11. Pandangan

1.7K 168 0
                                    

Jaehwan mengerti akan maksud pelayan itu dia juga menjadi gelisah, lalu ia menghidupkan motornya kembali dan pergi

ia sangat kesal dengan jalan yang macet ini, lalu dia turun dari motornya dan meninggalkan motor itu di tepian dekat sungai

ia berlari sekuat tenaga, sekarang yang ada dipikirannya hanya satu hal

keselamatan ibunya

dia menabrak beberapa orang, sampai ada sepertinya orang yang mabuk menghalangi jalannya

'permisi' ucap Jaehwan berusaha mencari celah untuk lari

tetapi pria mabuk itu malah terus menghalangi jalannya

'aku bilang permisi' tegas Jaehwan

'hey ayolah bersenang-senang dulu' ucap orang itu dengan bau nafas alkoholnya

'aku sedang buru-buru jadi tolong minggir'

'kalau aku tidak mau bagaimana?'

Jaehwan sangat kesal, pikirannya sedang tidak tenang dia memikirkan keselamatan ibunya. Tapi orang yang didepannya terus menguji kesabarannya ia sudah berusaha menahan emosi tapi gagal sampai akhirnya

bughh..

Jaehwan menghantam wajah pria itu dengan tangannya sekuat mungkin sampai pria itu terjatuh dan hidungnya berdarah. Jaehwan pikir setelah memukul orang itu dia bisa ada celah untuk pergi, tapi dia salah, salah satu teman pria itu malah mencengkram tangannya menahan pergerakan Jaehwan dan pria itu memanggil temannya yang lain lalu mulai memukuli Jaehwan. Dia tidak pintar berkelahi meskipun dia termasuk anak nakal tapi dia sangat tidak ahli dalam urusan bela diri

bugh...
bugghh..
buugh..

Jaehwan dipukuli, perutnya dipukul dengan keras sampai mulutnya memuntahkan darah, orang yang tadi dipukul Jaehwan sudah bersiap memukul perut Jaehwan lagi

Jaehwan sadar jika kali ini perutnya kena pukul lagi pasti daerah perutnya akan terluka parah dia sungguh sudah tidak kuat, kesadarannya ingin diambil alih tapi dia mencoba bertahan. Dia harus ke ibunya, dia harus menyelamatkan ibunya

baru saja orang itu ingin memukul perut Jaehwan, tapi ada orang yang justru menendang pria itu dari arah belakang. Jaehwan mengenal orang yang menolongnya, itu adalah Daniel dan Jihoon. Ia melihat bahwa mereka berdua berusaha memisahkan Jaehwan dari gerombolan itu

'apa kau tidak apa-apa?' tanya Daniel

Jaehwan merasakan seluruh tubuhnya seperti remuk, tapi dia berusaha untuk berbicara pada Daniel

'to.. tolong aku, ibuku' ucap Jaehwan

Daniel menatap mata Jaehwan dengan sangat intens

'hyung' panggil Jihoon

'kita habisi mereka, Jihoon-ah' ucap Daniel dengan mata masih terus menatap Jaehwan

Jihoon menggangguk sebagai tanda setuju. Daniel dan Jihoon menghadap kearah pria itu dan memulai baku hantam, posisi mereka berdua jelas lebih unggul karena mereka sudah terbiasa dengan pertarungan lebih dari pada ini

Jaehwan terus melihat kearah mereka berdua, dia mulai mengubah pandangannya tentang mereka berdua. Daniel dan Jihoon tidak seburuk yang selama ini dia pikir, mereka berdua mempunyai hati yang baik hanya saja mereka tidak mau dipandang orang sebagai pribadi yang baik hati. Oleh sebab itu,mereka berusaha menutupinya dengan kekuasaan

Ia menyesal karena telah menilai mereka hanya dari luarnya tanpa tahu bagaimana mereka didalam. Hari itu pandangan Jaehwan berubah. Mereka adalah orang baik tapi mereka hanya tidak mau menunjukan kebaikan mereka

'hyung, antar Jaehwan hyung. Biar ini aku yang tangani' ucap Jihoon yang melihat muka gelisah Jaehwan dan mencoba bangkit berdiri

Daniel mengangguk lalu pergi kearah Jaehwan dan membantu orang itu bangun

'ayo pergi' ucap Daniel menuntun Jaehwan menaiki motornya

🍁🍁🍁

Sungwoon duduk bersama Woojin. Mereka sedang melihat kearah sungai sambil diam tidak ada percakapan

'jadi bagaimana hasil tesnya hyung?' tanya Woojin

'seperti biasa' ucap Sungwoon

Sungwoon melirik jamnya

'aku harus kerja sekarang' ucap Sungwoon

'ya baiklah' ucap Woojin

Sungwoon melangkah pergi, tapi baru satu dua langkah. Woojin memanggilnya

'hyung' panggil Woojin

Sungwoon membalikan tubuhnya, menunggu apa yang ingin dikatakan oleh pria yang lebih muda darinya itu

'aku merindukan hyung yang dulu' ucap Woojin

Sungwoon hanya tersenyum mendengar itu, lalu dia menggelengkan kepalanya. Dia menunduk

bughh..

Woojin kaget dengan apa yang dilihatnya. Minhyun tiba-tiba datang dan langsung memukul Sungwoon dan mencengkram kerah baju dia

tbc
vote and comment yaa

Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang