catatan:
Di sini ceritanya Jisung, Sungwoon, Minhyun, Ong, Jaehwan, dan Daniel berada di kelas 3.
Sementara Jihoon, Woojin, dan Baejin kelas 2
Kalo Daehwi dan Guanlin kelas 1 yaa
udah segitu aja pemberitahuan dari aku
happy reading ^_^🍁🍁🍁
'tuan, sudah waktunya untuk berangkat' ucap salah seorang pelayan kepada seorang pria muda yang memakai seragam sekolah SMA
'ya baiklah' ucap pria itu
pria itu berjalan melewati ruang tengah rumahnya saat akan membuka pintu luar, seseorang memanggil pria itu
'Daniel' panggil pria itu yang ternyata adalah ayahnya
Daniel berdiri di depan pintu ia menurunkan tangannya dari gagang pintu, menghembuskan nafasnya perlahan sebelum akhirnya membalikan tubuhnya
'apa?' ucap Daniel dengan nada yang ketus dan dingin
'bisa tidak, kau sopan saat berbicara dengan ku. Aku ini ayahmu' ucap ayahnya sambil membentak
'tidak cukupkah, aku sopan di depan ibu saja?' ucap Daniel dengan sinis lalu ia pergi
🍁🍁🍁
'Ong-ah' panggil sang ibu
'iya bu, ada apa?' tanya Ong
'hari ini hari pertama mu sekolah kan?'
'iya bu'
ibu pergi kearah Ong, lalu merapikan kerah baju anaknya itu
'belajar yang rajin nak, jika kau lelah karena kerja mu berhenti saja ya. Fokus saja pada sekolahmu'
Ong memegang tangan ibunya itu dan mengelusnya perlahan
'tidak ibu, aku tidak lelah. Dan itu semua berkat mu ibu. Aku berangkat ya bu'
🍁🍁🍁
'Sungwoon Hyung' teriak Woojin sambil melambaikan tangannya
tapi pria yang diteriakinya itu hanya diam dan tetap membaca buku
Woojin berlari kearah Sungwoon tapi bukannya sampai ia malah menabrak orang dan membuatnya jatuh
'Jihoon-ah' ucap Daniel sambil membantu temannya yang ditabrak Woojin tadi untuk berdiri
'ahh maafkan aku' ucap Woojin sambil ingin membantu tapi di tepis oleh Daniel
'tidak perlu, biar aku saja' ucap Daniel
Jihoon tak henti-hentinya melihat kearah Woojin meskipun ia sudah dibantu berdiri oleh Daniel
'hei, lihat jalanan dengan benar' sentak Daniel
Woojin melihat kearah Jihoon sebelum akhirnya melihat kearah Daniel
'maafkan aku, tadi aku sedang tidak sadar. Maafkan aku Jihoon-ah' ucap Woojin memegang bahu Jihoon sambil tersenyum memperlihatkan gigi gingsulnya lalu pergi
Daniel ingin marah karena dengan mudahnya orang itu meninggalkan Jihoon begitu saja hanya dengan ucapan kata maaf
baru saja ingin mengejar, tapi tangannya ditahan oleh Jihoon
'tidak perlu dikejar, hyung. Aku baik-baik saja, ayo pergi hyung' ucap Jihoon
'tapi dia-'
Jihoon melihat Woojin dari kejauhan yang sepertinya sedang berbicara dengan kakak kelas mereka
'sudahlah hyung. Ayo pergi' ucap Jihoon sambil berusaha menarik Daniel
Woojin sedari tadi masih sabar saja saat ia berbicara tapi hyungnya yang satu ini tidak menanggapinya, sampai akhirnya ia mulai kesal dan mengambil buku yang dibaca hyungnya itu
'hyung, aku sedang cerita' ucap Woojin dengan nada sangat kesal
Sungwoon akhirnya memutarkan matanya melihat Woojin
'kembalikan bukuku' ucap Sungwoon
'hyung tapi-'
'aku mendengarkan semua ceritamu dari tadi'
tanpa sadar senyum Woojin mengembang
'benar hyung?' tanya Woojin
Sungwoon hanya mengangguk
'lau apa tanggapan hyung?' tanya woojin
'tidak tahu' ucap Sungwoon dengan singkat
'hyung kau-'
'dimana adikmu?'
'dia tidak sekolah'
'terjadi lagi?'
Woojin hanya mengangguk lesu
'dimana?' tanya Sungwoon
'di taman bermain' jawab Woojin dengan nada sangat menyesal
'tak apa, bukan salahmu' ucap Sungwoon sambil tersenyum tulus
🍁🍁🍁
sreett
bunyi suara kursi di tarikGuanlin awalnya sedang memakan makanannya dengan tenang tapi ia di kagetkan dengan kedatangan dua orang itu
Guanlin mendorong kursinya mundur dan bangkit berdiri
'hey, ada apa? kau tidak suka kami duduk disini?' ucap Jihoon dengan dingin
'a..ani..aniya hyung, aku hanya takut kalian terganggu oleh ku' Ucap Guanlin dengan nada yang ketara gugup atau malah ketakutan.
'duduk' ucap Daniel tampa mengalihkan pa.dangannya dari makanannya
Guanlin meremat bajunya dengan kuat sebelum akhirnya kembali duduk disitu
tbc
cerita baru temen-temen
tolong vote and comment aku yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna One
Acakapakah mereka bisa bersatu? jawabannya adalah sulit latar kehidupan mereka berbeda-beda begitupun sifat mereka. Setiap dari mereka menyimpan sebuah masa lalu yang menyakitkan ada yang bersama dan menjadi terseyum. Tapi, ada juga yang bersama dan men...