat merasa cukup bosan dia mengedarkan pandangannya mencari mereka bertiga

saat dilihat, ia berpikir mereka hanya mengobrol dengan seorang pria. Daniel tidak bisa melihat wajah pria itu karena berdiri membelakanginya tapi saat dilihat raut wajah ketegangan teman-temannya ia menyadari ada yang tidak beres, lalu ia memutuskan untuk mendekati mereka

tbc
haiiiiiii
lamaaaa baru update
aku harap kalian masih nunggu cerita aku yaaa

Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang