12. Rahasia Sungwoon

1.6K 169 3
                                    

bughh..

Woojin kaget dengan apa yang dilihatnya. Minhyun tiba-tiba datang dan langsung memukul Sungwoon dan mencengkram kerah baju dia

'ada apa denganmu?' ucap Sungwoon yang masih memasang wajah datarnya

bugh..

Minhyun memukul pipi Sungwoon lagi

'berhenti memasang wajah seperti itu. Kau menghancurkan harapanku dan kau tidak merasa bersalah' ucap Minhyun dengan emosi

Woojin memeluk Minhyun dan menariknya mundur, lalu melepaskannya

'ada apa denganmu?' tanya Woojin yang kaget karena Minhyun tiba-tiba memukul Sungwoon

'lebih baik kamu tanya padanya, dia menghancurkan harapanku. Buat apa dia memenangkan lomba itu hah!' ucap Minhyun dengan emosi

bukan tanpa sebab Minhyun emosi, lomba kemarin adalah peluang terakhirnya untuk bisa bersekolah diluar dan ternyata dia dikalahkan lagi oleh Sungwoon sehingga dia terpaksa harus memulainya dari awal lagi, usahanya selama ini sia-sia

'Dia melakukan lomba itu hanya demi seorang wanita. hah, apa harga dirinya begitu rendah hanya demi seorang wanita dia melakukan itu' ucap Minhyun dengan nada mengejek

bughh..

tepat setelah kata-kata itu Woojin memukul Minhyun

'kau tidak tau apa arti wanita itu baginya jadi lebih baik kau diam' teriak Woojin

'dia hanya wanita, aku bisa mencarikan wanita yang lain jika memang perlu' ucap Minhyun

Woojin ingin memukul Minhyun lagi sebelum Sungwoon menghentikannya, dan menariknya mundur

'ada apa hyung, biarkan aku menghajarnya' ucap Woojin

'diamlah' sentak Sungwoon

Sungwoon mendekat kearah Minhyun dan sekarang mereka berdua tepat berhadapan. Mata mereka saling menatap satu sama lain

'kau marah padaku, karena aku selalu mengalahkanmu. Aku tau kau hanya tidak ingin membuat orang tuamu kecewa. Tapi, sama sepertimu aku cuma ingin menggapai impian Seungha yang tidak pernah bisa ia gapai' ucap Sungwoon

Minhyun menatap tepat mata Sungwoon dapat ia lihat mata yang biasanya menatap dia dengan dingin, kini mata itu menunjukan banyak luka. Setelah mengucapkan itu Sungwoon beranjak pergi. Minhyun masih mematung di tempat tanpa berniat untuk beranjak

'maaf karena aku sudah memukulmu, tapi jangan pernah berpikir lagi untuk merendahkan atau mengganti posisi Seungha' ucap Woojin

kini Minhyun menatap Woojin

'biar ku beritahu sesuatu, Seungha adalah adik Sungwoon dia selalu berkeinginan mengikuti lomba seperti yang biasa kau ikuti, dan tepat hari itu saat dia ingin mengikuti lomba itu dia ditabrak lari dan meninggal di tempat. Kalau sekarang Sungwoon hyung mengikuti lomba itu, itu hanya karena dia ingin menggapai impian yang tak pernah digapai Seungha'

Minhyun begitu terkejut mendengar semuanya, dia tidak menyangka alasan Sungwoon melakukan itu selama ini

'semenjak kematian adiknya dia berubah. Dia bukan lagi sosok yang cerewet dan peduli pada orang. Dia hanya sosok yang dingin yang selalu berusaha memenuhi keinginan adiknya yang tidak akan pernah bisa bertemu lagi dengannya' ucap Woojin lalu beranjak pergi

🍁🍁🍁

malam ini, sebuah pesawat yang berangkat dari Amerika, pria itu turun sambil membawa koper kecilnya

Ia berteleponan dengan seseorang dari seberang sana

'hallo, iya ibu aku sudah sampai' ucap pria itu

'....'

'iya ibu, aku akan menjaga diriku'

'.....'

'iya, nanti akan aku pikirkan. Sudah ya bu, aku sudah sangat merindukannya'

🍁🍁🍁

tap.. tap.. tap..

Jihoon baru saja melewati beberapa kelas kini sedikit lagi ia akan sampai ke kelasnya

hap..

tiba-tiba seseorang merangkul bahunya, membuatnya terkejut. Tapi, tak lama ia menetralkan rasa terkejutnya. Ia tahu itu adalah hyungnya, Daniel

'ya hyung, kenapa baru datang? biasanya kau datang lebih pagi?' tanya Jihoon

'telat bangun' ucap Daniel dengan cuek

'ya sudah aku ke kelas dulu ya'

Jihoon memberhentikan langkahnya saat sudah sampai depan kelasnya, tapi baru mau memasuki kelasnya ia kaget melihat orang yang sedang melangkah kearahnya

kini orang itu tepat berdiri di depan Jihoon. Mata Jihoon membesar kaget, memastikan bahwa orang yang didepannya bukanlah ilusi

Daniel yang berada disamping Jihoon memperhatikan lelaki itu hanya diam saja. Ia melihat arah pandang Jihoon kini ia melihat seorang pria yang tingginya hampir sama dengan Jihoon dan mempunyai wajah yang kecil

'hai Jihoon' ucap pria itu

'Jinyoung' panggil Jihoon

tbc
maaf ya kalo typo dan lama update
tapi sepertinya aku bakalan lama updatenya mulai sekarang
aku usahain seminggu sekali udah update yaa
vote and comment ya teman-teman

Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang