20. Rahasia Jihoon dan Jisung

1.8K 182 11
                                    

Jisung berpikir itu adalah sebuah judul konsep yang bagus, tapi entahlah dia tidak yakin akan berhasil dengan konsep itu. Ayolah, disini ada pembully dan yang dibully apa mungkin mereka bisa bekerja sama? bahkan sekarang ia melihat wajah Guanlin yang lebih pucat daei sebelumnya dan tubuhnya sedikit bergetar ketakutan

'jadi bagaimana?' tanya Minhyun yang berusaha memecahkan keheningan antara mereka

'aku tidak mau melakukannya' ucap Jihoon lalu pergi

tak lama setelahnya Daniel juga berjalan pergi

'lihat, bagaimana konsep ini akan berhasil jika orangnya saja tidak mau' ucap Jaehwan

Jisung berlari keluar menyusul Jihoon, ia mengikuti arah langkah Jihoon dan tiba-tiba anak itu menghilang

Jisung mengerutkan keningnya dia bingung kemana Jihoon pergi? lalu dia melihat pintu menuju atap, dia langsung memasuki pintu itu

'Jihoon-ah' panggil Jisung saat melihat Jihoon

Jihoon sedang menyenderkan tubuhnya pada pagar pembatas dan menutup matanya untuk menikmati angin yang menerpa wajahnya

'Jihoon-ah' panggil Jisung sekali lagi karena tidak merasakan jawaban Jihoon

'ada apa?' tanya Jihoon yang kini membuka matanya

'mengapa kau tidak mau melakukan konsep itu?'

'haruskah aku melakukannya?'

'huh?'

'hyung, aku sengaja tidak mau melakukan konsep itu. Biarkan aku tidak naik kelas'

'tapi kenapa?'

'supaya nama ayahku jelek'

'Jihoon-ah'

'aku membenci ayahku hyung. Aku membenci sifatnya itu'

'Jihoon'

'hyung tau ayahku kaya. Tapi mengapa hanya membantu kakaknya sendiri saja dia tidak mau, bukankah itu keterlaluan?'

'tidak Jihoon, tidak'

'hyung ayahku penyebab keluarga hyung seperti ini. Ayahku'

Jisung terdiam

Jihoon adalah adik sepupu Jisung begitulah yang dilihat dan didengar semua orang. Tapi, pada kenyataannya ayah Jihoon tidak pernah mengakui keberadaan keluarga Jisung

Pernah waktu itu saat Jihoon masih di Amerika. Keluarga Jisung jatuh, bisnisnya hancur ayahnya sampai meninggal karena serangan jantung sementara itu kakaknya (ayahnya Jihoon) hanya menutup telinganya dia acuh pada keluarga Jisung

semenjak saat itu keluarga Jisung sudah tidak kaya lagi seperti sebelumnya dan sejak saat itu juga Jihoon membenci ayahnya, membenci orang yang sudah membuat kakak sepupu tersayangnya menderita bahkan menyebabkan pamannya meninggal

'katakan hyung apa itu bukan salah ayahku?' ucap Jihoon

Jihoon kali ini tidak bisa menyembunyikan perasaannya dia hampir menangis matanya memerah

'dia yang membunuh paman, hyung. Ayahku' ucap Jihoon

Jisung memandang Jihoon dengan sendu, ia sangat tahu semenjak kecil Jihoon tidak pernah diberi kasih sayang ia hanya selalu diberi materi. Keluarganya yang selalu memberikan kasih sayang padanya, ayahnya yang selalu memperlakukan dia layaknya anaknya sendiri. Dia sangat tahu seberapa merasa bersalahnya Jihoon

Jisung menarik Jihoon kedalam pelukannya, dan tepat saat itu Jihoon langsung menangis

'aku bahkan malu untuk bertemu bibi hyung' lirih Jihoon

'lupakan Jihoon-ah lupakan semuanya, tidak ada yang menyalahkan ayahmu ataupun kau disini' ucap Jisung

Jisung memegang bahu Jihoon dan merematnya perlahan

'dengarkan hyung, apa kau tega membuat hyung tidak dapat nilai hanya karena kau tidak mau mengikuti konsep itu?' tanya Jisung

Jihoon menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ia tidak mau

'kalau begitu lakukan konsep itu ya?' bujuk Jisung

Jihoon menatap Jisung tepat dimatanya sebelum akhirnya ia mengangguk

🍁🍁🍁

Daniel duduk di Taman sambil menghembuskan nafasnya perlahan, semua masalah ini membuatnya cukup pusing

dia merasakan sebuah benda dingin menempel dipipinya saat dia mendongakkan kepalanya dia melihat pria itu menempelkan minuman kaleng dipipinya lalu menyerahkan padanya

'kau?' ucap Daniel

'anggap ini ucapan terima kasih dariku karena telah menolongku waktu itu'

'siapa namamu?'

'Daehwi, Lee Daehwi'

Daehwi, pria yang hampir ditabrak dan ditolong secara bersamaan oleh Daniel waktu itu

'bukankah tadi hyung juga ada diruangan itu?' ucap Daehwi

Daniel mengangguk

'aahh, berarti kita akan sering-sering ketemu. Baiklah, sampai nanti hyung' ucap Daehwi lalu pergi

Daniel memperhatikan Daehwi yang mulai berjalan menjauh, dia tidak tahu kenapa tapi ia merasa ada seutas ikatan yang ingin membuat Daniel mengetahui Daehwi lebih lagi

tbc
maaf banget lama updatenya
semoga suka sama ceritanya😄😄

Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang