part 9

6.1K 344 6
                                    









Suasana pagi yang cerah menyambut sakur berjalan dengan lesu.
Dia masih memikirkan pertengkarannya dengan sasuke.
Hubungan mereka belum benar-benar berakhir namun ada rasa lega karena ia sudah menceritakan semua yang dia pendam selama ini tapi untuk sekarang sakura masih ingin sendiri jadi ia memilih tidak untuk berkomunikasi dulu dengan sasuke hingga sakura tidak sadar kalau ia sudah masuk kedalam halaman sekolah.
Sakura seperti biasa ia tidak memperdulikan tatapan orang-orang.
Sakura berhenti mendadak saat tubuh laki-laki menghalanginya.
Sakura mendongak ia ingin melihat siapa yang berani menghalangi langkahnya.
Hal yang pertama sakura lihat adalah mata onyx sasuke yang menatapnya.
Sakura langsung mengambil ancang-ancang untuk pergi.

"Kenapa menghindari?"

Ucap sasuke dengan tenang masih terus menatap sakura.

"Bukankan kita selalu seperti ini saat disekolah?"

Sakura dengan cepat-cepat berjalan sebelum dilihat oleh murid lain.
Sasuke menatap punggung sakura yang menjauh.
Sasuke menghela nafas melihat sikap sakura yang benar-benar menghindarinya.






Saat ini kelas sakura sedang berolahraga.
Ino dan teman-temannya sedang duduk dipinggir lapangan untuk istirahat setelah olaraga.
Mereka sedang istirahat sambil menonton tim basket yang sedang berlatih.
Mereka juga melihat tim cheerleader yang sedang menari memberikan semangat untuk tim basket.

"Ino,kau seperti bisa mengalahkan mereka.
Mereka terlihat tidak cocok untuk menjadi seorang cheerleader"

Ucap tenten melihat anak-anak cheerleader yang terlihat tidak kompak.
Mereka semua lalu memperhatikan setiap gerakan yang mereka lakukan.
Ino lalu berdiri dan mulai memperagakan gerakan alam cheerleader itu yang mengundang tawa dari teman-temannya.
Sakura yang murung mulai terlihat menikmati candaan teman-temannya.
Ino terus mengikuti gerakan yang mereka lakukan saat ini selesai teman-temannya langsung memberikan tepuk tangan sampai tiba-tiba sebuah tangan menarik lengan ino.

"Kau dan teman-temanmu sepertinya sangat cocok mengantikan mereka. Aku saja tidak semangat melihat mereka tapi saat melihatmu aku jadi sangat bersemangat"

Ino memutar bola mata bosan mendengar rayuan yang sai katakan padanya.

"Tapi aku tidak berminat sama sekali melakukannya"

Ino mencoba melepaskan pegangan tangannya dari sai, tapi  mengeratkannya.

"Apa kau masih bisa menolak sekarang? seperti tidak akan"

Ino tidak mengerti apa yang dimaksud sai mengerutkan dahi begitu juga teman-temannya sedangkan memberikan seringainya.
Murid perempuan lainnya sebal  melihat ino yang dekat dengan salah satu pangeran mereka.

"Kepala sekolah"

Teriak sai mereka semua juga menatap kearah yang sama.

"Ada apa?"

Tanya kepala sekolah yang kebetulan berdiri tidak jauh dari mereka.
Ino dan teman-temannya menunggu apa yang akan sai katakan.

"Aku ingin mereka semua yang menjadi anggota cheerleader mengganti yang lama tapi mereka seperti tidak mau"

Sai mengatakan keinginannya yang membuat ino menatapnya tidak percaya.

"Kalian harus menjadi anggota cheerleader dan tidak ada bantahan"

Kepala sekolah itu melanjutkan langkahnya.

"Aku berlatih dulu"

Kepala sekolah itu pasti menuruti permintaan sai karena ia adalah salah satu anak penyumbang terbesar sekolah.
Sai meninggalkan ino yang kesal sedangkan yang lain hanya dapat menghela nafas lelah.







Sakura dan teman-temannya sedang berlatih cheerleader didekat lapangan walaupun terpaksa tapi mereka tetap sungguh-sungguh dalam berlatih. Mereka berlatih bersama dengan tim basket yang juga berlatih untuk mengikuti lomba yang akan segera dilaksanakan.

"Semua ini gara-gara mayat hidup itu kalau tidak kita tidak akan berpanas-panas disini"

Kesal ino yang kemudian meneguk air putih untuk menghilangkan haus sehabis berlatih.

"Jalani saja ino kau jangan terus mengomel,semua sudah terjadi "

Celetuk tenten yang disetujui oleh sakura,hinata dan temari.
Anak-anak cheerleader yang lain sudah pulang tinggal mereka.

"Ayo kita pulang"

Ino terkejut saat sai yang tiba-tiba menariknya.
Ino tidak bisa lari lagi saat sai menyeretnya untuk berjalan.

Melihat sasuke yang berada didepannya sakura segera pergi tanpa berpamitan dengan teman-temannya.
Sasuke segera menyusul sakura dan meninggalkan tanda tanya besar dikepala mereka yang melihat tersebut.

"Kalian belum pulang? "

Tanya naruto pada hinata dan teman-temannya.

"Kami baru mau pulang"

Jawab hinata lalu mereka mengambil tas mereka masing-masing.

"Bagaimana kalau kita pergi makan ramen?"

Tenten,hinata, dan temari bertukar pandang lalu mereka kompak menganggukkan kepala.

"Hinata kau satu mobil denganku,neji satu mobil dengan tenten dan shikamaru kau bersama temari "

Naruto membagi kelompok mereka dan tidak ada yang protes menandakan jika mereka setuju dengan keputusan naruto.





"Sakura tunggu"

Sakura tidak memperdulikan panggil sasuke ia terus berjalan sampai sasuke berhasil menangkap tangan sakura lalu membalikkan badan sakura sehingga menghadapnya.

"Aku harus segera bekerja"

Sakura ingin sasuke membiarkan dia untuk pergi.

"Kenapa kau menghindariku?dan pesanku juga tidak dibalas"

Sasuke tidak perduli dia tetap menahan sakura.
Sakura menghidari kontak mata dengan sasuke.
Sasuke yang menyadari itu menjadi kesal.

"Kenapa kau begitu marah padaku?aku ingin kita bicara agar semua membaik"

Sasuke mengirimkan pesan untuk bertemu saat istirahat ditaman namun tidak ada jawaban dari sakura dan dia juga tidak datang.
Sasuke menunggu sakura datang namun hingga bell berbunyi sakura tidak muncul.

"Aku butuh waktu untuk memikirkan semuanya"

Sakura tidak mau tergesa-gesa membicarakan hubungan mereka.
Sakura butuh waktu setelah semua yang mereka lalui.

"Apa yang perlu kau pikirkan?"

Sasuke sungguh frustasi karena hubungan mereka baik-baik saja hanya saja karena perdebatan mereka tentang gaara membuat semuanya jadi berantakan.

"Sakura"

Kehadiran gaara yang tiba-tiba menyelamatkan sakura dari situasi ini karena sasuke pasti tidak akan membiarkan dia pergi begitu saja.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Tanya gaara lalu ia melirik sasuke yang berdiri disebelah sakura.

"Aku mau pergi bekerja"

Jawab sakura dan tidak mengindahkan tatapan tajam yang sasuke tujukan padanya.

"Aku akan mengantarmu"

Sakura mengangguk kepala setuju lalu is naik ke motor gaara.
Mereka pergi meninggalkan dasuke yang menahan amarahnya,tangannya tergempal siap meninju apa saja yang berada di dekatnya.






TBC

Gomen kalau jelek dan gaje🙏🙏🙏🙏
Semoga suka 😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Kalau tidak suka tidak usah baca😌
Arigatou buat yang baca dan komen
😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

Himitsu no aiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang