part 6

6.3K 385 0
                                    














Hari menjelang sore membuat hinata, tenten,temari,ino dan juga sakura sepertinya yang sudah mereka janjikan jika mereka akan pergi bersama.
Mereka meninggalkan jalan-jalan yang mereka lewati dengan candaan dan tawa hingga mereka sampai disebuah taman.

"Bagaimana kalau kita duduk dulu disini?"

Ajak ino karena mereka cukup lelah berjalan-jalan.
Taman yang mereka datangi sangat sepi mungkin semua orang pergi kemall ataupun masih bekerja entahlah mereka tidak tahu.

Bruk

Hampir saja bola basket mengenai wajah ino beruntung ino cepat menghindar.
Ino memungut bola itu.
Mereka semua melihat kesekitar guna mencari pelaku yang melempar bola itu.

"Lempar bolanya jelek"

Mereka semua menoleh kearah suara yang menginstruksikan ino yang memegang bola.
Mereka mendapati sai,yang bicara tidak lama muncul sasuke,neji,naruto dan shikamaru yang memakai baju basket yang terlihat basah.

"Ambil sendiri mayat hidup"

Ucap ino kesal.
Tenten,hinata dan temari baru mengerti dengan ucapan ino yang pernah berkata seperti itu.

"Ayo pergi"

Ajak ino untuk menjauhi mereka karena mereka tidak mau berurusan dengan mereka apalagi sai yang sangat ino hindari.

"Jelek,bagaimana kalau kita bertanding basket?tapi sepertinya kau dan teman-temanmu 
tidak bisa bermain basket"

Langkah mereka terhenti saat mendengar ejekan dari sai.
Ino menggerang kesal mendengar setiap ejekan sai lalu kembali membalik tubuhnya menatap sai.
Bukan hanya ino,sakura dan yang lainnya juga merasakan hal yang sama apalagi melihat seringai keempat pemuda itu kecuali sasuke.
Sasuke tidak mengalihkan pandangannya pada sakura dan hal itu membuat sakura salah tingkah.

"Siapa bilang kami tidak bisa bermain basket?ayo kita buktikan"

Sakura dan teman-temannya mulai terpancing omongan sai.
Mereka menuju lapangan basket yang tidak jauh dari mereka.
Mereka semua mengambil posisi masing-masing karena hanya mereka dengan orang yang imbang jadilah mereka bermain tanpa wasit.

"Kita lihat siapa yang akan menang"

Ino yang memegang bola mulai men-dribellnya lalu mengopernya pada temari yang tak jauh darinya.
Temari lalu melempar ketenten.
Tenten men-dribell bola,tenten mencari cela agar bisa lewat dari hadangan neji.

"Kau tidak akan bisa melewatiku rambut jempol"

Dahi tenten mengkerut mendengar panggilan neji untuknya yang tentu saja tenten tidak suka itu.

"Kita lihat saja cinderella"

Neji menatap tenten kesal karena  menghina rambutnya yang seperti cinderella.
Tenten berkelit-kelit hingga ia lolos dari penjaga neji.
Tenten lalu melempar bola ke-ring lalu masuk dan menimbulkan sorakan dari tim sakura.

"Kau lihatkan mayat hidup?kami tidak bisa diremehkan"

Ino menyeringai kearah sai yang sudah berani meremehkan mereka namun sai dapat melihat sendirian kemampuan mereka.

"Ini baru awal jelek"

Sai tidak mau kalah dengan ino.
Sai mulai men-dribell bola dan ia dengan cepat membawa bola Itu dan melemparkan pada sasuke yang langsung mengubah score menjadi imbang.
Mereka terus bermain waktu mereka tidak banyak lagi tim sakura tertinggal.

Ino yang tidak mau kalah berlari dengan cepat sambil men-dribell bola.
Ino meloncat untuk melemparkan bola agar masuk kedalam ring.


Bruk

Dan bola berhasil masuk tapi malang nasib ino karena tidak sanggup menyeimbangkan tubuhnya sehingga ino jatuh ke tanah.

"Awww"

Teriak ino spontan kesakitan.
Mereka semua mendekat kearah ino yang memegangi kakinya.

"Dimana yang sakit ino?"

Tanya sakura melihat ino yang meringis kesakitan.

"Aku baik-baik saja"

Ino menenangkan teman-temannya yang khawatir padanya namun tiba-tiba sai mengejutkan semuanya ia menggendong ino ala bridal style dan meninggalkan mereka semua yang tercegang dengan aksi sai kecuali sasuke tentu saja.

"Turunkan aku mayat hidup"

Ino juga lebih kaget dari mereka.
Ino berontak minta dilepaskan tapi sai tidak perduli.

"Diamlah jelek,kau bisa jatuh lagipula kau kalau aku menurukanmu kau juga tidak dapat berjalan "

Sai membuka pintu mobilnya dengan sebelah tangan.
Sai baru menurunkan ino saat ia sudah sampai mobil dan duduk manis dibangku mobil.

"Kita mau kemana?"

Tanya ino saat mobil sai yang masuk kedalam mobil lalu segera menjalankan mobilnya.

"Kita akan kerumah sakit"

Jawab sai tanpa menatap ino karena dia fokus menyetir.

"APA?lukaku tidak parah kenapa harus kerumah sakit segala?"

Ino terkaget-kaget mendengar sai yang bicara tentang rumah sakit dengan santai.
Ino menatap sai tidak percaya.

"Bilang saja kau takut, jelek"

Sai malah mengejek ino.

"Enak saja,siapa yang takut?"

Jawab ino kesal karena dia tidak perlu kerumah sakit hanya luka kecil seperti ini.

"Kalau begitu diamlah,kita akan kerumah sakit"

Sai melajukan mobilnya dengan kencang menuju rumah sakit sedangkan ino pasrah saja lagipula dia tidak mungkin bisa menghentikan sai satu-satunya cara melompat keluar dari mobil namun ino masih sayang dengan nyawanya.



Sepeninggalan ino dan sai mereka semua juga mau beranjak pergi darisana.

"Hinata,temari,sakura bagaimana kalau kita pergi makan?perutku sudah lapar"

Ucap tenten memegang perutnya wajar saja karena hari sudah malam mereka tidak ingat waktu karena sibuk bermain basket.

"Maaf aku tidak bisa,aku ada urusan"

Ucap sakura sambil memasang wajah menyesal.

"Tidak masalah sakura kami mengerti atau jangan-jangan urusan berkencan dengan gaara "

Tenten menggoda sakura dan mendapatkan tatapan membunuh dari sakura sedangkan sasuke memasang wajah datar namun didalam hatinya entah apa yang dirasakan mendengarnya.
Mereka melihat kedekatan sakura dan gaara yang membuat mereka sering menggoda keduanya.

"Kami permisi dulu sakura"

Tenten menyengir lalu buru-buru berjalan meninggalkan sakura yang sepertinya siapa memukulnya lalu diikuti hinata dan temari dari belakang.
Sakura berjalan berlainan arah meninggalkan para laki-laki yang masih berada disana.

"Ayo kita makan malam juga"

Ucap naruto dengan semangat
Shikamaru dan neji memutar bola mata bosan melihat tingkah naruto yang begitu semangat kalau menyangkut makanan.

"Kalian saja aku mau pulang "

Tanpa menunggu jawaban mereka sasuke sudah terlebih pergi meninggalkan mereka.
Mereka bertiga yang mengangkat bahu cuek lalu mereka bergegas untuk pergi menuju restoran yang mereka inginkan.






































TBC

Gomen kalau jelek dan gaje🙏🙏🙏
Semoga suka 😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Kalau tidak suka tidak usah baca 😌
Arigatou buat yang baca dan komen 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘







































Himitsu no aiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang