Malamnya marcel baru pulang ke rumah dan ia membelalakkan matanya,karena lantai bawah sungguh berantakan.
"Abang!!!!" teriakan marcel menggelegar ke seluruh ruangan,allerd yg mendengar dari lantai 3 langsung turun ke lantai dasar dan mendapati marcel berdiri dengan kemarahanya.sesampai di bawah ia langsung memeluk marcel tapi marcel tak membalasnya karena ia masih marah.
"Kamu kok baru pulang? Darimana?" tanya allerd khawatir
"Abang kenapa berantakin rumah?" tanya marcel masih dengan mode marahnya
"Itu..." allerd menggaruk tengkuknya yg tak gatal dan menatap ke arah lain
"Itu apa?" tanya marcel kesal
"Itu..."
"Ini kan lukisan papa,kenapa di tembak juga sih?"
"Maaf de"
"Ih! Abang ngeselin.lukisan ini kenang kenangan dari Alm.papa yg selalu kita jaga dan sekarang abang rusak dengan sebuah tembakan." tiba tiba marcel terisak,badanya meluruh ke lantai dan marcel menutup wajahnya dengan kedua tanganya
"De,maafin abang.abang gk sengaja" allerd jongkok di depan marcel yg terisak
"Abang tau,itu lukisan terakhir yg papa buat sebelum meninggal.udah lama kita saling jaga lukisan itu dan sekarang..hiks.."
"Maaf de,kemarin abang marah banget pas kamu dianter geva makanya abang berantakin rumah dan gk sengaja nembak lukisan papa" sesal allerd
"Abang childish!" teriak marcel lalu berlari ke lift untuk naik ke lantai 2.
"Maafin abang de" ujar allerd pelan,allerd menatap marcel yg masuk ke kamarnya.allerd menghembuskan nafasnya kasar lalu membersihkan lantai dasar sendirian.
==========================
Setelah menangis hingga membuat wajahnya memerah,marcel turun ke bawah dan mendapati abangnya yg menatap lukisan papannya.
Marcel langsung memeluk allerd dan mengucap kata maaf
"Seharusnya abang yg minta maaf sama kamu" ujar allerd saat berbalik menatap marcel
"Aku maafin abang,jangan childish lagi" pinta marcel pelan,allerd mengangguk
"Ya,makasih udah di maafin" allerd kembali memeluk marcel dan marcel membalas pelukan allerd
"Tadi darimana? Kok pulangnya malem banget.abang khawatir de"
"Dari pulang sekolah,aku di rumahnya geva bang" seketika badan allerd menegang mendengar nama geva,allerd menutup matanya untuk menahan amarahnya
"Gk ngapa ngapain kan?"
"Maksutnya?" tanya marcel tak mengerti tapi ia malas menatap abangnya karena posisinya sudah nyaman.
"Tanda kutip" ujar allerd singkat
"Gk kok,percaya sama marcel deh"
Allerd melepas pelukanya dan marcel menatapnya
"Abang percaya kok sama ade abang yg manis ini" allerd menoel hidung marcel"Ah makasih" marcel langsung bertingkah manja
===========================
Pagi ini,marcel duduk sendirian di kelasnya karena ia diantar allerd terlalu pagi.allerd buru buru ke sekolah karena ada murid baru kelas 10,tapi saat marcel tanya dia siapa? Maksutnya cowok apa cewek tapi abangnya itu tidak mau menjawab.katanya sih rahasia.
Bosan melanda marcel,ingatanya melayang lagi ke kejadian kemarin.dimana saat ia dan geva makan samyang semangkuk berdua dan saat marcel melihat muka geva yg memerah karena menahan pedas.marcel tertawa sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior High School Love (TAMAT)
Teen Fiction"Kamu gak pantes berteman dengan adik saya!" ucap seorang laki laki pemilik mata sebiru lautan itu. "Apa masalahnya?" jawab wanita bermata zamrud itu dengan menatap sepasang mata biru yang mempesona "Cara bicara kamu tidak sopan,cara makan kamu sala...