Kami akan lebih menjamu hyung
YOU NOT ALONE, HYUNG
"Yoongie" lirih namjoon, tangannya tergerak mengusap surai lembut namjoon
"Hyung, apa yoongi hyung tidak apa apa?aku khawa-"
"Jungkook-ahh, tidak akan terjadi apa apa pada yoongi hyung, aku tahu yoongi hyung adalah orang yang kuat" senyum namjoon merekah, menatap yoongi yang masih tak sadarkan diri
"Hyung~ mengapa kau menjadi seperti ini? Siapa sebenarnya yang telah membuat mu seperti ini? Aku tak mengerti dengan semua ini yoongie hyung, kau berjuang sendiri, kau letih sendiri, kau berusaha sendiri, dan itu semua demi kami" sedikit demi sedikit air mata yang tak harusnya jatuh pun akhirnya jatuh di pipi namjoon
"Kau tahu hyung? Kami menyayangimu, sangat menyayangimu, maafkan kami jika kami tak pernah mengertimu, tapi ketahuilah hyung kami sangat menyayangimu, kau emas kami, kau barang berharga kami, yang tak bisa kami lepas maupun kami beri ke siapapun, kau terlalu berharga hyung, aku bodoh, sangat bodoh, karena tak pernah mengetahui apa yang terjadi padamu hingga seperti ini?" Tangan namjoon mengusap pipinya, menyeka air mata yang kapan saja turun
"Jangan berfikir untuk pergi, karena kami tak akan membiarkanmu, jangan berfikir kau sendiri, karena kami akan bersama mu, jangan pernah berfikir kami tak perduli padamu, karena kau adalah yang paling berharga dan tak akan kami lepas" namjoon menunduk, menahan isakan
Keenam namja tampan itu hanya berdiri, sesekali menyeka air mata mereka yang sewaktu waktu dapat keluar
"H-hyung" lirih hoseok, kakinya tergerak mendekati yoongi, menggenggam tangan putih pucat itu, air matanya mengalir begitu saja
"Kau adalah orang yang paling perduli, kau menyayangi kami hyung, aku tahu itu, apa kau pernah ingat, disaat semua member pergi merayakan natal di rumah mereka masing masing? Dan saat itu aku sendiri, karena semua pergi, aku mengira jika kau juga pergi hyung, tapi ternyata kau menemaniku, membawa sekotak ayam, dan kita memakannya bersama sama, hyung~ aku bersumpah tidak akan melupakan kejadian itu hyung" hoseok mencium punggung tangan yoongi
"D-daddy?" Yoongi mengerjapkan matanya, berusaha mengembalikan kesadarannya
"Tenapa daddy nangic?" Yoongi menatap hoseok, tangan nya mengusap pipi hoseok
Atensinya teralih pada 5 namja di belakang hoseok
"Appa?eomma? Chim daddy? Kookie daddy? Tae tae daddy? Tenapa talian nangic?" Yoongi menatap polos kelimanya, sungguh menggemaskan, walau tak dapat dipungkiri jika wajahnya kini berkali kali lipat pucat dari biasanya
" Aniya, kami hanya bahagia karena yoongie sudah sadar" seokjin memberi semyuman pada yoongi
"Eomma, yungi mau puyang" rengek si manis, menatap melas sang hyung tertua
"Yoongie belum boleh pulang dulu, yoongie kan masih sakit"
Yoongi menggeleng
"Ndak au, yungi aunya di lumah, main cama daddy-daddy yungi"
Seokjin menatap namjoon yang kebingungan, lalu mengangguk
"Baiklah, eomma akan meminta pada changwook hyung dulu nee?" Yoongi mengangguk, tersenyum bahagia
"Makacih eomma" yoongi memberi gummy smilenya, sungguh demi apapun ini menggemaskan
Hoseok, namjoon, jin hanya menggigit bibir bawah mereka menahan kegemasannya pada yoongi
Sementara maknae line, sudah memberi beberapa kecupan di wajah pucat namja gula ini
Terkecuali di bibir
"Kita akan kembali ke dorm, baby"
Tbc
Ayo? Ada yang nunggu chap ini?
Gimana? Terkesan gk? Ato jelek? Kalau jelek aku delete aja gimana?
Semoga kalian suka ya
By my reader
남기 ♡
진 가 ♡
후버 가♡
민윤 ♡
태 기 ♡
귝 가 ♡사랑해 ♡♡