'ya kau melakukan ini lagi' kesal Jaehwan
'lalu aku harus apa?' tanya Minhyun yang terkesan dingin
kali ini Jaehwan berbalik diam, dia tidak punya jawaban akan hal itu
'ayahku menuntutku untuk bisa masuk universitas di amerika dan mengambil manajemen. Dan aku hanya berusaha menurutinya' ucap Minhyun
Jaehwan tau seberapa besar sayangnya Minhyun kepada ayahnya, dia sangat tahu apapun dia lakukan supaya ayahnya tidak kecewa padanya. Tapi yang jadi masalah dia sering melihat Minhyun melewatkan jam tidurnya dan berakhir dengan mimisan karena kelelahan, dan ia merasa kesal ketika ayah pria itu tidak perduli dan tetap memaksa Minhyun
🍁🍁🍁
Minhyun pergi menuju tempat ujiannya setelah tadi dia menghabiskan waktu cukup lama untuk mengobrol dengan Jaehwan, baru ingin masuk dia berpapasan dengan Sungwoon. Minhyun kaget melihat Sungwoon disini, ia tidak menyangka bahwa Sungwoon akan mengikuti ujian kali ini juga. Minhyun mengenal Sungwoon meskipun mereka sangat jarang berbicara dengan satu sama lain, karena Sungwoon adalah saingannya dalam urusan pelajaran otak anak itu tidak bisa dianggap remeh
'kau ikut ujian ini juga?' tanya Minhyun
Sungwoon hanya mengangguk dan melangkah masuk sambil membaca bukunya
'untuk apa?' tanya Minhyun sambil tangannya terkepal kuat
Sungwoon mendengar perkataan Minhyun tapi ia tidak menjawabnya
'untuk apa kau mengikuti ujian ini? bukankah kau sendiri tidak pernah mengambil kesempatannya' ucap Minhyun
Minhyun dalam beberapa kali ujian sering bertemu dengan Sungwoon dan setiap kali mereka ujian Sungwoon selalu menjadi peringkat yang pertama. Tapi, yang membuat Minhyun bingung ia tidak pernah melihat Sungwoon sekali pun untuk mengambil kesempatannya untuk sekolah keluar negeri ia hanya mengambil uang dari ujian itu
'kalau kau hanya membutuhkan uang. Katakan! berapa banyak uang yang kau butuhkan? aku bisa memberikannya secara cuma-cuma tanpa harus kau mengikuti lomba ini' ucap Minhyun
Setelah mendengar perkataan Minhyun, Sungwoon menutup bukunya tepat di depan pintu masuk dia membalikan tubuhnya. Ia menatap pria itu tepat dimatanya
'ada apa? kau takut kalah dari ku? sampai kau menawarkan uang supaya aku tidak ikut ujian ini?' tanya Sungwoon dengan nada menantang
Minhyun emosi, dia mengepalkan tangannya lebih kuat lagi
'dan untuk soal uang, aku tidak perlu uang darimu. Aku bisa mencarinya sendiri bahkan jika aku tidak mengikuti ujian ini sekalipun' ucap Sungwoon lagi
'jika memang bisa lantas mengapa kau tidak melakukannya? kau hanya mempersulitku' ucap Minhyun
'kau ingin aku berhenti mengikuti ujian? baiklah akan aku lakukan, tapi asalkan kau bisa mengabulkan permintaan ku' ucap Sungwoon
'apa?'
'aku hanya ingin bisa kembali bersama Seungha lagi'
'kau melakukan ini hanya untuk seorang wanita?'
Sungwoon memilih tidak menjawab dan pergi
'kau tidak akan tahu, apa yang akan aku alami jika aku gagal lagi' ucap Minhyun dengan lirih
🍁🍁🍁
Daniel mengantar Jihoon pulang dengan menaiki motornya, awalnya ia ingin mengantar Jihoon ke klinik tapi pria itu selalu menolak dan dia malah meminta Daniel mengantarnya kesuatu tempat
'hyung' ucap Jihoon ditengah rasa sakitnya yang semakin menjadi
'apa?' tanya Daniel
'gumawo'
'untuk?'
'segalanya'
Daniel hanya tersenyum di balik helm nya. Ia tidak pernah perduli tentang apapun tanggapan orang tentang dirinya baginya Jihoon sudah seperti adiknya sendiri, jika kau melukainya sama saja kau mencari mati dengan Daniel. Baginya hanya Jihoon yang bisa dijadikannya tempat untuk pulang karena sudah tidak ada lagi tempat sebaik Jihoon yang mau mengerti seluruh keadaannya
🍁🍁🍁
'kau yakin berhenti disini?' tanya Daniel
Dia melihat kearah depan, dia tidak mengerti mengapa Jihoon meminta dia untuk menurunkannya di sebuah gang kecil perumahan
sejujurnya ia tidak tahu apa yang mau Jihoon lakukan disini atau mungkin siapa yang dia ingin temui karena setaunya Jihoon tidak mempunyai teman yang tinggal di daerah ini
'hyung, kau pulang saja' ucap Jihoon
'kau punya teman di daerah sini' tanya Daniel tanpa memperdulikan perintah Jihoon
'tidak'
'lalu?'
tbc
vote and comment yaa
maaf kalo ada salah-salah kata
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanna One
Acakapakah mereka bisa bersatu? jawabannya adalah sulit latar kehidupan mereka berbeda-beda begitupun sifat mereka. Setiap dari mereka menyimpan sebuah masa lalu yang menyakitkan ada yang bersama dan menjadi terseyum. Tapi, ada juga yang bersama dan men...