23. Rindu

2.9K 266 102
                                    

saat dilihat, ia berpikir mereka hanya mengobrol dengan seorang pria. Daniel tidak bisa melihat wajah pria itu karena berdiri membelakanginya tapi saat dilihat raut wajah ketegangan teman-temannya ia menyadari ada yang tidak beres, lalu ia memutuskan untuk mendekati mereka

'kau minta aku pukul ya' ucap Pria itu pada Guanlin dengan sangat kesal

Guanlin menunduk dia sudah sangat siap jika harus menerima pukulan pria itu

pukk...

dia tersentak saat merasa ada tangan seseorang yang merangkulnya, terlebih saat melihat bahwa itu adalah tangan Daniel, jujur saja ia belum terlalu merasa nyaman jika berdekatan dengan Daniel

'hei, Joe' ucap Daniel pada pria itu

'oh Daniel' ucap pria itu yang cukup terkejut dengan kehadiran daniel

'kau sedang apa dengan temanku? kau mengenal temanku?' tanya Daniel pada Joe

Guanlin, Jisung, dan Daehwi hanya diam, sepertinya Daniel sangat mengenal pria ini

'oh, rupanya dia temanmu. Tadi dia menjatuhkan makananku' ucap Joe

'benarkah? bisakah kita melupakan kejadian itu saja, aku akan menganti makananmu' ucap Daniel

'masih tidak pernah mau mengucapkan kata maaf Daniel?' ucap Joe sambil tersenyum miring

'kau tau aku dengan benar' balas Daniel

'sepertinya arena adalah tempat yang bagus'

'baiklah, malam ini'

setelah itu Joe pergi

🍁🍁🍁

Jihoon dan Woojin saat ini hanya terdiam duduk dikursi tanpa ada pembicaraan sama sekali sementara itu Jaehwan dan Jinyoung tadi mereka pergi membeli sesuatu katanya

Jihoon merasa canggung jika seperti ini mengingat perkataan Woojin waktu itu membuat dia merasa kurang nyaman berdekatan seperti ini

'yaa, kupukul kalian jika mengganggu Gyu-ah lagi' ucap seorang anak laki-laki kecil berambut hitam sedikit berantakan

sementara ada sekumpulan anak di depannya berdiri memegang batu kecil dan seorang anak kecil dengan bajunya dipenuhi tanah berdiri takut dibelakang anak laki-laki yang tadi berbicara

'Woo-ah sudahlah ayo kita pergi saja' ucap anak kecil yang berdiri dibelakang orang yang dipanggil Gyu tadi

'ya dengarkan anak lemah itu, pergi saja kalian, sebelum aku membuat kamu seperti Gyu' ucap salah seorang anak laki-laki yang membawa batu tadi

'dengar ku peringatkan sekali lagi jangan ganggu Gyu, kalau kalian memang pemberani lawan aku'

anak laki-laki di depan mereka tampak berbisik-bisik sebelum akhirnya melangkah maju sementara itu anak laki-laki yang bernama Woo itu menarik tangan Gyu untuk semakin bersembunyi dibelakang Tubuhnya

Woojin sedari tadi melamun, kejadian anak kecil didepannya membuatnya teringat pada masa kecilnya. Dulu, Woojin sangat penakut dan Jihoon sudah pasti akan selalu menjadi malaikat yang menjaganya

'hei kalian'

suara Jihoon membuat Woojin tersentak sadar, Woojin langsung mengalihkan perhatiannya kepada pria itu.

'bermain yang benar, jangan kayak preman. Kalian ingin aku adukan pada ibu kalian hah' bentak Jihoon pada sekumpulan anak kecil itu

anak-anak kecil yang tadinya berencana ingin memukul Gyu dan Woo langsung lari mendengar suara Jihoon

setelah itu Jihoon terdiam, tapi melihat Woojin sudah tidak ada di tempat duduk yang semula, ia mengedarkan pandangannya mencari Woojin rupanya pria itu sudah mengambil langkah menjauh

maka dengan terburu-buru Jihoon mengejar Woojin tapi baru beberapa langkah bajunya seperti terasa ada yang menariknya, ia menunduk dan melihat salah satu dari dua anak kecil tadi memegang bajunya

'terima kasih kakak pahlawan' ucap Woo

'sama-sama, selalu jaga temanmu ya'

Jihoon tersenyum pada anak kecil itu dan melangkah pergi

🍁🍁🍁

huuhh...

Jihoon membuang nafas lelah tadi dia sudah bertemu Jaehwan dan Jinyoung dan sekarang mereka berpisah lagi untuk mencari Woojin, semenjak kejadian anak kecil tadi pria itu menghilang entah kemana

dia ingin membeli minum yang ada di seberang jalan, lalu tak sengaja matanya menangkap Woojin yang sedang duduk dikursi panjang dekatnya

'kau keren Hoon-ie, mirip pahlawan yang suka ada di tv'

'mulai sekarang aku adalah pahlawan yang akan selalu menolongmu'

puk..

Woojin tersentak, saat seseorang memukul bahunya dengan ringan lalu menengok kearah orang itu setelah itu menunduk lagi

'kau kemana saja?' tanya Jihoon

tapi Woojin diam tak menjawab

'aku mencari mu'

'kak Jaehwan dan Jinyoung juga mencarimu'

'aku hampir putus asa karena tidak menemukanmu'

karena masih tidak dijawab Jihoon pun membalikan badannya

'sudahlah ayo kita kembali, mereka pasti mencari kita' ucap Jihoon

'anak kecil tadi..' ucap Woojin yang memusatkan perhatiannya pada sepatunya

Jihoon membalikan badannya lagi menghadap Woojin dan melihat orang itu menunduk

'bukankah anak tadi mirip kita? entah mengapa dari tadi aku seperti memutar ulang kenangan masa kecil kita' ucap Woojin yang kini sudah menatap Jihoon dan berjalan kearahnya

'Hoon-ie aku merindukan masa kecil kita' ucap Woojin dengan suara amat kecil

Jihoon masih dapat mendengar suara itu, hatinya menghangat mendengar panggilan itu seperti ada sebuah kekosongan yang sudah terisi kembali

'Woojin-ie' ucap Jihoon dengan mata yang sudah berkaca-kaca menatap Woojin

'ya?'

'bisakah aku mendapatkan maafmu? aku ingin memperbaiki semuanya lagi'

hiks..hiks...

Jihoon kembali menangis lagi di depan Woojin, dia berpikir seperti terakhir kali pria itu akan meninggalkan dia tapi ternyata salah, kini Woojin malah memeluk Jihoon sambil mengusap punggungnya

🍁🍁🍁

kini mereka kembali berkumpul, dan Woojin, Jihoon, dan Daniel baru saja datang

'dimana Daehwi?' tanya Guanlin pada Daniel karena tadi Daehwi bersama Daniel

'itu dia-'

'dimana Daehwi?' belum selesai Daniel menjawab Woojin sudah memotongnya

'tadi dia masih ingin bermain, akhirnya ku tinggal dia dulu lalu aku menuju kesini takut kalian lama menunggu kami' jelas Daniel

'APA? KAU MENINGGALKAN DAEHWI BEGITU SAJA, DASAR BODOH' ucap Woojin dengan suara meninggi lalu berlari menjauh

diikuti Sungwoon dan terakhir Guanlin yang baru saja menyadari sesuatu, sementara yang lain masih bingung mengapa Woojin berteriak

tbc
haiii masih menunggu ff inikah?
maaf banget aku banyak tugas jadi gak bisa sering up
thanks buat vomentnya dan voment aku terus yaaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang